Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jaya Suprana: Tantangan warga desa di perkotaan jauh lebih berat

Jaya Suprana: Tantangan warga desa di perkotaan jauh lebih berat Pengusaha jamu Jaya Suprana bersama Menteri KPDT. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Usia Jaya Suprana tak lagi muda. Di perayaan hari ulang tahunnya yang ke 69, Sabtu (27/01), di Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta Pusat, lelaki yang dikenal sebagai sosok humanis ini menorehkan perhatiannya pada warga perdesaan. Ia berterimakasih kepada pemerintah yang telah berjuang demi kemakmuran anak bangsa, khususnya warga desa.

Pada kegiatan yang dibarengi oleh peluncuran buku Jaya Suprana berjudul ‘Naskah-naskah Kemanusiaan’ tersebut ia mengingatkan bahwa warga desa belakangan tak hanya tinggal di perdesaan saja. Beberapa di antara mereka juga mencoba bertahan hidup di perkotaan dengan tantangan lebih berat.

“Warga desa tidak hanya di desa saja, tapi ada juga warga desa yang di kota. Mereka ini sangat membutuhkan perhatian. Mereka juga (tantangan) jauh lebih berat,” ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Kalau di desa, kata dia di hadapan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo yang saat itu hadir bersama tamu undangan, tidak ada (warga desa) di perdesaan yang digusur. Berbeda dengan warga desa yang menjajal hidup di kota, banyak di antara mereka yang pada akhirnya tergusur.

“Terimakasih, saya tahu Bapak (Menteri Eko) betul-betul berjuang untuk perdesaan. Mengenai kesempurnaan, mana ada yang sempurna. Kalau sempurna ya namanya menteri surga,” ujarnya di sela canda.

Diakui Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, bahwa tak sedikit warga miskin di perkotaan berasal dari desa. Hal tersebut menurutnya, menjadi salah satu alasan bagi pemerintah untuk fokus membangun perdesaan.

“Tujuan dari pembangunan desa ini juga untuk mengurangi urbanisasi. Makanya terus kita galakkan pembangunan di desa-desa, supaya masyarakatnya tidak berurbanisasi ke kota,” ungkap Menteri Eko.

Ia meyakini, program dana desa yang digulirkan pemerintah sejak Tahun 2015 akan memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan angka urbanisasi. Yang mana tahun 2015 jumlah dana desa yang digulirkan sebesar Rp20,8 Triliun, tahun 2016 sebesar Rp46,98 Triliun, tahun 2017 sebesar Rp60 Triliun, dan tahun 2018 sebesar Rp60 Triliun.

Tahun lalu, Menteri Eko pun sempat mendapat penghargaan Satya Lencana Kepedulian Sosial dari Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS), karena dinilai mampu berkontribusi mengurangi urbanisasi ke DKI Jakarta. “(Kontribusi dana desa) pasti ada,” ujarnya.

Untuk diketahui, selain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, perayaan ulang tahun Jaya Suprana sekaligus peluncuran buku ‘Naskah-naskah Kemanusiaan’ tersebut juga dihadiri beberapa tokoh nasional lainnya seperti Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, rohaniawan Romo Benny, dan beberapa tokoh nasional lainnya. (mdk/paw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Said Abdullah Sebut Risma-Gus Hans Akan Perhatikan Desa Tertinggal di Jatim
Said Abdullah Sebut Risma-Gus Hans Akan Perhatikan Desa Tertinggal di Jatim

Menurut Said, PDIP sebagai partai yang peduli dengan wong cilik akan mewakafkan Risma agar bisa mengayomi semua masyarakat kecil Jatim.

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung ke Kajari di Rakornas Sentul: Hati-hati Penanganan Korupsi Kepala Desa
Jaksa Agung ke Kajari di Rakornas Sentul: Hati-hati Penanganan Korupsi Kepala Desa

Karena saat menjabat, seorang kepala daerah mendadak akan mengelola uang hingga Rp1-2 miliar setiap tahun.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Banten, Ekspedisi Perubahan Terima Curhatan soal Jalan Rusak hingga Pertanian
Kunjungi Banten, Ekspedisi Perubahan Terima Curhatan soal Jalan Rusak hingga Pertanian

Desa Turus Patria, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Ekspedisi Perubahan oleh Ubah Bareng, Senin (8/1).

Baca Selengkapnya
Bukan Kasta Terendah, Pemerintah Desa Garda Terdepan Pelayanan Masyarakat
Bukan Kasta Terendah, Pemerintah Desa Garda Terdepan Pelayanan Masyarakat

La Ode menerangkan bahwa sebagai pengampu desa harus bersyukur atas tanggung jawab besar ini.

Baca Selengkapnya
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Desa-Desa Terimpit Pembangunan PIK 2
FOTO: Menyusuri Desa-Desa Terimpit Pembangunan PIK 2

Meskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Di depan Perangkat Desa, Prabowo: Kades Pemimpin Terdekat Rakyat Indonesia
Di depan Perangkat Desa, Prabowo: Kades Pemimpin Terdekat Rakyat Indonesia

"Kades adalah pemimpin terdekat rakyat Indonesia," kata Prabowo.

Baca Selengkapnya
Miris, Begini Penampakan Warga Jakarta Hidup di Kolong Tol Bandara
Miris, Begini Penampakan Warga Jakarta Hidup di Kolong Tol Bandara

Potret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.

Baca Selengkapnya
Mendagri Beberkan Strategi Penguatan Desa Cegah Arus Urbanisasi
Mendagri Beberkan Strategi Penguatan Desa Cegah Arus Urbanisasi

Pemerintah juga telah menganggarkan dana desa hingga Rp70 Triliun pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Mendagri Dorong Penguatan Desa sebagai Sentra Ekonomi Baru
Mendagri Dorong Penguatan Desa sebagai Sentra Ekonomi Baru

Mendagri menegaskan, penguatan desa perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya urbanisasi.

Baca Selengkapnya