Kapolri: Di video testimoni, Fredi cuma curhat dan tak sebut nama
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku sudah melihat isi video testimoni Fredi Budiman yang direkam sehari sebelum eksekusi mati gembong narkoba itu. Dalam video tersebut, Tito memastikan Fredi tidak menyebut nama-nama aparat atau lembaga penegak hukum yang terlibat dalam bisnis narkobanya. Berbeda dengan testimoni Fredi yang diceritakan koordinator KontraS Haris Azhar.
Video tersebut hanya berisi curahan hati Fredi dan penyesalan atas perbuatannya selama ini. Serta menyayangkan mengapa hanya dia saja yang dihukum sementara pelaku lain yang berbisnis bersamanya tidak.
"Dia (Freddy di rekaman video) enggak menyebutkan nama-nama. Intinya kira-kira dia menyampaikan curhatan dia lah dia bertobat, dia merasa bersalah selama ini." tegas di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/8).
-
Di mana pelaku mendapatkan video korban? 'Pada tanggal 11 Maret korban datang ke Subdit Siber Direktorat Krimsus Polda NTT untuk melakukan pengaduan. Setelah itu dilakukan penyelidikan dan ternyata tanggal 15 Maret ada kejadian lagi,' jelasnya, Rabu (3/4).
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa yang terjadi di video tersebut? Dalam video tersebut, pasukan Israel menembak mati empat warga sipil Palestina menggunakan drone. Empat warga sipil dipastikan tidak bersenjata dan ditembak saat sedang berjalan di sebuah tempat.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
Jenderal Tito menerima video testimoni Fredi Budiman dari Menkum HAM Yasonna Laoly, Kamis (25/8) kemarin. "Langsung diserahkan kepada saya," ujar Tito.
Tito menyebut ada dua buah video yang diserahkan Menkum HAM. Salah satunya berdurasi sangat pendek, sementara video lainnya cukup panjang.
"Berapa belasan menit setahu saya. (Durasinya) Yang satu pendek sekali, lebih kurang mungkin satu menitan lebih. (Durasi video yang) Satunya lagi di atas sepuluh menit," ujarnya.
Sebelumnya, dari informasi yang diperoleh merdeka.com, dalam video itu Fredi membeberkan sejumlah nama pejabat Polri, TNI dan BNN yang ikut terlibat peredaran narkoba skala besar.
Video itu sendiri diambil sehari sebelum regu tembak mengeksekusi Fredi. Di mana pihak yang merekam semua pernyataan perihal nama-nama pejabat yang ikut terlibat adalah Ditjenpas Kemenkumham. Sampai saat ini, video itu masih disimpan rapat-rapat.
Kepala Bagian Humas Ditjenpas Kemenkumham, Akbar Hadi membenarkan adanya rekaman video pengakuan Fredi. Hanya saja, dia berkelit jika video itu berisi tentang dokumentasi perubahan sikap Fredi sebelum dieksekusi mati.
"Itu hanya video pembinaan terkait dengan perubahan sikap Fredi," kata Akbar kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konten itu, lanjut Fatia juga demi menguji keterbukaan negara ihwal dugaan keterlibatan bisnis ekstraktif yang dianggap berdampak pada situasi HAM di sana.
Baca SelengkapnyaHasto hadir sebagai saksi didampingi kuasa hukumnya, Petra M Zen.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya,
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaPihak yang dilaporkan yakni pembuat video di salah satu akun YouTube Cokro TV, Eko Kuntadhi.
Baca SelengkapnyaHaris Azhar dan Fatia Maulidiyanti divonis bebas dalam kasus dugaan pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Selengkapnya