Kapendam Cenderawasih: KST Berulah, TNI-Polri Disalahkan
Merdeka.com - Kelompok Separatis Teroris (KST) melakukan aksi biadapnya yang mengakibatkan keresahan, bahkan menimbulkan korban jiwa dari masyarakat, aparat TNI-Polri, merusak fasilitas umum dan rumah masyarakat Papua.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya. KST mengusir dan mengancam para pedagang khususnya mama-mama untuk tidak berjualan di pasar, jika melanggar KST tidak segan-segan membunuh mereka, Selasa (11/4).
Demikian pula yang terjadi pada Rabu (12/4), KST mengusir warga Kampung Mambak Sugapa, untuk meninggalkan atau mengosongkan kampungnya dengan alasan akan berperang dengan aparat keamanan TNI-Polri.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan, bahwa gerombolan KST menggunakan cara licik yang biadab untuk menghalalkan segala cara di antaranya memputarbalikan fakta, kemudian menyebar ke media sosial bahkan memanfaatkan awak media untuk membantu propaganda.
"KST berulah kita disalahkan, KST berulah pemerintah disalahkan, KST berulah TNI-Polri disalahkan dan dijadikan sasaran fitnah," ungkap Herman Taryaman, Jumat (14/4).
Dia meminta masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap gerombolan KST. "Tidak mungkin TNI-Polri menyengsarakan masyarakat, justru TNI-Polri hadir untuk melindungi masyarakat dan memastikan pembangunan berjalan di Papua," ucapnya.
Terkait perkembangan di Kabupaten Intan Jaya, Jumat (14/4), kembali gerombolan KST melakukan intimidasi dan mengancam membunuh warga dan pejabat pemerintah jika datang ke Distrik Agisiga Intan Jaya.
Herman menegaskan, keberadaan Satuan Yonif 305/Tengkorak justru membantu warga Kampung Mbamonggo dan Kampung Titigi yang diusir oleh gerombolan KST dari Kampungnya.
"Satgas Yonif 305/Tengkorak membantu meringankan beban masyarakat pengungsi yang diusir oleh kelompok KST dengan memberikan bantun logistik berupa makanan harian pada masyarakat," tutur Kapendam.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret rumah yang ditembaki dan dibakar oleh KST Papua.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaSituasi semakin memanas saat beberapa kali tembakan terdengar dari pihak KKB di sekitar Kampung Eromaga.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaBayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaPembakaran terjadi setelah KKB kontak senjata dengan petugas patroli gabungan Ops Damai Cartenz.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaKKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca Selengkapnya