Jual ginjal demi bayar utang Rp 350 juta, Ita cuma dibayar Rp 70 juta
Merdeka.com - Seorang perempuan di Batu, Jawa Timur merelakan satu ginjalnya demi membayar utang. Ita Diana (47) mengaku melakukan transplantasi ginjalnya kepada seorang pasien bernama Erwin di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dengan harapan utangnya terselesaikan.
Lewat transplantasi tersebut, Ita berharap masalah utangnya dapat terselesaikan. Dia mengaku sedang dililit utang sebesar Rp 350 juta akibat usahanya bangkrut.
"Karena perubahan kehidupan saya, karena sesuatu hal, bisnis saya bangkrut, usaha saya jatuh. Saya terlilit utang," kata Ita dengan sesenggukan saat ditemui di Kota Malang, Kamis (21/12).
-
Kenapa Lusiana ingin mendonorkan ginjalnya untuk Shena Malsiana? 2 'Untuk mencapai transplantasi itu kita melalui proses screening, waktu hari Selasa, minggu lalu dia batuk-batuk sering sekali, padahal besoknya hari Rabu kita harus menyerahkan hasil screening. Kebetulan donaturnya adalah saya, mamanya,' kata Lusiana menangis terisak di TPU Bojong Nangka, Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2023).
-
Bagaimana proses Lusiana mendonorkan ginjalnya untuk Shena Malsiana? 2 'Untuk mencapai transplantasi itu kita melalui proses screening, waktu hari Selasa, minggu lalu dia batuk-batuk sering sekali, padahal besoknya hari Rabu kita harus menyerahkan hasil screening. Kebetulan donaturnya adalah saya, mamanya,' kata Lusiana menangis terisak di TPU Bojong Nangka, Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2023).
-
Siapa yang melakukan transplantasi ginjal pertama? Salah satu pencapaian besar dalam bidang ini adalah transplantasi ginjal pertama yang dilakukan oleh seorang ahli bedah plastik, Dr. Joseph Murray, yang kemudian menerima Hadiah Nobel untuk karyanya.
-
Kenapa Nam Yoon Soo mendonorkan ginjalnya? Keputusan besar ini diambil dengan penuh kesadaran dan didorong oleh kasih sayangnya yang mendalam terhadap sang ayah.
-
Siapa yang bisa membantu mengatasi kondisi kesehatan ginjal? dr. Irman Firmansyah SpPD, FINASIM, SH, MH dari RS EMC Pekayon dapat membantu memberikan tindakan yang diperlukan terkait kondisi kesehatanmu.
-
Apa itu gagal ginjal? Gagal ginjal adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan, namun dengan kebiasaan baik yang konsisten, risiko terjadinya kondisi ini dapat diminimalisir.
Namun utang Ita pun, hingga kini tidak kunjung terlunasi, karena dirinya hanya menerima tidak sampai separuh dari yang dijanjikan. Dia hanya menerima sekitar Rp 70 juta, dan utangnya tidak kunjung terlunasi.
Kisah transplantasi ginjal Ita berawal saat dirinya takut pulang karena banyaknya orang yang menagih utang ke rumah. Ia memilih luntang-lantung dan tidur di musala rumah sakit.
Karena kesedihannya, dia bercerita kepada banyak orang hingga mendapat saran untuk masuk ke ruang HD (ruangan terkait transplantasi). Ia kemudian oleh seorang dokter dipertemukan dengan pasien gagal ginjal.
"Bu (istri pasien) di sini saya tidak jual, saya di sini punya kebutuhan. Saya pingin bantu bapak (pasien), agar masalah (utang) saya diselesaikan sama bapak," kata Ita yang terus menangis.
"Bu Nina (istri pasien) tanya, berapa kebutuhan ibu? Saya bilang Rp 350 juta. Beliau bilang, 'Ya bu kami tidak akan menutup mata. Kami akan menyelesaikan masalah ibu. Sebesar yang ibu butuhkan Rp 350 juta. Intinya, beliau tidak akan menutup mata dengan kebutuhan saya. Masalah saya diselesaikan," jelasnya.
Perempuan di Batu yang rela jual ginjal demi bayar utang ©2017 merdeka.com/darmadi sasongko
Sebelum masuk ruang operasi pun, Ita sempat berpesan kepada istri pasien tentang kesepakatan itu. Ia mewanti-wanti agar kebutuhannya untuk membayar utang nantinya diselesaikan.
"Bu, di Islam itu luka sedikit saja dosa. Bu, ini saya menawarkan tubuh saya. Kalau Allah meridoi, umur saya dipanjangkan. Kalau Allah tidak meridoi, waktu saya operasi nyawa saya dicabut saya rela, yang penting janji ibu jangan diingkari. Dia bilang tetap, tidak akan menutup mata. Siap menyelesaikan masalah saya sebesar Rp 350 juta," kisahnya.
Ita kini tetap dikejar-kejar utang, sementara orang yang dibantunya ternyata tidak memenuhi janji yang disepakati di awal. Ita sendiri mengaku telah menemui Erwin dan dokter R yang disebut menjadi penghubung. Tetapi tidak juga bersedia membayar kekurangannya.
Erwin sendiri saat ditemui di Jalan Metro Kota Malang, memilih memberikan pernyataan sepotong sepotong. Sambil berjalan dan mengenakan masker, meminta para wartawan bertanya langsung kepada pihak rumah sakit. "Silakan saja tanya ke sana. Saya hanya dihubungkan," katanya sambil terus berjalan.
Tempuh jalur hukum
Transplantasi ginjal, Ita Diana (47) kepada Erwin, pasien gagal ginjal Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang telah berjalan sukses. Erwin pun sudah kembali sehat dan dapat beraktivitas seperti sedia kala.
Namun transplantasi itu masih menyisakan masalah. Sebabnya, imbalan yang dibayarkan tidak sesuai kesepakatan.
Ita Diana merasa sangat dirugikan karena hanya menerima Rp 74 juta dari Rp 350 juta yang dijanjikan. Ita berencana menempuh jalur hukum.
"Sudah 1, 2, 3 bulan saya ke situ, katanya bapak masih pengobatan, masih pengobatan. Saya waktu itu ke situ dikasih uang Rp 2,5 juta. Setelah itu saya pulang. Katanya bulan itu belum bisa," kata Ita Diana di Kota Malang, Kamis (21/12).
"Katanya, 'meskipun bapak (pasien) sakit, saya kan kerja. Saya yang akan membantu ibu. Saya tetap menyelesaikan masalah ibu'. Tapi sampai kapan?" sambung Ita, sambil menirukan Nina, istri Erwin.
Padahal, sejak awal organ tubuh Ita telah 'diagunkan' agar dapat membayar utangnya. Besaran nilai imbalan itupun disepakati berdasarkan nilai utang ibu tiga anak tersebut.
Yassiro Ardhana Rahman, pengacara Ita Diana mengatakan, kliennya sangat dirugikan karena perjanjian awal telah diingkari. Ada kekurangan sebesar Rp 280 juta dan itu pun sudah ditagihkan kepada pihak yang bersangkutan. Namun tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan.
"Kita akan usut semuanya, karena bagaimana juga memperjualbelikan organ tubuh atau ginjal di Indonesia merupakan perbuatan ilegal. Hal tersebut merupakan sebuah tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 64 ayat 3 juncto pasal 162 UU No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan," kata Yassiro.
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) mengaku tengah melakukan pembahasan di tingkat internal. Pihaknya akan segera memberikan tanggapan dalam waktu dekat.
"Mohon maaf ini tim masih audit internal. Kalau sudah selesai akan kami undang pers untuk perskon," kata Rudyandini Perdana P, Kepala Bagian Hukum dan Kerjsama RSSA.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini harga yang perlu disiapkan untuk transplantasi ginjal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBekerja sebagai pegawai lepas kantor notaris membuat modal politiknya amat terbatas
Baca SelengkapnyaProsedur transplantasi organ tubuh tidak dilakukan secara transaksional.
Baca SelengkapnyaTepat di usianya yang ke-29, wanita ini mendapat donor ginjal dari ibunda.
Baca SelengkapnyaKisah Erfin ini viral di media sosial. Untuk menunjukkan keseriusannya dalam menjual ginjal.
Baca SelengkapnyaErfin berharap langkah beraninya itu bisa ditiru Caleg lain
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, biaya transplantasi ginjal ditanggung Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencapai Rp400 juta.
Baca SelengkapnyaBerikut curhatan WNI yang diminta ratusan juta rupiah buat operasi dan perawatan kanker di Indonesia.
Baca SelengkapnyaErfin Dewi Sudanto, caleg PAN untuk DPRD Bondowoso viral karena ingin jual ginjal untuk biaya kampanye.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang masih kecil, keduanya terpaksa berjualan entok di jalanan.
Baca SelengkapnyaPerkara TPPO ini berupa perdagangan organ tubuh ginjal oleh 15 orang terdakwa.
Baca SelengkapnyaPara korban diberangkatkan ke Kamboja untuk melakukan transplantasi ginjal dengan modus family gathering.
Baca Selengkapnya