Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kelompok Saracen banyak yang pindah ke MCA buat bikin berita hoaks

Kelompok Saracen banyak yang pindah ke MCA buat bikin berita hoaks penangkapan anggota MCA. ©2018 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Polisi tengah menyelidiki jaringan Muslim Cyber Army (MCA) yang disebut kerap menyebarkan berita bohong atau hoaks di dunia maya. Rupanya, dari hasil penyelidikan, anggota MCA juga terdiri dari kelompok Saracen yang beberapa waktu lalu dibubarkan polisi dengan kasus yang sama.

Analis Kebijakan Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Pudjo Sulistiyo mengatakan, pihaknya saat ini masih terus melakukan pendalaman soal keterlibatan Saracen di MCA. Menurutnya, eks anggota Saracen ini berpindah ke MCA, karena saat ini Saracen memang sudah tak ada lagi.

"Itu perlu dilakukan pendalaman, fakta informasi data itu yang disebut eks Saracen itu tentu saja adalah namanya eks Saracen jumlah anggotanya begitu Saracen itu para pelakunya, dedengkotnya ditangkap kan banyak juga yang melakukan migrasi di dalam dunia maya, migrasi itu sudah biasa, kerena ini masalah medsos kalau kelompok kita ini bubar dia bisa bergabung ke kelompok lain," kata Pudjo di Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (7/3).

Dirinya menuturkan, saat ini Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Polri, masih melakukan pendalaman terkait keterlibatan Saracen di MCA, seperti misalnya apakah ada pendanaan yang diberikan dari Saracen ke MCA.

"Yang eks Saracen ada yang migrasi ke MCA itu termonitor. Itu nanti keterkaitannya kan di dibuktikan apakah ada pendanaannya atau ada orang yang sama dan lain-lain itu hal yang gampang dalam dunia media sosial sangat gampang dalam hitungan menit bisa," tuturnya.

Namun, saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa anggota eks Saracen yang terlibat dalam MCA, untuk membuat berita bohong atau menyebarkan ujaran kebencian di berbagai media sosial.

Seperti diketahui, Dittipid Siber Bareskrim Polri menangkap tujuh orang pelaku ujaran kebencian dan membuat berita bohong yakni Rizki Surya Dharma (35), Ramdani Saputra (39), Yuspiadin (24), Ronny sutrisno (40) dan Tara Arsih Wijayani (40), Bobby Gustiono. Tujuh orang tersebut tergabung dalam Muslim Cyber Army (MCA).

MCA sendiri ternyata mempunyai empat kelompok jaringan yang mempunyai kerja masing-masing kelompok tersebut. Pertama, kelompok The Family MCA yang mempunyai sembilan orang admin dalam group tersebut bertugas untuk merencanakan dan mempengaruhi member lain.

Yang kedua yaitu kelompok Cyber Moeslim Defeat Army yang memiliki 145 member, dalam kelompok tersebut bertugas untuk melakukan setting isu hoax yang akan diviralkan. Selanjutnya yaitu Kelompok Snipper yang mempunyai 177 member dalam kelompok itu bertugas untuk menyerang seseorang atau kelompok yang diduga lawan MCA. Dan yang terakhir yaitu MCA United yang merupakan grup terbuka bagi siapa yang memiliki visi-misi MCA.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik

Berita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain

Baca Selengkapnya
Minta Polisi Profesional, Said Didu Klaim Punya Bukti Kuat Dukungan Apdesi soal Pembebasan Lahan di Kronjo
Minta Polisi Profesional, Said Didu Klaim Punya Bukti Kuat Dukungan Apdesi soal Pembebasan Lahan di Kronjo

Said dilaporkan Maskota HJS, ketua Apdesi Kabupaten Tangerang yang juga Kades Blimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya
Babak Baru, Polisi Naikan Kasus Tudingan Aiman Witjaksono 'Polisi Tidak Netral' ke Penyidikan
Babak Baru, Polisi Naikan Kasus Tudingan Aiman Witjaksono 'Polisi Tidak Netral' ke Penyidikan

Salah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto PDIP Cium Gerakan Pemindahan Suara ke Partai Baru Dekat Penguasa
VIDEO: Hasto PDIP Cium Gerakan Pemindahan Suara ke Partai Baru Dekat Penguasa

Menurut Hasto, ada oknum yang melakukan pemindahan suara ke partai baru dekat dengan penguasa.

Baca Selengkapnya
PKS Pecat Sofyan Caleg DPRK Aceh Tamiang Usai Terlibat Kasus Narkoba 70 Kg Sabu-Sabu
PKS Pecat Sofyan Caleg DPRK Aceh Tamiang Usai Terlibat Kasus Narkoba 70 Kg Sabu-Sabu

Sofyan ditangkap saat tengah berbelanja celana di sebuah toko

Baca Selengkapnya
Informasi Sosok Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi
Informasi Sosok Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi

Informasi Sosok Syahduddi tak menutup kemungkinan akan mendalami jaringan lain dari Murtala.Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi

Baca Selengkapnya
Polisi dan Admin Medsos di Pekanbaru Cegah Hoax Jelang Pemilu 2024
Polisi dan Admin Medsos di Pekanbaru Cegah Hoax Jelang Pemilu 2024

Para admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dilaporkan Bikin Hoaks Pemilu, Aiman Ngaku Tak Sebut Polri Tapi Oknum
VIDEO: Dilaporkan Bikin Hoaks Pemilu, Aiman Ngaku Tak Sebut Polri Tapi Oknum

Aiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Penjarakan Tim Sukses Paslon Jika Saling Menjelekkan di Medsos
Polisi Ancam Penjarakan Tim Sukses Paslon Jika Saling Menjelekkan di Medsos

Nasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

Baca Selengkapnya