Kasus Kematian Wartawan Demas, Polisi Dalami Semua Dugaan Motif
Merdeka.com - Kasus Kematian Wartawan Demas, Polisi Dalami Semua Dugaan Motif
Polres Mamuju Tengah akan mendalami semua dugaan motif terkait kematian mengenaskan wartawan Demas Laira (28) yang diduga kuat terkait tulisannya. Enggan berspekulasi, aparat tidak ingin hanya fokus pada satu dugaan motif saja.
Kapolres Mamuju Tengah, AKBP Muhammad Zakiy yang dikonfirmasi, Sabtu (22/8) malam mengatakan, semua dugaan motif didalami. Dari sisi jurnalisti atau pekerjaan korban, sisi pribadinya misalnya hubungan dengan teman-temannya dan keluarganya. Termasuk kegiatan korban di luar daerah beberapa hari terakhir sebelum kejadian.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kenapa polisi menduga LS dibunuh? Polisi menduga LS merupakan korban pembunuhan. Sebab, kondisi kepala dan tubuhnya berlumuran darah.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
"Kita tidak mau berspekulasi. Belum menyimpulkan apa-apa karena ini baru dua hari kita kerja pasca kejadian. Semua dugaan motif kita dalami. Betul-betul kita mencari fakta yang bisa betul-betul membuat terang masalah ini," kata Zakiy.
Untuk mengungkap motif dan menangkap pelaku, Kapolres mengatakan pihaknya dibantu tim dari Polda Sulbar dan membagi tiga tim penyidik. Ada yang di Kota Mamuju, di Kabupaten Mamuju Tengah dan ada di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
"Tim ini ada yang mencari tahu masalah pribadi, pertemanan korban, kelompok-kelompok dan kegiatannya termasuk yang di Palu. Ada tim yang ke Palu karena sejak tanggal 17 Agustus, korban pamit ke orang tuanya menuju Palu untuk mengikuti kegiatan komunitas motornya. Semoga dari Palu, dapat tambahan informasi," ujarnya.
Zakiy menjelaskan, barang bukti yang ditemukan sangat minim, khususnya di TKP. Di antaranya hanya ada dompet, id card dan juga satu sepatu. Soal sepatu ini, bukan milik korban tapi belum juga dipastikan itu milik pelaku karena korban ditemukan di pinggir jalan lintas Sulawesi.
Ditambahkan, ponsel dan kamera korban tidak ditemukan padahal kedua barang ini bisa memungkinkan bisa ditemukan petunjuk khususnya ponsel.
"Kita lagi cari ponsel korban, sementara ditracking. Dari ponsel itu bisa jadi ada petunjuk," ujarnya.
Sejumlah saksi kerabat dekat dan teman korban sudah dimintai keterangan. Tapi khusus kedua orang tuanya belum diperiksa karena masih dalam suasana duka.
"Apalagi jenazah korban baru akan dimakamkan Senin lusa karena akan di rangkaian dengan ibadah dan mungkin juga karena ada keluarga yang ditunggu. Rencananya Senin itu, saya juga akan hadir saat pemakaman korban," pungkas Kapolres.
Demas Laira (28) wartawan sebuah media online di Mamuju Tengah ditemukan tewas dengan sejumlah luka tikaman di tubuhnya. Jasadnya ditemukan di pinggir jalan poros Sulawesi wilayah Dusun Salu Bijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Kamis (20/8) sekitar pukul 02.00 WITA.
Polisi yang datang ke lokasi penemuan jasad wartawan tersebut melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menyelidiki penyebab kematian korban. Di lokasi kejadian tersebut, polisi menemukan sejumlah barang milik korban di antaranya sepeda motor, dompet dan kartu pers.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mamuju Tengah Inspektur Polisi Satu Agung Setyo Negoro mengatakan, masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat wartawan tersebut.
Polisi masih mendalami kasus ini. Apakah korban tewas terkait dengan profesinya atau ada penyebab lainnya. "Jenazah korban sudah diambil oleh pihak keluarganya. Terkait penyebab kematian, kami masih terus melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi," tambah Agung. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai saat ini kasus kematian Afif Maulana masih dalam proses penyelidikan oleh Polda Sumbar beserta jajaran.
Baca SelengkapnyaKasus kebakaran yang menewaskan wartawan dan keluarganya,.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban melaporkan adanya dugaan tindak pembunuhan berencana dalam kebakaran itu.
Baca Selengkapnya"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu turut merenggut nyawa Sempurna dan tiga anggota keluarganya
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaAsistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaKabar terakhir, Koptu HB sudah diperiksa. Tetapi hingga kini status hukum terhadapnya masih mengambang.
Baca SelengkapnyaSembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca Selengkapnya