Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Dahlan Iskan, 2 saksi kunci absen dan JPU bacakan berdasar BAP

Kasus Dahlan Iskan, 2 saksi kunci absen dan JPU bacakan berdasar BAP Sidang Dahlan Iskan. ©2016 Merdeka.com/Masfiatur Rochma

Merdeka.com - Sidang mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai terdakwa pelepasan aset PT Panca Wira Usaha (PWU) milik BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Timur digelar di Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa (14/3). Dua saksi kunci yang ditunggu kehadirannya kembali absen. Keduanya adalah Direktur PT Sempulur Adi Mandiri Sam Santoso dan mantan Gubernur Jawa Timur, Imam Utomo.

Sedangkan saksi yang hadir adalah Direktur Keuangan di PWU dan sekarang menjabat Direktur Utama PWU yakni Basanto Yudoyono. Awalnya, Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menjadwalkan kehadiran tiga saksi dalam persidangan.

"Kita sudah berusaha menghadirkan saksi Sam Santoso, tidak bisa karena sakit, dan ada surat rujukan rekam medisnya. Sudah saya tunjukkan," terang Jaksa Penuntut Umum Trimo, Selasa (14/3).

Orang lain juga bertanya?

"Begitu juga dengan saksi Pak Imam Utomo ini tidak bisa datang karena sakit. Sudah saya sampaikan dan saya tunjukkan surat rujukan rekam medisnya mengenai Pak Imam ini sakit pada ketua Majelis Hakim (Tahsin)," tambah dia.

Lantaran kedua saksi kunci itu tidak bisa datang di pengadilan, JPU akhirnya membacakannya secara bergiliran berdasarkan BAP (Berita Acara Pemeriksaa) dari penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

Menurut Trimo, inti dalam BAP Sam Santoso adalah mengenai pelepasan aset PT PWU yang ada di Kediri dan Tulungagung. Di dalam keterangan BAP itu, Sam Santoso pernah bertemu sekali dan mendapat tawaran dari terdakwa.

"Bahwa Sam Santoto ditawari aset di Kediri dan Tulungagung oleh terdakwa Dahlan Iskan. Dan, Pak Sam Santoso juga menanyakan pada Pak Dahlan itu minta harga berapa?," terang Trimo.

"Setelah itu Sam Santoso meninjau aset yang ditawarkan oleh terdakwa yakni di Kediri dan Tulungagung. Nilai harga aset itu Rp 17 miliar untuk di Kediri, Rp 7 miliar lebih atau sekitar Rp 8 miliar untuk aset di Tuluagung," ucap Trimo lagi.

Sedangkan untuk BAP Imam Utomo, kata Trimo, intinya telah menerima laporan dari bawahannya yakni Inspektorat kalau penjualan ataupun pelepasan aset di Kediri dan Tulungagung itu tidak sesuai dengan prosedur. Imam Utomo yang saat itu sebagai Gubernur Jawa Timur memanggil Dahlan Iskan.

"Pak Imam Utomo itu mendapat laporan dari bawahannya, Inspektorat, kalau penjualan aset itu tidak sesuai dengan prosedur dan menanyakan siapa Wisnu itu. Kemudian Pak Dahlan dipanggil sama Imam Utomo, memintanya supaya dibenahi," pungkas dia.

Mengenai pembacaan kedua saksi yang tidak hadir dibacakan oleh JPU, Indra Priangkasa selaku penasihat hukum Dahlan Iskan mengaku keberatan. Alasan keberatan itu sendiri nantinya akan disampaikan secara tertulis.

Agar rekaman itu menjadi pertimbangan oleh ketua majelis hakim yang memimpin persidangan.

"Apakah layak dianggap sebagai kebenaran. Karena apa, semua keterangan Sam Santoso itu tidak sesuai, dan dibantah oleh para banyak saksi yang dihadirkan di persidangan, termasuk terdakwa Pak Dahlan Iskan juga membantahnya," ujar dia.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya
Tersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya

Tersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya

Baca Selengkapnya
Saksi AMIN dan Ganjar-Mahfud Tolak Tanda Tangan Hasil Pilpres di Sumsel, Tuding Prabowo-Gibran Curang
Saksi AMIN dan Ganjar-Mahfud Tolak Tanda Tangan Hasil Pilpres di Sumsel, Tuding Prabowo-Gibran Curang

Alasannya pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melanggar batas usia minimal pendaftaran cawapres.

Baca Selengkapnya
Baksos di Sumba Timur, Mensos Risma Libatkan 47 Tenaga Medis untuk Urus ODGJ
Baksos di Sumba Timur, Mensos Risma Libatkan 47 Tenaga Medis untuk Urus ODGJ

Mensos Risma menceritakan, ia mengunjungi Sumba Timur karena merespon kisah seorang anak yang sakit dan nenek yang merawatnya meninggal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Reaksi Tukang Bakso Dagangannya Mendadak Diborong Pria Tak Dikenal, Sampai Ngaku Merinding
Reaksi Tukang Bakso Dagangannya Mendadak Diborong Pria Tak Dikenal, Sampai Ngaku Merinding

Seorang pedagang bakso asa Wonogiri merinding saat dagangannya diborong.

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?

Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Ditangkap usai Perkosa Bocah SMP di Musi Rawas, Bagaimana Nasib Anak Tersangka yang Hidup Sendiri?
Satu Keluarga Ditangkap usai Perkosa Bocah SMP di Musi Rawas, Bagaimana Nasib Anak Tersangka yang Hidup Sendiri?

Nasib malang dialami H, bocah SMP yang harus tinggal sebatang karena keluarganya menjadi tersangka pemerkosaan bocah SMP,

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Simpan Dendam, Bapak dan Anak Bunuh Tetangga
10 Tahun Simpan Dendam, Bapak dan Anak Bunuh Tetangga

Tersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.

Baca Selengkapnya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya