Jurnalis RMOL mengaku dianiaya protokoler Kementerian PU-Pera
Merdeka.com - Jurnalis Rakyat Merdeka Online (RMOL) Bunaiya Fauzi Arubone mengaku dicekik protokoler Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera). Saat itu Bunaiya sedang meliput kegiatan Menteri PU Pera Basuki Hadimuljono.
Bunaiya pun melaporkan penganiayaan itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, dini hari. Laporan tersebut diterima polisi dengan nomor LP/2647/V/2017/PMJ/Dit Reskrimum tertanggal 31 Mei 2017.
"Awalnya itu saya meliput kegiatan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di lantai 17 gedung utama kementerian tersebut. Usai azan Maghrib, Menteri Basuki hendak membagi-baikan plakat di acara pengukuhan pengurus Badan Kejuruan Teknik Lingkungan Persatuan Insinyur Indonesia periode 2017-2020. Lalu saya ini mau foto menteri. Di saat bersamaan, petugas protokoler memintanya minggir karena hendak menaruh gelas," kata Bunaiya, Rabu (6/1).
-
Kenapa pungli di rutan KPK terjadi? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki.Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
-
Di mana aksi pungli terjadi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kapan pungli di rutan KPK dimulai? Pungli rutan tersebut terungkap telah terjadi sejak 2018 lalu dimana mereka mendapatkan uang sebesar Rp6 miliar.
-
Bagaimana Ketua KPPS dibacok? Dia membacok kepala korban hingga terluka parah di bagian kiri.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
Bunaiya yang sedang menjalankan tugas peliputan meminta izin untuk mengambil foto lebih dulu sebelum minggir. Tetapi, petugas tersebut justru memaki Bunaiya dengan kata-kata kasar.
"Saya bilang sebentar bang belum dapat foto bagus. Tetapi orang protokol PUPR itu bilang 'monyet nih anak'," ujarnya.
Bunaiya yang tidak terima berusaha meminta klarifikasi dengan menanyakan maksud protokoler tersebut memakinya. Namun petugas tersebut justru mencekik dan mendorongnya ke luar ruangan.
"'Gue protokoler sini. Lu jangan macam-macam', dia bilang gitu sambil cekik dan dorong saya keluar ruangan," ujarnya lagi.
Tak hanya itu, protokoler tersebut kemudian mengelilingi Bunaiya bersama pelayan dan petugas keamanan. Protokoler itu juga sempat memegang kartu pers milik korban.
"Lu dari mana, saya bilang Rakyat Merdeka. Eh malah bilang 'Bodo lu dari Rakyat Merdeka kek' sambil lihat ID Pers saya. Terus salah satu pelayan membentak saya untuk keluar dari ruangan. Saya juga dituduh wartawan abal-abal," ungkap Bunaiya.
Lanjutnya, dirinya digiring dua orang petugas keamanan ke arah lift sambil terus memarahinya. "Saya sudah bilang pekerjaan wartawan dilindungi undang-undang dan mereka tidak bisa melarang saya begitu caranya. Tetapi mereka tidak peduli," ucap Bunaiya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki mengakui mengurus perumahan cukup rumit dan sulit.
Baca SelengkapnyaBudi mengaku telah melakukan komunikasi bersama Dirjen Pajak Suryo Utomo terkait rencana pemerintah untuk menaikkan menaikkan PPN menjadi 12 persen pada 2025.
Baca SelengkapnyaIa menyebut bahwa nantinya PBNU akan mengumumkan dan mengeluarkan nama-nama siapa saja pengurus PBNU yang mengajukan cuti untuk kampanye.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagja menyebut biasanya dugaan penggelembungan suara terjadi dalam pemilihan anggota legislatif (pileg), termasuk DPRD.
Baca Selengkapnyabelum ada pembahasan kabinet, karena koalisi pendukung Prabowo-Gibran menghormati KPU.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Putu Rudana Beberkan Empat Poin Penting Hasil Forum Air Dunia, Ini Paparannya
Baca SelengkapnyaPenetapan ini dibacakan langsung oleh Ketua KPU Hasyim Asy'ari dalam rapat pleno di gedung KPU
Baca SelengkapnyaDiketahui, dalam rapat pleno sembilan fraksi menyetujui atas perubahan tersebut.
Baca SelengkapnyaBaleg Klaim Revisi UU Kementerian Tak Terkait Wacana Prabowo Tambah Jumlah Menteri: Kebetulan Saja!
Baca Selengkapnya