Jelang Lebaran 2023, Wali Kota Tangsel Masifkan Penertiban Gelandangan dan Pengemis
Merdeka.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan menegaskan akan menindak gelandangan dan pengemis (gepeng) penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang kerap berseliweran di jalan-jalan dan lingkungan di Tangerang Selatan. Terutama mendekati Lebaran Idulfitri 2023.
"Sudah saya instruksikan kepada Dinsos (Dinas Sosial) dan Satpol PP segera menertibkan PMKS yang biasa menjamur menjelang Lebaran," tegas Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, dikonfirmasi, Minggu (16/4).
Dia mengaku telah mengamankan belasan orang dewasa dan anak-anak yang dieksploitasi untuk meminta-minta di pinggir jalan, perempatan lampu merah dan titik keramaian lainnya di wilayah Kecamatan Serpong. Usai penindakan itu, Dinas Sosial melakukan pembinaan.
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
-
Apa yang terlihat di berbagai titik menjelang Lebaran? Kepadatan arus lalu lintas sudah terlihat di beberapa titik. Hal ini terlihat dari pantauan di Pos Terpadu Gerbang Tol Kalikangkung Semarang.
-
Apa ancaman bagi pemudik di Jateng menjelang lebaran? Namun di saat momen-momen pulang ke kampung halaman itu, para pemudik dibayangi ancaman cuaca ekstrem, terutama di wilayah Jawa Tengah.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Dimana kekeringan di Banten terjadi? Kecamatan Kasemen, Serang menjadi daerah yang cukup terdampak dari fenomena El Nino dan kekeringan. Lalu kesulitan air juga dialami warga yang tinggal di wilayah Lebak bagian selatan.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
"Opsi lain adalah menitipkan mereka ke panti sosial," jelas Benyamin.
Menurut dia, saat ini Pemkot Tangsel memiliki rumah singgah untuk menampung para PMKS yang beralamat di Gang H Sahidin No 105B, RT 002/RW 03, Bambu Apus, Kecamatan Pamulang.
"Atau kami titipkan ke Dinsos Jakarta yang ada di Pasar Rebo. Jangan mengeksploitasi kemiskinan, eksploitasi anak-anak terlebih lagi, kami akan lakukan penertiban," tegas dia.
Modus Gelandangan dan Pengemis
Puluhan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang kerap meminta-minta sedekah kepada pengguna jalan, diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan, Kamis (13/4).
Kepala Seksie operasional Satpol PP Tangsel, Prana Jaya, menerangkan dalam operasi tersebut pihaknya mengamankan sebanyak 28 orang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak.
"Total yang kami amankan saat operasi tersebut ada 7 laki-laki, 10 orang perempuan dan 11 orang anak-anak," kata Prana.
Prana menerangkan wilayah Kota Tangsel, memang kerap dipenuhi PMKS seperti gelandangan dan pengemis di setiap mendekati musim Lebaran.
"Modusnya mereka mangkal di pinggir-pinggir jalan. Beda kalau dia mulung kan keliling, ini mereka memang mencari sedekah orang dan kami mengamankan yang mereka bawa anak-anak, kalau kerja mulung enggak bawa anak," bebernya.
Dia berharap, masyarakat Tangsel dan pengguna jalan juga tidak asal memberi sedekah kepada PMKS yang ada di pinggir-pinggir jalan.
"Harusnya masyarakat juga tidak asal sedekah. Karena ini modus saja dan terjadi di semua wilayah termasuk Jakarta. Apagai orang-orang Tangsel kaya-kaya," ungkap dia.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaFenomena Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) musiman kerap muncul di sejumlah kota besar di bulan Ramadan. Tak terkecuali di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAksi ini pun dilakukan dengan sasaran masyarakat kurang mampu.
Baca SelengkapnyaLatif pun telah menyiapkan personelnya untuk mulai memantau pergerakan mobilitas para pemudik sejak siang ini.
Baca SelengkapnyaItu perlu diantisipasi terutama kecelakaan lalu lintas dan kemacetan" ujar Slamet
Baca SelengkapnyaPemudik terpantau mulai memadati terminal-terminal di Jakarta dan sekitarnya meski Lebaran masih 8 hari lagi.
Baca SelengkapnyaDinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBudi memprediksi pada 2024 ini jumlah pendatang baru di Jakarta bakal berkurang.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga yang membawa anak ikut berdesakan dalam antrean pembagian takjil gratis di Pemda Kabupaten Bogor di Cibinong.
Baca SelengkapnyaLelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.
Baca Selengkapnya