Jalur Evakuasi Lereng Merapi di Klaten Rusak Parah Sepanjang 7 Kilometer
Merdeka.com - Jalur evakuasi untuk pengungsian di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Klaten mengalami rusak parah. Kerusakan sepanjang sekitar 7 kilometer di jalur tengah menuju Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Sebagian aspal jalan tersebut tampak mengelupas dan berlubang.
Kondisi ini dikawatirkan menghambat proses evakuasi jika terjadi erupsi Gunung Merapi. Mengingat dalam beberapa hari terakhir, gunung yang ada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu terus menunjukkan aktivitasnya.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Doddy Hermanu mengaku sudah melakukan pengecekan ke lokasi tersebut. Pihaknya telah menyiapkan anggaran dari APBD Kabupaten dan APBD Provinsi untuk memperbaiki jalur tersebut.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Kenapa Gunung Marapi dinyatakan berstatus Siaga? Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga) dengan rekomendasi, pertama masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan tidak boleh memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
-
Mengapa Merapi mengalami gempa guguran? Gempa guguran biasanya terjadi setelah erupsi disebabkan guguran lava yang terjadi pada sistem pembentukan lava.
-
Apa yang terjadi di Gunung Marapi? Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat menyebabkan 22 pendaki ditemukan meninggal dunia.
"Kondisinya masih rusak parah sepanjang sekitar 7 kilometer. Nanti dianggarkan di tahun ini 2019 dengan APBD Provinsi Rp 7 miliar. Nanti 2020 juga ada lagi," ujar Doddy, Minggu (10/2).
Doddy menambahkan, selain jalur tengah kerusakan juga terjadi di jalur tiga atau jalur timur. Yakni dari Desa Tegalmulyo menuju shelter Demakijo Kecamatan Karangnongko. Dua jalur lainnya yang juga mengalami kerusakan adalah jalur barat dari Desa Balerante menuju ke shelter Kebondalem, Prambanan dan jalur tengah dari Desa Sidorejo menuju shelter Menden Kecamatan Kebonarum.
"Intinya pemerintah provinsi dan kabupaten mempersiapkan jalur nya," katanya.
Doddy menyampaikan, perbaikan kondisi jalur pengungsian tersebut mendesak dilakukan. Pihaknya telah menyiapkan lelang proyek tersebut dalam waktu dekat.
"Perbaikan ini memang mendesak dilakukan. Agar para pengungsi nanti kalau turun bisa melalui jalur-jalur yang sudah ditentukan ini," tutup Doddy.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas 1.000 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaPVMBG mencatat jumlah letusan yang terjadi di gunung api tersebut sebanyak 33 kali terhitung sejak 1 Januari hingga 22 September 2023.
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca Selengkapnya