Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kantong plastik berbayar kemungkinan naik sampai Rp 1.000

Kantong plastik berbayar kemungkinan naik sampai Rp 1.000 ilustrasi kantong plastik. ©2016 Merdeka.com/Ya'cob Billiocta

Merdeka.com - Hari ini tepat dua bulan penerapan kebijakan kantong plastik berbayar, sejak diterapkan 21 Februari 2016 lalu. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan ada kemungkinan menaikkan harga kantong plastik, dari Rp 200 menjadi Rp 1.000.

Koordinator Harian Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Rahyang Nusantara mengatakan, saat ini kebijakan kantong plastik berbayar memang masih tahap uji coba. Rencananya, Juni mendatang Kementerian LHK akan mengeluarkan peraturan mewajibkan pengurangan kantong plastik, terutama bagi peritel (supermarket dan minimarket).

Rahyang menyebutkan, memang ada opsi menaikkan harga kantong plastik berbayar. Hanya saja belum ada harga minimal. Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik sendiri merekomendasikan harga minimal Rp 1.000, sesuai dengan usul Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Orang lain juga bertanya?

"Dengan harga Rp 1.000 sepertinya masyarakat akan terpaksa untuk tidak membeli kantong plastik," kata Rahyang dalam jumpa pers pameran Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik di Museum KAA, Bandung, Kamis (21/4).

Rahyang menyatakan, sejak 21 Februari lalu Kementerian LHK memberlakukan uji coba plastik berbayar bagi peritel di 23 daerah di Indonesia, salah satunya Kota Bandung. Poin-poin dievaluasi selama dua bulan pelaksanaan, kata dia, adalah respons masyarakat dalam kebijakan tersebut. Dia menyampaikan, ada daerah bisa menekan penggunaan kantong plastik hingga 40 persen.

"Di Bandung mencapai 48 persen pengurangan kantong plastik," ujar Rahyang.

Poin lainnya, harga kantong plastik dinilai masih terlalu murah. Masih banyak masyarakat memilih membeli kantong plastik saat berbelanja di peritel, lantaran harganya hanya Rp 200.

Padahal kebijakan itu sebenarnya buat mendorong masyarakat menggunakan kantong belanja bisa dipakai berulang-ulang, bukan kantong plastik berbahaya bagi lingkungan.

"Peraturan baru tersebut di antaranya akan mewajibkan peritel mengurangi kantong plastik," ucap Rahyang.

Hanya saja menurut dia, yang lebih penting adalah pemerintah harus mengatur regulasi tentang penggunaan uang hasil kebijakan kantong plastik berbayar. Sebab sejauh ini belum ada regulasi mengatur akan diapakan uang hasil penjualan kantong plastik itu.

"Dana hasil penjualan kantong plastik seharusnya dipakai untuk kegiatan lingkungan. Itu yang perlu regulasinya," lanjut Rahyang.

Kebijakan kantong plastik berbayar tidak lepas dari Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik yang dimulai di Bandung sejak 2010. Gerakan ini kemudian menghimpun petisi tolak penggunaan kantong plastik pada 2013. Gerakan ini baru direspons Kementerian LHK dengan memberlakukan uji coba kebijakan kantong plastik berbayar awal 2016.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Akui Sulit Atur Sebaran Kantong Plastik di Pasar Tradisional
Pemerintah Akui Sulit Atur Sebaran Kantong Plastik di Pasar Tradisional

Indonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.

Baca Selengkapnya
Harga MinyaKita Bakal Naik Rp1.000 per Liter
Harga MinyaKita Bakal Naik Rp1.000 per Liter

Mendag mengatakan penyesuaian harga MinyaKita tersebut untuk membiayai produksi tiap kemasannya.

Baca Selengkapnya
Sampah Plastik Idul Adha Diprediksi Menumpuk Hingga 608 Ton, Ternyata Ini Penyebabnya
Sampah Plastik Idul Adha Diprediksi Menumpuk Hingga 608 Ton, Ternyata Ini Penyebabnya

Menurut Ibar tanpa transparansi dan komitmen untuk mengurangi produksi plastik, krisis saset tidak akan teratasi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tingkatkan Target Penerimaan Cukai 2024, Bisa Tercapai?
Pemerintah Tingkatkan Target Penerimaan Cukai 2024, Bisa Tercapai?

Pemerintah menaikkan target penerimaan cukai di 2024.

Baca Selengkapnya
Hitung-Hitungan PPN 12 Persen, Ternyata Kenaikan Dirasakan Masyarakat Capai 20 Persen dalam 4 Tahun
Hitung-Hitungan PPN 12 Persen, Ternyata Kenaikan Dirasakan Masyarakat Capai 20 Persen dalam 4 Tahun

Kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen jika diakumulasi dalam 4 tahun terakhir (2020-2025) sebenarnya naiknya 20 persen bukan 2 persen.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Targetkan Penerimaan Cukai Minuman Berpemanis Rp3,8 Triliun di 2025
Prabowo-Gibran Targetkan Penerimaan Cukai Minuman Berpemanis Rp3,8 Triliun di 2025

Mengingat pengenaan cukai minuman berpemanis tersebut harus memperhatikan kondisi perekonomian saat ini.

Baca Selengkapnya
Dampak Dirasakan Masyarakat Jika Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen Mulai 1 Januari 2025
Dampak Dirasakan Masyarakat Jika Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen Mulai 1 Januari 2025

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan penyusunan kebijakan perpajakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai sektor.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diminta untuk Buat Harga Rokok Tidak Terjangkau untuk Tekan Beban Kesehatan
Pemerintah Diminta untuk Buat Harga Rokok Tidak Terjangkau untuk Tekan Beban Kesehatan

Kenaikan tarif cukai rokok sangat berpengaruh pada keputusan seseorang untuk merokok, semakin mahal maka prevalensi perokok semakin bisa ditekan.

Baca Selengkapnya
Pramono Bakal Kaji Larangan Penggunaan Plastik di Jakarta
Pramono Bakal Kaji Larangan Penggunaan Plastik di Jakarta

Menurutnya dampak sampah plastik sangat besar bagi lingkungan dan terasa sekali di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Mobil Bekas Kini Lebih Laku Dibanding Mobil Baru, Bukti Turunnya Daya Beli Masyarakat
Mobil Bekas Kini Lebih Laku Dibanding Mobil Baru, Bukti Turunnya Daya Beli Masyarakat

Kukuh menyebut salah satu penyebab fenomena tersebut dapat terjadi yakni menurunnya daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Bahaya PPN 12 Persen: Masyarakat Kelas Menengah Makin Terhimpit
Bahaya PPN 12 Persen: Masyarakat Kelas Menengah Makin Terhimpit

Kebijakan PPN 12 persen mengancam masyarakat kelas menengah.

Baca Selengkapnya