Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Omicron Meningkat, Epidemiolog Sarankan PTM dan WFO Ditunda

Kasus Omicron Meningkat, Epidemiolog Sarankan PTM dan WFO Ditunda WFH wajib 75 persen selama PSBB Jawa-Bali. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Epidemiolog Dicky Budiman menyarankan agar pembelajaran tatap muka (PTM) sebaiknya ditunda dulu. Ini menanggapi peningkatan kasus Omicron di tanah air.

"PTM ini nggak bisa, Selama masa krisis ditunda dulu, di-online dulu. Karena berbahaya," katanya kepada Merdeka.com, Minggu (23/1).

Dia menjelaskan, saat ini sekitar 30 sampai 40 persen masyarakat yang rawan, lantaran belum divaksin lengkap. Selain itu, ada sekitar 50 persen lansia belum divaksin.

"Kerawanan lain adalah anak-anak. Anak-anak dari usia 6 tahun ke atas baru dimulai dan masih banyak yang belum divaksin penuh," ujarnya.

"Termasuk kita lindungi anak-anak yang di bawah 6 tahun. Dimitigasi dengan cara apa? Orang sekitarnya harus divaksin orang dewasanya," tegas Dicky.

Dia pun menyarankan agar work from home (WFH) pun diperkuat pelaksanaannya. Karena akan turut mendukung penanganan Covid-19, khususnya Omicron.

"Termasuk WFH harus ditingkatkan. Mau itu 50 persen, mau 25 persen, tapi harus dilakukan. Karena itu yang akan membantu," terangnya.

Omicron Masuk Variant of Concern

Dicky mengingatkan, Omicron merupakan varian Covid-19 yang masuk kategori variant of concern. Karena itu, Omicron merupakan ancaman yang serius.

"Seperti yang selalu saya sampaikan Omicron ini sebetulnya namanya varian of concern, itu berbahaya, serius dampaknya dan ada potensi menyebabkan kematian ada potensi menyebabkan keparahan atau hunian rumah sakit. Itu variant of concern," ujarnya.

Dia menjelaskan, setiap variant of concern memiliki kelebihan atau daya rusak masing-masing. Yang menjadi alasan varian tersebut masuk kategori variant of concern.

"Kenapa dia jadi variant of concern berarti dia bisa memperburuk situasi pandemi. Termasuk menyebabkan kematian," ungkapnya.

Dari sisi kerawanan, Omicron sebetulnya tidak ada bedanya dengan varian lain seperti Delta, Alfa, atau virus asli waktu di Wuhan. "Dimana memang akan lebih banyak orang yang punya komorbid atau lansia atau sekarang belum divaksinasi lebih mungkin untuk mengalami vatalitas atau meninggal dan antara lain sekarang ini kita baru liat pada lansia," ujar dia.

"Nanti kalau kita tidak lakukan cepat mitigasi kematian akan anak akan mungkin. Ini saya sampaikan. Artinya kita akan mendapat berita yang seperti itu sebagaimana yang terjadi di luar negeri atau negara-negara lain," lanjut Dicky.

Menurutnya, saat ini ada sekitar 30 hingga 40 persen masyarakat yang rawan karena belum divaksin lengkap alias 2 dosis vaksin. "Kemudian bicara lansia, kita masih 50-an persen lansia belum divaksin lengkap apalagi kalau bicara booster. Ini artinya harus dikejar. Kalau tidak mereka akan menjadi korban," tandas dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menyatakan, kasus varian baru Covid-19 di Jakarta terus meningkat. Sebanyak 1.313 orang dinyatakan terpapar Omicron pada Sabtu (22/1).

"Sebanyak 854 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 459 lainnya adalah transmisi lokal," kata Dwi dalam keterangan tertulis.

Dia mengatakan, proses vaksinasi Covid-19 juga masih terus berlangsung. Vaksinasi dosis pertama di Jakarta mencapai 12.099.328 orang atau 120 persen. Yakni dengan proporsi 71 persen merupakan warga ber-KTP DKI jakarta dan 29 persen warga KTP non DKI.

Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 9.706.064 orang atau 96,3 persen dengan proporsi 72 persen merupakan warga ber-KTP DKI Jakarta dan 28 persen warga KTP non DKI Jakarta.

"Vaksinasi dosis ketiga atau booster juga dilakukan. Total dosis 3 sampai saat ini sebanyak 296.486 orang," ucapnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024

Adapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023

Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penemuan Kasus Mycoplasma Pneumonia dan Covid-19 Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Agar Kembali Menggunakan Masker
FOTO: Penemuan Kasus Mycoplasma Pneumonia dan Covid-19 Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Agar Kembali Menggunakan Masker

Dinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.

Baca Selengkapnya
Kelompok Ini Wajib Terima Vaksin Mpox, Termasuk Anak-Anak?
Kelompok Ini Wajib Terima Vaksin Mpox, Termasuk Anak-Anak?

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.

Baca Selengkapnya