Update Soal Kadinkes Bekasi Temukan 4 Warga DKI Terpapar Omicron
Merdeka.com - UPDATE BERITA pukul 18.24 WIB:
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan belum ada temuan varian Omicron Covid-19 telah masuk ke Indonesia. Hingga Rabu (8/12) siang, Kemenkes tegaskan Omicron belum terdeteksi di Indonesia.
Plt Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rendonuwu meluruskan kabar empat warga Jakarta terpapar Omicron. Menurut dia, Farmalab di Cikarang Bekasi tak memiliki kemampuan mendeteksi Omicron. Dia sudah mengonfirmasi apakah Litbangkes menerima sampel dari Farmalab Cikarang. Sampai saat ini, menurut dia, Litbangkes tak menerima sampel tersebut.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Siapa yang pertama kali terjangkit virus Nipah? Virus Nipah pertama kali terjadi ketika orang yang melakukan kontak dengan babi yang terinfeksi mulai sakit parah.
"Saya sudah cek di Litbangkes tidak ada pengiriman sampel dari Farmalab," tutur dia.
Diberitakan Sebelumnya, Empat orang dinyatakan terpapar Covid-19 varian Omicron. Mereka terpapar virus yang pertama kali muncul di Afrika itu setelah dilakukan pemeriksaan sample di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Keempat orang itu diduga tertular virus omicron seusai melakukan perjalanan ke luar negeri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti menegaskan, empat orang tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi. Melainkan warga DKI Jakarta.
"Jadi empat orang warga yang terpapar virus Omicron itu bukan warga Kabupaten Bekasi tetapi warga DKI Jakarta," katanya dikutip dari situs bekasikab.go,id, Rabu (8/12).
Meski demikian, Sri Enny meminta kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Bekasi tetap waspada terhadap penularan virus tersebut. Terutama bagi warga yang baru datang dari luar negeri.
"Pemkab harus waspada terhadap warga yang baru datang dari luar negeri. Apalagi warga Jabar pergerakannya dari luar negeri cukup banyak," ucapnya.
Camat serta kepala desa dan lurah juga diminta aktif memantau warganya. Terutama bagi mereka yang baru kembali dari luar negeri.
Untuk antisipasi penularan virus yang disebut memiliki tingkat penularan lebih cepat ini, Sri Enny mengimbau agar warga melakukan vaksinasi Covid-19. Khususnya bagi warga yang belum sekalipun menerima dosis pertama.
"Vaksin Covid-19 masih harus tetap dilakukan," katanya.
Terpisah, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Ngabila Salama, mengatakan kabar itu tidak benar. Pihaknya belum mendapatkan informasi itu.
"Sejauh ini tidak ada ya," kata Ngabila.
Menurutnya, jika memang ada hasil pemeriksaan Genome Sequencing terkait Covid-19, pihakny akan diinformasikan.
"Kalau ada hasil pemeriksaan genoem sequencing pasti kita di acc. Sampai sekarang tidak ada," tegas Ngabila.
Sebelumnya Pemkab Bekasi mengunggah artikel di situs bekasikab.go.id dengan judul 'Kadinkes Tegaskan 4 Orang Terpapar Omicron Bukan Warga Kabupaten Bekasi' yang tayang pada Selasa (7/12). Namun, informasi tersebut sudah dihapus dari laman bekasikab.go.id setelah satu hari diunggah dan informasi tersebut viral di media sosial.
Pemkab Bekasi telah membuat klarifikasi terkait informasi awal yang beredar. Klarifikasi tersebut bisa dibaca dalam tautan berikut ini.
Catatan Redaksi:
Berita ini sudah diperbaharui pada pukul 18.24 WIB setelah mendapat konfirmasi dari Kementerian Kesehatan. Judul juga mengalami perubahan dari semula berjudul "Kadinkes Bekasi Temukan 4 Warga DKI Terpapar Omicron Usai Bepergian dari Luar Negeri" menjadi 'Update Soal Kadinkes Bekasi Temukan 4 Warga DKI Terpapar Omicron'.
Terima Kasih
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI sedang melakukan pelacakan dengan menelusuri sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan sang pasien.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya