Jerit Pilu Korban Bullying SMA Binus Simprug di DPR Beberkan Pelaku: Bapaknya Ketum Parpol Inisial A!
RDPU menghadirkan pihak Binus Simprug, kuasa hukum terduga pelaku dan korban hingga korban itu sendiri. Pemuda inisial RE.
Komisi III DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) terkait kasus bullying atau perundungan yang terjadi di SMA Binus Simprug, Jakarta Selatan.
RDPU menghadirkan pihak Binus Simprug, kuasa hukum terduga pelaku dan korban hingga korban itu sendiri. Pemuda inisial RE.
Di depan pimpinan serta anggota Komisi III DPR, RE mengadukan nasibnya. Bahkan, ia menyeret seorang Ketua Umum Partai Politik (Ketum Parpol) berinisial A.
"Mereka mengatakan kepada saya, 'lu jangan macem-macem sama kita. Lu mau nyaman sekolah di sini, lu mau bisa kita enggak bully di sini, lu harus bisa ngelayani kita semua," jerit RE kepada pimpinan Komisi III Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).
Selanjutnya, RE mengungkap salah satu pelaku menyombongkan diri dengan menyebut orangtuanya merupakan anggota DPR. Ada juga yang orangtuanya bekerja di Mahkamah Konstitusi (MK).
"'Lu tahu enggak bapak kita siapa? Dia bapaknya ketua partai, bapak dia DPR, bapak dia MK'. Lalu sahabat dari ketua geng ini mengakui, 'Lu jangan macem-macem bapak gua ketua partai sekarang'," ucap RE menirukan intimidasi yang ia terima.
"Bapak yang berinisial A, anak yang berinisial M mengaku dan mengatakan itu kepada saya," lanjut RE.
Pimpinan Komisi III Tanyakan Apakah si anak Ketum Parpol Memukul?
Kemudian, Habiburokhman menanyakan apakah si anak Ketum Parpol yang melakukan pemukulan terhadapnya.
"Itu yang memukul kamu? anak bapaknya ketua partai itu yang memukul?" tanya Habiburokhman.
"Dia tidak memukul saya, tapi dia selalu secara intens membully saya secara verbal," jawab RE.
Selanjutnya, Habiburokhman menanyakan peran pelaku yang mengaku orangtuanya bekerja di MK.
"Yang MK memukul? Mohon maaf. Yang tadi (Ketum Parpol) yang bapaknya apa?" tanya Habiburokhman.
"Bapak yang berinisial A dan anak yang berinisial M, dia tidak pernah memukul saya. Tapi dia selalu bersekongkol dengan gengnya, selalu membully saya secara verbal. Selalu menghancurkan mental saya. Selalu menjatuhkan mental saya," beber RE.