Kasus kecelakaan produser RTV, polisi desak Pemprov tambah jalur sepeda

Merdeka.com - Komunitas pesepeda meminta agar lajur khusus sepeda ditambah. Hal itu menyusul peristiwa kecelakaan yang dialami Sandy Syafiek, produser RTV di ruas Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2) lalu.

Menanggapi hal itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan wewenang tersebut ada di tangan Pemprov DKI. Sebab, polisi hanya sebagai operator di lapangan saja.

"Sebenarnya bukan dari kepolisian saja, dari pemerintah daerah sudah menyiapkan lajur sepeda. Ada beberapa tempat yang sudah miliki lajur sepeda, sekarang bisa kita tanya pemda, apakah sanggup dari pemda anggarannya untuk membuat semua lajur sepeda," ujar Halim kepada wartawan di kantornya, Senin (12/2).

Tidak hanya itu, dalam undang-undang juga diatur ruas jalan mana saja yang tidak boleh dilalui sepeda. Seperti, jalur Thamrin dan sekitarnya.

"Kemudian ada juga ketentuan tidak boleh dilalui sepeda, seperti lajur cepat Thamrin itu tidak boleh, termasuk sepeda motor juga tidak boleh di lajur cepat," jelasnya.

Untuk kasus Sandy, Halim menegaskan jika korban sudah berada di jalur yang benar. Meski, di lokasi tidak ada lajur khusus sepeda, namun kendaraan berkecepatan rendah memang sudah seharusnya berada di sisi kiri jalan.

"Bisa. Tidak ada batasan. Hanya saja yang satu itu agak ke tengah (Maulana) kesenggol spion, semua kendaraan berkecepatan rendah memang harus di sebelah kiri," tandasnya.

Sebelumnya, Komunitas sepeda Bumi Serpong Damai-Bintaro, Rocketers meminta peningkatan perlindungan pejalan kaki dan pesepeda saat di jalan raya kepada Pemprov DKI.

Sebab, aturan tersebut sudah tertuang di dalam Undang-undang No.22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan bahwa pemerintah harus memberikan kemudahan berlalu lintas bagi pesepeda dan pesepeda berhak atas fasilitas pendukung keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran dalam berlalu lintas.