Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK: Teror molotov di Makassar jangan dikaitkan dengan agama

JK: Teror molotov di Makassar jangan dikaitkan dengan agama Jusuf Kalla tinjau Sumbawa. ©2013 Merdeka.com/Handout/Jusuf Kalla

Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) langsung merespon kasus bom molotov yang terjadi di Makassar. JK pun minta kasus tersebut untuk tidak hubung-hubungkan dengan agama.

"Kasus ini jangan disangkut pautkan dengan agama sebab kejadian ini hanya bentuk unsur provokasi yang dilakukan oleh oknum yang ingin mengadu domba sesama umat," kata JK saat duduk bersama dengan Kapolda, Pangdam dan sejumlah toko agama di ruang Pola Kantor Balai kota Makassar, Kamis (14/2).

Ketua PMI Pusat yang dikenal sebagai juru runding ini mengimbau kepada masyarakat utamanya umat muslim dan kristiani untuk tidak terprovokasi dengan aksi pelemparan bom molotov di lima tempat sepekan ini.

Dia menduga, jika semua berlarut maka hal ini dapat menjurus ke aksi-aksi adu domba antar ummat beragama. Untuk itu dia berjanji akan membahas langkah-langkah ke depan termasuk penyelidikan kasus ini.

"Bersama semua pihak termasuk dengan bapak Kapolda, Pangdam akan menyelidiki kasus ini dan menangkap oknum yang tidak bertanggungjawab," beber JK.

Dalam sepekan terakhir, sudah lima gereja di Makassar menjadi sasaran pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal. Jajaran Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar membentuk tim khusus untuk mengungkap pelaku pemboman.

Kapolrestabes Makassar Kombes Wisnu Sandjaya, saat menggelar jumpa pers di kantornya mengatakan, untuk mencegah berulangnya kejadian yang sama, rumah ibadah akan dijaga oleh aparat kepolisian yang diambil dari anggota Polrestabes dan polsek di masing-masing wilayah di kota Makassar.

"Tim khusus ini dibentuk gabungan antara Polrestabes dan polsek-polsek dan menugaskan dua sampai tiga orang anggota polisi," kata Wisnu, Kamis (14/2).

Kapolres menambahkan, saat ini polisi terus menyelidiki secara intensif, termasuk mempelajari CCTV yang terpasang di gereja. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme

Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.

Baca Selengkapnya
Polri Tegaskan Tempat Ibadah Bukan untuk Kepentingan Politik
Polri Tegaskan Tempat Ibadah Bukan untuk Kepentingan Politik

Kepolisian menegaskan kepada semua pihak agar tidak melakukan kampanye politik di dalam tempat ibadah.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Massa Demonstran Kawal Sidang MK Salat Zuhur Berjemaah di Kawasan Patung Kuda
Massa Demonstran Kawal Sidang MK Salat Zuhur Berjemaah di Kawasan Patung Kuda

Salah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.

Baca Selengkapnya
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif

Kemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.

Baca Selengkapnya
Sebut Pemilu Sudah Selesai, Jusuf Kalla Ajak Umat Islam Pererat Kembali Persatuan
Sebut Pemilu Sudah Selesai, Jusuf Kalla Ajak Umat Islam Pererat Kembali Persatuan

Jusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Masjid Dijaga dari Ancaman Intoleransi dan Politisasi
Jokowi Minta Masjid Dijaga dari Ancaman Intoleransi dan Politisasi

Jokowi menegaskan, masjid harus menjadi tempat mempersatukam keberagaman Indonesia.

Baca Selengkapnya
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama

Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!

Semakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.

Baca Selengkapnya
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah

Perlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: MUI soal Beda Awal Ramadan dengan Muhammadiyah
VIDEO: MUI soal Beda Awal Ramadan dengan Muhammadiyah

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.

Baca Selengkapnya