Jokowi Gelar Pertemuan Tertutup dengan Presiden Bank Dunia dan Direktur IMF di Istana Merdeka
Jokowi menyambutnya dan mengajak Ajay masuk ke ruangan bersama sejumlah delegasi.
Bank Dunia ingin mengetahui segala hal yang dilakukan Indonesia terkait investasi
Jokowi Gelar Pertemuan Tertutup dengan Presiden Bank Dunia dan Direktur IMF di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Presiden Bank Dunia Ajay Banga di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/8). Jokowi menyambutnya dan mengajak Ajay masuk ke ruangan bersama sejumlah delegasi.
Setelah duduk, Jokowi dan Banga tampak mengobrol sejenak. Kemudian, pertemuan mereka berlanjut secara tertutup.
Turut hadir dalam pertemuan itu Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Tidak lama setelah itu, Presiden Jokowi gantian menerima Direktur Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva di Istana Merdeka.
Kepala negara juga mengajak Kristalina ke dalam ruangan bersama delegasi. Keduanya terlihat mengobrol sejenak dan berlanjut pada pertemuan tertutup.
Tampak hadir dalam ruangan itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sebelumnya, Presiden Bank Dunia Ajay Banga mengatakan, dia akan berbicara dengan Jokowi terkait apa yang telah dilakukan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir perihal investasi di bidang infrastruktur hingga perubahan fiskal.
"(Apa yang ingin saya bahas adalah) apa yang telah dilakukan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dalam hal investasi di bidang infrastruktur, sumber daya manusia, peraturan dan undang-undang baru seputar liberalisasi investasi swasta, tetapi juga mengenai tenaga kerja dan perubahan fiskal."
kata Banga di Tangerang, dikutip Antara, Senin (4/9).
merdeka.com
Menurut Banga, banyak pekerjaan yang telah terjadi di Indonesia sebagai bagian dari proses pembangunan.
Karena itu, dia hendak menyampaikan kepada Presiden Jokowi pengakuan atas pekerjaan-pekerjaan tersebut.
"Pekerjaan hanyalah sebuah proses dan Indonesia berambisi menjadi negara berpendapatan tinggi dalam waktu 20 tahun, dan saya pikir reformasi yang dilakukan presiden (Indonesia) sedang dalam perjalanan," ucapnya.
Dia juga akan membicarakan tentang apa yang dapat dilakukan bank sentral untuk membantu Presiden Jokowi memikirkan reformasi berikutnya di Indonesia.