Kepanikan Mahasiswa Aceh di Nanjing saat Warga Dilarang Keluar Akibat Virus Corona
Merdeka.com - Muhammad Sahuddin (36), tampak menggunakan masker, jaket hitam serta kaus biru berjalan tegap setiba di Bandara Sultan Ikandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Selasa (28/1). Begitu juga penumpang lainnya ikut mengenakan masker setiba di darat.
Di antara penumpang, tampak seorang pria disambut kepala Dinas Kesehatan Aceh, dokter Hanif dan juga petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Dia merupakan seorang mahasiswa yang sedang mengambil studi doktor di Najing Normal University Nanjing, Provinsi Niansu, China. Dia berhasil keluar dari Negara yang sedang mewabah virus Corola yang mematikan itu.
"Alhamdulillah saya senang bisa tiba kembali ke Aceh," kata Sahuddin kepada awak media.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Di mana kasus cacar air meningkat signifikan? Di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan, jumlah kasus cacar air (Varicella) mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, mencapai total 75 kasus.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa itu penyakit misterius di China? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Setiba di bandara Sahuddin langsung diarahkan untuk masuk ke ruangan medis pelabuhan. Setelah diperiksa kembali, suhu badan Sahuddin normal dan dinyatakan tidak ada tanda-tanda terjangkit virus corona. Suhu badannya dalam kondisi normal.
Agar dapat keluar dari negara yang sedang mewabah virus corona itu bukan perkarah mudah. Sahuddin bercerita membutuhkan perjuangan untuk bisa segera pergi dari negara tersebut.
"Awalnya saya hendak salah Jumat (pekan lalu), ternyata masjid tutup dan tidak melayani jemaah," kata Sahuddin.
Saat itulah Sahuddin mulai sedikit panik. Apalagi saat itu korban virus corona mulai berjatuhan. Namun berkat dirinya tinggal di daerah rawan bencana, dia mencoba untuk menenangkan diri agar bisa mencari solusi yang cepat.
Saat itu, pemerintah China mulai mengeluarkan peraturan, agar tidak boleh keluar rumah dan dilarang kontak dengan orang ramai. Situasi kota mulai sepi dan banyak orang memilih duduk di rumah.
"Jadi saat itu memang dijaga ketat, tidak boleh ada kontak dengan orang ramai," kata dia.
Yang ada dalam pikiran Sahuddin kala itu bagaimana dapat segera meninggalkan China. Minimal bila tidak sampai ke Indonesia, setidaknya bisa tiba di Malaysia. Ia pun nekat untuk membeli tiket dan berangkat ke bandara agar dapat segera tiba di tanah air.
Setelah dicek suhu badan oleh petugas, sebutnya, semua normal. Begitu juga dirinya tidak ada riwayat bepergian ke Wuhan, titik pertama terjangkit virus tersebut. Apa lagi Nanjing sekitar 6 jam naik kereta api dari wuhan.
"Alhamdulillah semua normal, sehingga saya dapat berangkat," tukasnya.
Tetapi saat transit di Bandar Udara Internasional Gaoqi Xiamen, Sahuddin mengaku suhu tubuhnya sempat naik menjadi 37 derajat. Sedangkan penumpang lainnya di bawah 36 derajat. Kondisinya saat itu Sahuddin dalam kondisi panik.
"Saya agak panik saat itu bagaimana cara harus cepat keluar dari China," kata dia.
Kondisi terakhir di Nanjing jumlah orang yang meninggal karena terjangkit virus corana sudah mencapai 70 orang. Pada hari pertama, hanya dua orang dan satu hari kemudian meningkat menjadi 18 orang.
"Progresnya itu sejak awal tidak menurun, terus naik," kata dia.
Ia berharap pemerintah Indonesia agar segera dapat memulangkan 12 orang yang terisolir di Wuhan. Menurut dia, kondisi di Wuhan setok makanan semakin menipis, karena memang benar-benar diisolir. Sedangkan wilayah lainnya, kendati dijaga ketat masih ada buka pusat perbelanjaan, meskipun terbatas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dokter Hanif mengatakan, satu mahasiswa dari China ini dalam kondisi baik. Untuk sementara tidak ada tanda-tanda terjangkit virus corona asal China itu.
"Alhamdulillah kita sudah periksa kesehatan beliau kondisi sehat walafiat. Suhu badan juga normal," kata dokter Hanif.
Kendati demikian, pihak KKP dan Dinas Kesehatan Aceh akan terus melakukan memantau perkembangan Sahuddin. Pihaknya sudah mendata dan meminta nomor kontak. Apabila sewaktu-waktu demam atau kondisi badan sakit agar segera melapor agar dapat segera dirawat.
Hanif mengatakan, sesuai dengan SOP yang ada apabila seseorang begitu diperiksa tidak ada tanda-tanda sakit hanya masuk dalam daftar orang yang diawasi, bukan yang dirawat. "Beliau kita pulangkan setelah mengisi data pribadi, kita periksa tidak ada kelainan diderita beliau, dibolehkan kita pulangkan dengan pengawasan," imbuhnya.
Selama berada di Abdya pihak Dinas Kesehatan Aceh akan terus memantau perkembangan kesehatannya. Hanif berharap, tidak ada virus corona terjangkit pada Sahuddin.
"Beliau tidak terjangkit virus, semoga bapak sehat terus, salam kepada keluarga di kampong," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini masih ada 4 mahasiswa asal Riau lainnya dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya