Kapolri: Tidak ada yang kongko-kongko dengan pengusaha kelapa sawit
Merdeka.com - Masyarakat dihebohkan dengan sejumlah pejabat Polda Riau, diduga melakukan pesta sembari berfoto dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL). PT APSL ini diduga salah satu perusahaan yang ikut terlibat kasus pembakaran hutan dan lahan di Pekanbaru.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, anggota Polri yang ada di foto itu sudah diperiksa Propam. Tito menegaskan tidak ada pesta seperti yang terlihat dalam foto itu.
"Ya kita sudah periksa. Sudah ada tim Propam, intinya tidak ada yang kongko-kongko dengan pengusaha kelapa sawit, tidak ada itu. Satu orang pengusaha sawit itu hanya kebetulan di situ dan perusahaan milik pengusaha itu tidak terlibat 15 perusahaan yang di SP3," tegas Tito usai membuka acara Rakernis Korlantas di Jakarta Utara, Senin (5/9).
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kenapa TPA Putri Cempo terbakar? Dugaan awal, kebakaran terjadi akibat suhu panas akibat kemarau dan tingginya gas metana yang menumpuk di bawah sampah.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
Tito membenarkan soal foto tersebut. Namun dirinya belum mengetahui motif penggunggah poto yang menghubungkan foto itu dengan isu SP3 15 perusahaan terkait pembakaran hutan dan lahan yang ditangani Polda Riau.
"SP3 sudah dievaluasi dan memang itu karena kurang cukup bukti. Ada lahan yang terbakar tapi asalnya dari luar. Prinsipnya kalau memang tidak terima bisa gugat di praperadilan," tandasnya.
Sebelumnya, beredar foto sejumlah perwira menengah berangkat Komisaris Besar (Kombes) di lingkungan Mabes Polri dan Polda Riau dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL) di Hotel Grand Central kota Pekanbaru.
Foto tersebut langsung viral dan menjadi sorotan pengguna media sosial. Para netizen menduga, pertemuan itu berkaitan dengan penerbitan Surat Pemberhentian Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap 15 perusahaan di tahun 2015.
Kadiv Propam Polri Irjen M Iriawan menegaskan akan segera memanggil para perwira menengah yang ada di foto tersebut. Mereka akan dimintai keterangan terkait foto yang menjadi sorotan di media sosial.
"Akan diperiksa secepatnya," kata Iriawan saat dihubungi wartawan, Jakarta, Jumat (2/9).
Iriawan mengaku belum bisa memastikan bila dalam foto itu ada salah satu bos kelapa sawit. Namun, dia berjanji hal itu akan menjadi materi pemeriksaan nantinya.
"Belum dipastikan yang punya perusahaan sawit. Tapi yang jelas, ada atau tidak (bos kelapa sawit), saya pasti akan periksa mereka," ujar dia.
Ditegaskan jenderal bintang dua itu, pihak Propam bakal memanggil semua perwira yang ada dalam foto tersebut. Di antaranya, Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Riau Kombes Rivai Sinambela, Dirkrimum Polda Riau Kombes Surawan, Kapolres Pekanbaru Kombes Toni Hermawan, dan Paminal Divpropam Polri Kombes Hendra.
"Kami akan dalami semua, kami akan panggil ke Jakarta semuanya. Kami panggil, tanya ada apa di sana? ngapain?" tandas Iriawan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen foto Presiden Jokowi yang tidak terpajang itu diketahui saat Edy Rahmayadi mengembalikan berkas formulir pendaftaran bacalon gubernur untuk Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaTNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaPrabowo menanggapi santai pernyataan Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI minta foto dengan Kapolri karena ngefans, ia mengaku sering melihat Jenderal Listyo Sigit di televisi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai soal fotonya yang hilang dari sejumlah markas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaSebuah foto Gibran bersama perwira TNI beredar di sosial media
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaSoal baiknya bagaimana sikap KPK, Jokowi tidak ingin berkomentar.
Baca SelengkapnyaBahlil mengaku tidak tahu apabila ada upaya mengalangi pertemuan antara Jokowi dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaPDIP beralasan kantor partai politik tidak memiliki kewajiban memasang foto presiden
Baca Selengkapnya