Kecelakaan KMP Yunicee: 6 Meninggal Dunia, 53 Selamat
Merdeka.com - Gubernur Bali Wayan Koster mengunjungi Pelabuhan Gilimanuk, di Kabupaten Jembrana, setelah mengetahui adanya musibah tenggelamnya Kapal Feri KMP Yunicee, Selasa (30/6) malam.
Gubernur Koster menyampaikan, dari data yang diperoleh itu ada 41 penumpang menurut manifest-nya, dan 16 Anak Buah Kapal (ABK). Jadi, total ada 57 penumpang dengan ABK.
"Tapi, yang sudah ditemukan data sementara totalnya 59, meninggal 6, (dan) 53 dalam keadaan selamat. Yang 9 (orang) itu masuk ke Gilimanuk, 6 yang meninggal dan 3 yang selamat. Yang, lain itu ke Ketapang semuanya dalam keadaan selamat," kata Koster.
-
Apa tugas BP2MI dalam kasus tenggelamnya kapal di Korea Selatan? 'BP2MI akan mengawal keseluruhan prosesnya hingga almarhum ketiga jenazah tiba di kediamannya masing-masing hingga proses penguburan jenazahnya. Kami akan mengawal hak-hak yang harus diterima oleh mereka melalui ahli warisnya,' tegas Benny di hadapan para awak media yang meliput kegiatan.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Bagaimana tim pencari harta karun mendeteksi bangkai kapal? Perusahaan ini dilengkapi dengan kapal bawah air tak berawak yang mampu menyelam hingga 6.000 meter di bawah permukaan laut, bersama dengan teknologi sonar yang baru.
-
Kenapa BP2MI ikut terlibat dalam kasus kapal tenggelam? Hadir juga keluarga dari ketiga pahlawan devisa yang menjadi korban kecelakaan kapal tenggelam di Korea Selatan tersebut, bersama dengan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perhubungan ini membuktikan bahwa negara akan tetap hadir memberikan pelindungan kepada rakyatnya, Pekerja Migran Indonesia dan juga menangani semua masalah yang dihadapi Warga Negara Indonesia (WNI) khusunya para Pahlawan Devisa yang berada di luar negeri, sebut Benny.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
Ia menerangkan, untuk proses pencarian masih berlangsung, dilakukan oleh tim Basarnas bersama pihak Angkatan Laut, dan juga kepolisian.
"Tadi, saya sudah bicara juga supaya terus dilakukan pencarian sampai ditemukan penumpang yang kemungkinan belum ditemukan. Supaya, ada kepastian berapa penumpangnya," imbuhnya.
Ia juga menyatakan, kalau dari data terlihat ada selisih antara yang tercatat dan jumlah korban yang ditemukan.
"Dari, data yang ada memang kelihatan ada selisih antara yang tercatat dengan jumlah yang ditemukan. Artinya, beda antara jumlah yang masuk dalam manifest dengan fakta yang sesungguhnya," jelasnya.
Sementara, yang meninggal ada enam orang. Namun, lima orang sudah teridentifikasi dan satu orang masih belum terindentifikasi.
"Ke enamnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Jembrana. Dan besok keluarga untuk menengok ke sana dan juga yang belum ketemu identitasnya bisa ketahuan dalam waktu dekat ini," ujar Koster.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaMereka yang diperiksa yakni ABK, beberapa penumpang selamat, masyarakat sekitar lokasi kejadian, dan otoritas pelabuhan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa terbakarnya kapal itu, lanjut Budi bisa menjadi pembelajaran bagi pergerakan kapal yang ada di Maluku Utara.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaUntuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan, polisi melibatkan ahli.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca Selengkapnya