Kemenko Perekonomian Kembali Latih Santri Banyuwangi Berwirausaha Go-Online
Merdeka.com - Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian bekerjasama dengan marketplace Shopee bakal memberikan pelatihan kepada para santri di Kabupaten Banyuwangi untuk belajar berwirausaha dengan strategi pemasaran di marketplace online.
Pelatihan bertajuk bertajuk Santripreneur Go-Online merupakan implementasi program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Santri bakal dibekali wawasan literasi digital di bidang pemasaran dan pengembangan produk agar para santri memiliki kemampuan menghadapi tantangan dunia kerja.
"Kolaborasi pemerintah dengan korporasi atau pihak swasta melalui program-program pemberdayaan dan pembinaan UMKM, termasuk binaan pondok pesantren perlu senantiasa didorong," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Jumat (19/7).
-
Bagaimana cara santri belajar wirausaha? Pengasuh pondok mengandalkan lahan pertanian seluas 1.200 meter persegi. Lahan luas itu digunakan untuk bercocok tanam melon. Proses penanaman dan perawatannya diurus oleh para santri pondok pesantren tersebut.
-
Apa program istimewa untuk santri di OKU Timur? Program beasiswa ini diberikan bagi santri berprestasi, kurang mampu, yang sudah selayaknya mendapat bantuan.
-
Bagaimana caranya santri bisa jadi pengusaha? Hendi menjelaskan bahwa proses pengadaan pemerintah saat ini sudah tidak rumit seperti yang dikira banyak orang. Hal itu karena LKPP saat ini mendorong metode E-Purchasing untuk bisa dikedepankan. 'Cara untuk menayangkan produk di E-Katalog hanya dua tahap saja, cukup minta akun di LPSE setempat untuk login di portal e-Katalog terus tinggal menayangkan produk yang mau ditawarkan lalu kasih harganya. Intinya jika ingin menjadi santripreneur harus semangat, karena peluangnya terbuka lebar sekali,' katanya.
-
Siapa yang menginisiasi program Sekolah Energi Berdikari? VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, program menjadi komitmen Pertamina untuk memupuk generasi muda agar peduli lingkungan serta.
-
Kenapa BSI fokus pada kewirausahaan di pesantren? Santri memiliki hubungan erat dalam Islamic Ecosystem yang berkontribusi dalam menumbuh kembangkan pemberdayaan ekonomi di pesantren. BSI berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan ekonomi syariah sebagai instrumen ekonomi yang berperan besar mendorong ekonomi keumatan, salah satunya sektor UMKM yang berada di lingkungan pesantren.
-
Kenapa santri perlu jadi pengusaha? Hendi menyebutkan pentingnya para santri memiliki jiwa santripreneur untuk bisa turut berkontribusi dalam kemajuan bangsa, khususnya dalam menggerakkan aktivitas perekonomian.
Susiwijono menambahkan, program ini, sudah pernah dilaksanakan pada 18 Juli 2019 dengan melibatkan 50 orang peserta dari Pondok Pesantren Nurul Quran Kabupaten Banyuwangi.
"Rincian pesertanya adalah 25 orang dari alumni, santri, guru, keluarga besar pondok pesantren, dan 15 orang dari masyarakat sekitar yang sudah memiliki produk dan berjualan secara online. Serta 10 orang dari pesantren madrasah diniyah di sekitarnya," jelasnya.
Adapun materi pelatihan dari mengenal potensi berjualan online, mengenal psikologi pembeli, tips dan trik berjualan, fotografi produk dan penulisan deskripsi pruduk yang menarik.
"Harapannya, setelah pelatihan peserta dapat meningkatkan kapasitas penjualan produknya sekaligus dapat meningkatkan kompetensi. Dengan demikian, selain belajar menjadi ahli ilmu agama, menjadi ustad, sekaligus juga sebagai digital entrepreneur," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, model penguatan kapasitas SDM lebih cepat dan efektif bila pemerintah pusat langsung menerjunkan pelatih-pelatih handal untuk meningkatkan produksi, dibandingkan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) yang butuh waktu terlalu lama.
"Saya pernah sampaikan target pengembangan SDM, kalau bangun BLK kelamaan, dua tahun gak bakal tuntas. Coba kirim instruktur pelatih, untuk SMK SMK, gunakan fasilitas yang sudah ada. Produksi ditingkatkan, dan pemasaran langsung ke marketplace," kata Anas.
Banyuwangi sendiri, kata Anas, pernah mengembangkan pusat jual beli online bernama Banyuwangi Mall, namun tidak maksimal karena tergilas dengan marketplace yang sudah besar.
"Kita punya Banyuwangi mall, tapi nggak maksimal karena sudah ada buka lapak dan lain-lain, jadi kita langsung menyesuaikan ke sana," jelasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga mengatakan, Banyuwangi sengaja dipilih program yang telah berjalan empat tahun tersebut karena memiliki potensi ekonomi yang lengkap.
Baca SelengkapnyaRasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.
Baca SelengkapnyaAnak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Menteri Riefky saat meluncurkan program "Kreatif Santri Indonesia (KREASI)" di Provinsi Aceh.
Baca SelengkapnyaGanjar pun menilai sudah ada chemistry antara dirinya dengan para ulama dan pimpinan Ponpes se-Bekasi Raya.
Baca SelengkapnyaKemnaker memiliki 21 UPT Balai Pelatihan Vokasi yang tersebar di 15 provinsi.
Baca SelengkapnyaMengutip Jurnal Pengabdi Oktober 2022, setidaknya ada 16 juta pengangguran terbuka berstatus lulusan SMA sederajat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagai catatan, BSI menyaluran pembiayaan untuk UMKM mencapai lebih dari Rp 41,6 triliun pada Juni 2023.
Baca SelengkapnyaProgram 'Banyuwangi Ayo Kursus 2023' membuka lebih dari 20 jenis kursus.
Baca SelengkapnyaHendi mengajak para santri untuk memahami peluang usaha yang ada pada aktivitas pengadaan barang / jasa pemerintah.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaNofry berharap dari program ini bibit-bibit Santripreneurship dapat semakin berkembang dan sukses menjadi developer yang berkualitas.
Baca Selengkapnya