Warga Tutup Akses ke TPAS Pasirbajing yang Kebakaran, Sampah di Perkotaan Garut Menumpuk
TPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga yang terganggu memblokade lokasi itu sehingga sampah di perkotaan terlambat diangkut.
Warga Tutup Akses ke TPAS Pasirbajing yang Kebakaran, Sampah di Perkotaan Garut Menumpuk
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Garut Jujun Juansyah mengatakan bahwa kebakaran di TPAS Pasirbanjing terjadi sejak dua lalu. Kebakaran itu memicu blokade yang dilakukan warga.
"Penutupan oleh warga ini imbas dari kepulan asap yang disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di TPA Pasirbajing."
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Garut Jujun Juansyah, Sabtu (22/7).
Kebakaran di kawasan TPAS Pasirbajing awalnya diketahui dengan intensitas relatif kecil. Upaya pemadaman pun telah dilakukan. Namun kebakaran besar terjadi dua hari terakhir sehingga proses pemadaman dibantu Dinas Pemadam Kebakaran.
"Kebakaran yang cukup besar ini menimbulkan dampak kepulan asap yang cukup tebal, ada sekitar 3 RW di sekitar TPA Pasirbajing yang terkena dampaknya. Atas dasar tersebut, warga melakukan bentuk protes dengan melakukan penutupan TPA Pasirbajing," jelasnya.
Menurut Jujun, kebakaran di TPAS Pasirbajing diduga akibat perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab. Meski begitu, ia mengaku belum mengetahui orang yang telah melakukan pembakaran.
"Beberapa upaya yang telah kami lakukan juga terkait dengan bagaimana mengurangi dampak ini adalah selain dengan penyiraman dengan air juga dilakukan pengurukan dengan tanah, dan sampai sekarang ini sedang berlangsung. Alhamdulillah untuk yang dua hari terakhir ini yang memang cukup tebal asapnya, sekarang sudah mulai berkurang," katanya. Dampak kebakaran di TPAS Pasirbajing yang memicu aksi blokade diakuinya sempat menyebabkan terjadinya keterlambatan pengangkutan sampah, khususnya di wilayah perkotaan.
"(Baru) jam 10 (pagi) armada sudah bisa masuk, dan kami sudah bisa melakukan upaya pembersihan di lapangan, oleh karena itu terjadi keterlambatan tadi pembersihan yang harusnya selesai di jam 8 ini memang masih terjadi penumpukan sampah di semua wilayah di Kabupaten Garut," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani mengatakan bahwa kepulan asap pekat akibat kebakaran TPAS Pasirbajing menyebabkan puluhan warga terdampak. Beberapa di antara mereka harus dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk tindakan lebih lanjut.
"Masyarakat yang diperiksa (dampak dari kepulan asap) berjumlah 30 orang dengan keluhan batuk, pusing, dan nyeri dada. 29 org tertangani di tempat, 1 orang dirujuk ke puskesmas atau faskes terdekat."
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani