Jokowi yakin media massa tidak akan kalah dari media sosial
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak percaya dengan sejumlah prediksi yang menyebutkan bahwa media massa di masa mendatang akan kalah dari media sosial. Dia mengakui selama lima tahun terakhir prediksi itu terus bermunculan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Namun, Jokowi menyebutkan justru di era sekarang pers semakin dibutuhkan. "Saya percaya di era melimpahnya informasi, pers justru semakin dibutuhkan untuk menjadi pilar penegak penyampaian kebenaran, sebagai pilar penegak fakta-fakta dan sebagai pilar penegak aspirasi masyarakat," kata Jokowi dalam sambutan di Puncak Peringatan Hari Pers Nasional di Danau Cimpago, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/2).
Jokowi juga meyakini media massa ke depannya akan mengambil peran dalam membangun narasi kebudayaan baru dan membangun narasi peradaban baru. Maka, dia berharap insan pers tanah air menjadi garda terdepan penyalur kebenaran.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Kenapa media massa harus mendorong pemilu damai? Dalam hal ini, media massa sebagai media arus utama berperan untuk menjadi “pemadam kebakaran“ terhadap konten-konten di media sosial yang kredibilitasnya masih dipertanyakan.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
"Saya terus berharap insan pers Indonesia menjadi penyalur kebenaran, penyalur fakta sekaligus penyalur aspirasi masyarakat," harapnya.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono menjelaskan Hari Pers Nasional 2018 merupakan peringatan yang paling meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dia mencatat baru pada tahu ini Puncak Peringatan Hari Pers Nasional dihadiri sejumlah menteri, pemimpin lembaga negara, sejumlah gubernur dan sejumlah duta besar negara sahabat.
Hari Pers Nasional di Sumatera Barat digelar 1-9 Februari. Dalam rangkaian peringatan, Margiono menyebutkan dihadiri oleh 23 menteri Kabinet Kerja.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca Selengkapnya"Kedepan kita tahu tantangan akan makin berat. Ada apa dikit viralkan ke depan makin banyak tuntutan masyarakat itu," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, Indonesia harus mampu memanfaatkan potensi besar digital Indonesia untuk membawa kemajuan
Baca SelengkapnyaJokowi berpesan reputasi yang baik itu patut disyukuri dan harus terus ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di negeri ini malah digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaUcapkan Selamat Hari Pers Nasional, Cak Imin: Semoga Semakin Profesional dan Berkualitas
Baca SelengkapnyaPerpres Publisher Right tidak bermaksud untuk mengurangi kebebasan pers.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, tantangan pers sekarang semakin banyak di era kemajuan digital termasuk adanya Artificial Intelligence (AI).
Baca Selengkapnya