Jokowi Tinjau Pembangunan Terowongan Air, Solusi Banjir Kabupaten Bandung
Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pembangunan terowongan air Nanjung, di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Minggu (10/3). Presiden mengungkapkan, terowongan air sepanjang 230 meter ini sudah direncanakan sejak lama.
Proyek terowongan senilai Rp 352 miliar ini akan menjadi salah satu solusi mengurangi genangan air di daerah Dayeuhkolot, Baleendah dan Andir ketika musim hujan.
"Perencanaan (pembangunan terowongan) sih sudah sejak lama ya, sudah lama sekali," katanya melalui siaran pers.
-
Mengapa Presiden Joko Widodo membangun terowongan? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
-
Kenapa Jokowi resmikan Bendungan Ameroro? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Apa tujuan terowongan itu? Bagian dari terowongan Taposiris Magna terendam air, sayangnya tujuannya saat ini belum diketahui.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
"Perencanaan sebesar ini kan sudah dijelaskan, fungsinya untuk masyarakat banyak," tambahnya.
Terowongan air ini memiliki diameter 2x8 meter dan panjang 2x230 meter, dengan jarak antar terowongan sepanjang 10 meter. Sedangkan panjang bangunan inlet sebesar 28 meter dan panjang bangunan outlet sebesar 100 meter, dengan tipe pintu air 2 slice gate (tinggi 2,6 meter dan panjang 8 meter). Spesifikasi tersebut memungkinkan terowongan ini memiliki debit maksimum 700 meter kubik per detik.
Nantinya, terowongan ini mampu meningkatkan kapasitas sungai Citarum (di Nanjung) yang semula 570 meter kubik per detik menjadi 643 meter kubik per detik. Terowongan ini juga mempercepat aliran sungai Citarum, sehingga menyebabkan lama genangan dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi berkurang.
Selain itu, jika digabungkan dengan normalisasi upstream Citarum, embung Gedebage, kolam retensi Cieunteung dan floodway Cisangkuy, peningkatan kapasitas sungai Citarum akan mengurangi luas genangan seluas 700 hektar, dari semula 3.461 hektar menjadi 2.761 hektar. Dengan demikian, ada sekitar 14.000 kepala keluarga di Kabupaten Bandung yang dapat terbebas dari banjir.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menuturkan, Bendungan Lolak, memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare.
Baca SelengkapnyaCegah Krisis Air, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Penataan KSPN Wakatobi
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaProyek sodetan Ciliwung dikerjakan selama 11 tahun.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.
Baca SelengkapnyaStasiun Pompa Ancol Sentiong, diklaim Jokowi bisa mengurangi banjir DKI Jakarta hingga 62 persen
Baca SelengkapnyaBendungan yang dibangun dengan anggaran Rp2,7 triliun ini dapat mengairi 4.500 hektare sawah masyarakat.
Baca SelengkapnyaDalam sambutannya, Jokowi menyampaikan manfaat multifungsi dari bendungan Leuwikeris
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut keberadaan bendungan ini dapat mengurangi banjir di Kabupaten Konawe dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaBendungan yang dibangun sejak tahun 2017 tersebut, menghabiskan anggaran Rp1,6 triliun.
Baca SelengkapnyaSodetan Ciliwung ini diharapkan dapat menangani banjir di Jakarta.
Baca Selengkapnya