Kapolri pastikan kirim tim investigasi temui Novel di Singapura
Merdeka.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkap, ada keterlibatan jenderal polisi dalam aksi penyiraman air keras terhadapnya. Guna mendalami hal itu, Polri bersama KPK akan mengirim tim investigasi untuk menemui Novel di Singapura. Saat ini, Novel tengah menjalani perawatan di Singapura.
"Kita sudah siapkan tim untuk berangkat ke Singapura untuk mendengar keterangan dan agar lebih fair kita meminta dari KPK juga untuk mendampingi," ungkap Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7).
Tito menjelaskan, Tim Investigasi ini akan mendengar langsung keterangan Novel Baswedan mengenai serangan teror yang dialaminya. Keterangan itu akan ditindaklanjuti untuk menangkap pelaku.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
"Karena ini kasus kita anggap sudah ada kasus dugaan pidananya. Sehingga melakukan investigasi untuk menyidik dan kemudian memproses kasus itu untuk mengungkap dan menangkap pelakunya," tegas dia.
Meski demikian, Tito belum bisa memastikan kapan Tim Investigasi ini akan bertolak ke Singapura. Sebab, Polri terlebih dahulu berkoordinasi dengan pimpinan KPK mengenai langkah-langkah investigasi.
"Sampai hari ini informasi dari KPK untuk keberangkatan ke Singapura, mendampingi di Singapura belum kami terima dan mungkin dalam beberapa hari ke depan dalam minggu ini kami akan melakukan pembicaraan dengan komisioner KPK untuk membahas langkah-langkah ini," terangnya.
Mantan Kapolda Papua ini memastikan Tim Investigasi ini sangat transparan dalam mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Tito juga memastikan akan terus mengkonfrontir segala keterangan yang terus berkembang dengan keterangan saksi sebelumnya.
"Jadi sekali lagi kita sangat terbuka untuk membuat tim gabungan dan menguji kembali semua yang dikerjakan polisi, tim polri, maupun untuk melakukan langkah ke depan, termasuk tadi pengujian alibi. Itukan gampang dicek jam per jam, menit per menit, detik per detik, dari IT nya, posisinya ada di mana, kemudian ada saksi-saksinya itu nanti bisa dibaca," tuntasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaNovel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan meminta Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan mengaku menerima informasi adanya kepala daerah yang menjadi korban dugaan pemerasan oknum di KPK.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.
Baca SelengkapnyaNovel menduga sudah banyak pihak yang menjadi korban pemerasan oknum di KPK. Hanya saja korban tak berani atau belum bersedia mengungkapnya.
Baca SelengkapnyaAwal mula dugaan itu diketahui saat muncul surat pemanggilan terhadap sopir Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaKedatangan Kombes Irwan untuk memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi oleh Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPegawai berinisial NAR dipecat usai diperiksa pihak Inspektorat lembaga antirasuah.
Baca SelengkapnyaNovel merupakan tersangka tunggal dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaSamad mendorong agar polisi dapat segera menahan Firli.
Baca Selengkapnya