Jelang Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Polisi Berlaras Panjang Jaga PN Surabaya
Merdeka.com - Jelang sidang perdana perkara Kanjuruhan, polisi memperketat penjagaan di area Pengadilan negeri Surabaya. Selain sejumlah anggota sabhara, terlihat juga sejumlah anggota Brimob yang membawa senjata lengkap, termasuk diantaranya senjata pelontar gas air mata.
Informasi sebelumnya, sejumlah 800 petugas kepolisian disiagakan untuk melakukan pengamanan di PN Surabaya. Seluruh personel itu merupakan gabungan dari Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim.
Kabagops Polrestabes Surabaya, AKBP Toni Kasmiri dalam pengarahannya ke personel menyatakan, setiap tindakan hanya akan mendapatkan perintah darinya atau Kapolrestabes sebagai pemegang tongkat komando.
-
Siapa yang memegang tongkat komando? Tampil dengan baret dan tongkat komando bak seorang Perwira, kehadiran Kopka tersebut cukup membuat seorang Tamtama kelabakan.
-
Kenapa Kopral Kepala membawa tongkat komando? Aksi tersebut merupakan parodi dari sang Kopral yang meniru seorang Perwira.
-
Bagaimana Kopral Kepala memberi perintah? Menariknya ia memberikan instruksi lewat tongkat komando yang senantiasa ia bawa dan diacungkan saat memberikan perintah.
-
Siapa yang menginstruksikan kader MKGR? SE itu ditandatangani langsung Ketua Umum MKGR Adies Kadir dan Sekretaris Jenderal Ilham Permana.
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
"Ingat ya, perintah hanya dari saya atau pak Kapolrestabes. Selain itu tidak ada," pungkasnya, Senin (16/1).
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan dalam pengarahannya menyatakan, untuk mengantisipasi pergerakan massa dari Aremania, sudah dilakukan penyekatan di beberapa titik.
"Dilakukan penyekatan dibeberapa tempat, terutama di pintu masuk Surabaya," tegasnya.
Sebelumnya, AKBP Toni berharap, masyarakat dan Aremania serta Bonek untuk mempercayakan pada proses hukum yang berlaku. Ia mengimbau agar tak ada aksi unjuk rasa selama proses sidang digelar.
"Tidak usah aksi unjuk rasa atau provokasi atau terprovokasi. Karena kita jelang piala dunia, jadi sorotan untuk Surabaya. Polrestabes tidak memberi izin aksi unjuk rasa Aremania," tuturnya.
Pantauan di lokasi, sebagian besar anggota yang terlibat tidak memegang senjata api. Hanya sejumlah anggota Brimob yang terlihat membawa senjata api berupa senjata laras panjang maupun senjata pelontar gas air mata. Sidang tragedi Kanjuruhan sendiri diperkirakan akan dimulai sekitar pukul 10.00 Wib. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika ditemukan pasukan membandel maka pihaknya tidak akan segan memberikan sanksi
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaBerikut momen jenderal bintang 2 suruh semua Kapolres dan Dandim berdisi di depan Kapolri-Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaFadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa.
Baca SelengkapnyaKesempatan yang sama, Panglima TNI menegaskan bahwa, seluruh rangkaian KTT ASEAN dari segi pengamanannya dapat dikendalikan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaKaryoto menekankan pentingnya untuk memeriksa kembali kondisi pribadi.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memastikan tetap mengirim personel pengamanan dari Puspom TNI kepada KPK
Baca SelengkapnyaSebanyak 2.120 personel gabungan akan mengamankan pelaksanaan debat perdana capres di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12) .
Baca Selengkapnya