Kasus Omicron Meningkat, Epidemiolog Sarankan PTM dan WFO Ditunda
Merdeka.com - Epidemiolog Dicky Budiman menyarankan agar pembelajaran tatap muka (PTM) sebaiknya ditunda dulu. Ini menanggapi peningkatan kasus Omicron di tanah air.
"PTM ini nggak bisa, Selama masa krisis ditunda dulu, di-online dulu. Karena berbahaya," katanya kepada Merdeka.com, Minggu (23/1).
Dia menjelaskan, saat ini sekitar 30 sampai 40 persen masyarakat yang rawan, lantaran belum divaksin lengkap. Selain itu, ada sekitar 50 persen lansia belum divaksin.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Mengapa anak-anak yang belum divaksinasi berisiko tinggi terkena gondongan? Anak-anak yang belum menerima vaksinasi untuk mencegah gondongan berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena distemper? Tidak hanya anjing, infeksi penyaki tini juga memengaruhi beberapa hewan lainnya seperti musang, rubah, serigala, rakun, sigung, coyote, dan hewan karnivora lainnya.
"Kerawanan lain adalah anak-anak. Anak-anak dari usia 6 tahun ke atas baru dimulai dan masih banyak yang belum divaksin penuh," ujarnya.
"Termasuk kita lindungi anak-anak yang di bawah 6 tahun. Dimitigasi dengan cara apa? Orang sekitarnya harus divaksin orang dewasanya," tegas Dicky.
Dia pun menyarankan agar work from home (WFH) pun diperkuat pelaksanaannya. Karena akan turut mendukung penanganan Covid-19, khususnya Omicron.
"Termasuk WFH harus ditingkatkan. Mau itu 50 persen, mau 25 persen, tapi harus dilakukan. Karena itu yang akan membantu," terangnya.
Omicron Masuk Variant of Concern
Dicky mengingatkan, Omicron merupakan varian Covid-19 yang masuk kategori variant of concern. Karena itu, Omicron merupakan ancaman yang serius.
"Seperti yang selalu saya sampaikan Omicron ini sebetulnya namanya varian of concern, itu berbahaya, serius dampaknya dan ada potensi menyebabkan kematian ada potensi menyebabkan keparahan atau hunian rumah sakit. Itu variant of concern," ujarnya.
Dia menjelaskan, setiap variant of concern memiliki kelebihan atau daya rusak masing-masing. Yang menjadi alasan varian tersebut masuk kategori variant of concern.
"Kenapa dia jadi variant of concern berarti dia bisa memperburuk situasi pandemi. Termasuk menyebabkan kematian," ungkapnya.
Dari sisi kerawanan, Omicron sebetulnya tidak ada bedanya dengan varian lain seperti Delta, Alfa, atau virus asli waktu di Wuhan. "Dimana memang akan lebih banyak orang yang punya komorbid atau lansia atau sekarang belum divaksinasi lebih mungkin untuk mengalami vatalitas atau meninggal dan antara lain sekarang ini kita baru liat pada lansia," ujar dia.
"Nanti kalau kita tidak lakukan cepat mitigasi kematian akan anak akan mungkin. Ini saya sampaikan. Artinya kita akan mendapat berita yang seperti itu sebagaimana yang terjadi di luar negeri atau negara-negara lain," lanjut Dicky.
Menurutnya, saat ini ada sekitar 30 hingga 40 persen masyarakat yang rawan karena belum divaksin lengkap alias 2 dosis vaksin. "Kemudian bicara lansia, kita masih 50-an persen lansia belum divaksin lengkap apalagi kalau bicara booster. Ini artinya harus dikejar. Kalau tidak mereka akan menjadi korban," tandas dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menyatakan, kasus varian baru Covid-19 di Jakarta terus meningkat. Sebanyak 1.313 orang dinyatakan terpapar Omicron pada Sabtu (22/1).
"Sebanyak 854 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 459 lainnya adalah transmisi lokal," kata Dwi dalam keterangan tertulis.
Dia mengatakan, proses vaksinasi Covid-19 juga masih terus berlangsung. Vaksinasi dosis pertama di Jakarta mencapai 12.099.328 orang atau 120 persen. Yakni dengan proporsi 71 persen merupakan warga ber-KTP DKI jakarta dan 29 persen warga KTP non DKI.
Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 9.706.064 orang atau 96,3 persen dengan proporsi 72 persen merupakan warga ber-KTP DKI Jakarta dan 28 persen warga KTP non DKI Jakarta.
"Vaksinasi dosis ketiga atau booster juga dilakukan. Total dosis 3 sampai saat ini sebanyak 296.486 orang," ucapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca Selengkapnya