Kabut asap makin parah, sudah sepekan warga Riau hirup udara kotor
Merdeka.com - Pekatnya kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau dan beberapa provinsi lain di Sumatera membuat jarak pandang hanya mencapai seratus meter di beberapa daerah. Bahkan, sudah lebih dari sepekan warga setempat terpaksa menghirup udara tercemar dan berbahaya.
Warga Riau mengeluhkan lambatnya penanganan dari pemerintah setempat dan pusat terhadap kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan.
"Sudah lebih dua pekan kami menghirup kabut asap, kok pemerintah lambat sekali. Udara yang kami hirup berbahaya selama ini, apa enggak kasian melihat kami?" kata Yuni, seorang warga Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, kepada merdeka.com, Minggu (13/9).
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Apa efek rumah kaca itu? Efek rumah kaca adalah proses yang terjadi ketika gas di atmosfer bumi memerangkap panas matahari.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
Saat ini, seluruh wilayah Riau berbatasan dengan Provinsi Jambi diselimuti kabut asap. Kabupaten Indragiri Hilir terkena dampak paling parah, kemudian disusul Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Pelalawan, dan Kota Pekanbaru.
Pantauan merdeka.com, di papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) depan kantor Walikota Pekanbaru tertulis status udara di sana dalam kategori berbahaya. Selama lebih sepekan, warga Riau menghirup udara yang berbahaya. Seluruh proses belajar mengajar dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas pun diliburkan.
"Siswa SD sampai SMA diliburkan, kami mahasiswa juga minta diliburkan, karena asapnya masuk ke dalam ruang kelas kampus. Kemarin ada satu dosen yang meliburkan kami karena enggak mau melihat kami menghirup asap," kata Hendri, seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta di Pekanbaru.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin mengatakan, ketebalan kabut asap di Riau terus memburuk. Hingga Minggu (13/9) pagi, jarak pandang di Riau terus mengalami penurunan.
"Di Pekanbaru jarak pandang hanya 300 meter. Di Rengat (Indragiri Hulu) jarak pandang yang terpantau hanya 100 meter. Kondisi yang sama juga terjadi di Dumai dan Pelalawan dan Indragiri Hilir, batas jarak pandang tak lebih dari 100 meter," kata Sugarin. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak kesehatan disebabkan dari buruknya kualitas udara Jakarta sebagai suatu hal yang tidak biasa
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Memburuk 2 Bulan Terakhir, Sempat di Urutan Pertama Terburuk Dunia
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaTingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di Jakarta kini kian memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.
Baca Selengkapnya"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA di Jabodetabek meningkat drastis gara-gara polusi.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca Selengkapnya