Jokowi Harap Rumah Sakit Islam Surabaya A. Yani Cetak Tenaga Kesehatan Terampil dan Profesional
Pesan itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Tower Rumah Sakit (RS) Islam Surabaya A. Yani, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10).
Pesan itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Tower Rumah Sakit (RS) Islam Surabaya A. Yani, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10).
Jokowi Harap Rumah Sakit Islam Surabaya A. Yani Cetak Tenaga Kesehatan Terampil dan Profesional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Tower Rumah Sakit (RS) Islam Surabaya A. Yani, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10). Tower rumah sakit yang memiliki 13 lantai tersebut diresmikan dalam rangka memperingati satu abad Nahdlatul Ulama (NU).
"Alhamdulillah hari ini kita resmikan Tower Rumah Sakit Islam Surabaya A. Yani sebagai living monument, sebagai persembahan dalam rangka memperingati satu abad NU," ujar Jokowi seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (22/10).
Jokowi mengatakan, keberadaan tower tersebut dinilai dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan rumah sakit.
Jokowi optimis tower Rumah Sakit Islam Surabaya A. Yani juga dapat digunakan sebagai rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran, Universitas Nadlatul Ulama Surabaya.
"Keberadaan tower dengan peralatan dan fasilitas modern ini juga sekaligus akan menandai transformasi RSIS A. Yani menjadi rumah sakit modern dan terpercaya," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga berharap, penambahan fasilitas di RSIS A. Yani bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Sebab, pelayanan kesehatan yang nyaman dan terjangkau akan memudahkan semua kalangan masyarakat untuk mendapatkan hak untuk sehat.
"Saya ingin berpesan agar Rumah Sakit Islam Surabaya A. Yani ini dapat menjadi pusat pelatihan dan pengembangan layanan kesehatan serta pendidikan di kalangan Nahdlatul Ulama dan mencetak tenaga-tenaga kesehatan yang terampil, unggul, dan profesional," Jokowi menandasi.
Sebagai informasi, turut hadir dalam peresmian tersebut Menag Yaqut Cholil Qoumas, Mensesneg Pratikno, Menpan RB Abdullah Azwar Anas.
Kemudian Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.