Kasus Pelemparan Kotoran Manusia di Samarinda Berujung Damai
Merdeka.com - Kasus pelemparan kotoran manusia ke bangunan Langgar Nurul Jannah di Samarinda oleh Candra Andika (34), warga Sambutan, berujung damai. Kedua belah pihak, warga dan keluarga Candra, sepakat tidak meneruskannya ke jalur hukum.
"Hasil dari rembuk warga dan keluarga pelaku, diselesaikan secara kekeluargaan. Masalahnya sudah clear," kata Kapolsek Sungai Kunjang, Kompol IKG Suardana, dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (29/11) malam.
Suardana menerangkan, dari rembuk itu disepakati tidak ada pelaporan dari kedua belah pihak ke kepolisian. "Kita tidak mendalami lagi motif pelaku melakukan pelemparan itu," ujar Suardana.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang cabut laporan? Meskipun Rinoa Aurora Senduk mencabut laporan dugaan penganiayaan yang menimpa dirinya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
"Ya soal dugaan (pelaku stres), cuma kata kakaknya, pernah masuk (rumah sakit jiwa). Ada juga semacam salah sasaran, karena ada orang utang ke pelaku tidak bayar pernah dilihatnya di Langgar itu. Itu hanya kabar. Karena sudah sepakat damai, ya sudah clear persoalannya," tambah Suardana.
Pelaku Diamuk Massa
Kendati demikian, lanjut Suardana, pelaku Candra Andika sendiri saat ini masih dirawat di rumah sakit lantaran menderita luka tebas senjata tajam parah di kaki kirinya, akibat diamuk massa.
"Dia (Candra Andika) masih dirawat. Karena tidak ada yang lapor, ya tidak dikenakan wajib lapor. Tapi .asih kita pantau. Artinya, masalah ini ada win-win solution, yang terbaik di antara kedua belah pihak," demikian Suardana.
Diketahui, Candra Andika (34), babak belur hingga luka-luka usai diamuk massa di Jalan Rapak Indah RT 35, Karang Asam Ilir, Kamis (28/11) dini hari kemarin. Dia ditangkap warga dan diamuk massa karena sebagai pelaku pembuang kotoran manusia ke Langgar Nurul Jannah yang ada di permukiman warga.
Dari keterangan Ketua RT 35, Pairin, pelemparan kotoran itu dianggap warga sebagai teror. Karena, pelemparan kotoran manusia sudah kelima kalinya. Terakhir dilakukan Minggu (24/11) malam, berupa 2 kantong plastik berisi kotoran manusia.
Saat tertangkap tangan Kamis (28/11) dini hari kemarin, Candra mengaku pelaku pelemparan itu, karena temannya, yang tinggal di sekitar Langgar, berhutang Rp 15 juta. Candra pun diamuk massa. Kakaknya, saat bertemu warga mengaku adiknya pernah menjalani perawatan kejiwaan.
"Dia (Candra Andika) sebutkan nama Budiannur. Memang, Budiannur warga saya. Tapi kan sudah 2 tahun ini dipenjara gara-gara kasus narkoba," ungkap Pairin, ditemui merdeka.com, Kamis (28/11).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidikan kasus kecelakaan itu berakhir damai setelah sopir truk mencabut laporan kepada polisi.
Baca SelengkapnyaKapolda menegaskan kerusuhan tersebut merupakan masalah komunikasi antara dua organisasi massa tersebut tidak ada kaitan dengan dua parpol.
Baca Selengkapnya