Kasus Dugaan Malapraktik Akibatkan Pasien Meninggal di Palembang Berakhir Damai
Merdeka.com - Kasus dugaan malapraktik dengan terlapor seorang dokter RSUD Bari Palembang berakhir damai. Keluarga DA,pasien usus buntu yang meninggal dunia setelah empat kali operasi, sepakat berdamai dengan dr B yang dilaporkan.
Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Tito Dani mengungkapkan, dengan adanya perdamaian antara pelapor dan terlapor, penyidik harus menghentikan penyidikan kasus tersebut. Penyidik juga telah melakukan gelar perkara terkait kasus ini.
"Sudah ada perdamaian antara pelapor dan terlapor, sehingga kita menghentikan penyidikannya," ungkap Tito, Rabu (5/4).
-
Siapa yang melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik? Keluarga Nanie Darham melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik setelah melihat kejanggalan dalam kematiannya.
-
Siapa yang baru saja menyelesaikan operasi? Kondisinya diketahui setelah Princess of Wales tersebut menjalani operasi perut pada bulan Januari.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang melakukan operasi? PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima bekerja sama dengan Rotary Club of Semarang Bojong menyalurkan bantuan sosial operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis untuk bayi dan anak-anak yang dilaksanakan pada 24-27 Januari 2024 di RS Katholik Marianum Halilulik, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
-
Siapa korban MR? 'MR ini mau mengambil tiga celana dalam yang belum dicuci sama korban di kamar kosnya,' kata Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudha, Senin (1/7).
-
Siapa yang melakukan tindakan medis? Dewi Perssik mempercayakan Rumah Sakit Brawijaya Antasari, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyimpanan sel telurnya.
Dari hasil pemeriksaan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tidak ditemukan pelanggaran dan malapraktik yang dilakukan dr B. Majelis menilai terlapor telah melakukan tindakan medis sesuai SOP.
"MKEK temukan tidak ada kesalahan atau malapraktik, kebetulan juga kedua belah pihak sepakat berdamai," ujarnya.
Diketahui, pasien DA (7) meninggal dunia dalam perawatan di RSMH Palembang, Minggu (19/3) malam. Dia sebelumnya menjalani empat kali operasi akibat usus buntu yang dialaminya.
DA pertama kali jatuh sakit karena demam pada 28 Januari 2023 dan dibawa berobat ke Puskesmas I Ulu Palembang dua hari kemudian. Pada 2 Februari 2023, DA dilarikan ke RSUD Bari Palembang karena demamnya tak kunjung turun.
Dari hasil USG dan rontgen, pasien didiagnosa usus buntu dan harus dioperasi. Operasi pertama pada 6 Februari 2023 dan dirawat di ruang PICU serta rawat inap dan beberapa hari kemudian diperbolehkan rawat jalan.
Saat di rumah, kondisi DA memburuk, bekas jahitan operasi usus buntu di perutnya mengeluarkan cairan warna kuning sehingga dia kembali dilarikan ke RS yang sama, Rabu (15/2).
Dokter melakukan tindakan operasi usus buntu kedua dan ketiga pada tanggal 19 hingga 24 Februari 2023. Namun kondisi pasien tak kunjung membaik, hingga dirujuk dan dirawat di RS Hermina Jakabaring pada 2-7 Maret 2023.
Selanjutnya, DA kembali dirujuk ke RSMH Palembang dan menjalani operasi untuk keempat kalinya pada 13 Maret 2023. Seusai operasi ini, kondisinya sempat membaik, namun dia mengalami fase kritis hingga akhirnya meninggal dunia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menjelaskan berdasarkan audit medis dan investigasi, Komite Medik tak menemukan adanya penudaan jadwal operasi.
Baca SelengkapnyaKesepakatan untuk berdamai diambil setelah pihak rumah sakit menjalin komunikasi dengan pihak keluarga sejak BAD meninggal.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel
Baca SelengkapnyaPolisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.
Baca SelengkapnyaZN mengaku tidak memberikan obat keras dalam jumlah banyak menggunakan suntikan ke tubuh pasiennya
Baca SelengkapnyaPasien tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan sehingga terluka di bagian perut belakang, karena terkena golok milik korban.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan saksi bagian dari rangkaian penyelidikan guna menemukan unsur pidana dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaPengunggah menceritakan, setelah anastesi (bius), pasien mengalami henti jantung.
Baca SelengkapnyaAda 42 adegan yang menggambarkan kejadian meninggalnya Sahrullah di Ruang Perawatan Kenari RSKD Dadi Makassar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi, pihak rumah sakit hingga Kemenkes sudah turun tangan menyelidiki penyebab pasti kematian Dokter ARL.
Baca SelengkapnyaSoal kapan jadwal pengaktifan kembali praktik PPDS anestesi di rumah sakitnya, kewenangan sepenuhnya ada di sejumlah pihak teknis.
Baca SelengkapnyaAulia diduga mendapat bully dari senior saat menjadi mahasiswa Program Pendidikan Doktor Spesialis (PPDS) Undip Semarang.
Baca Selengkapnya