Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepanikan Mahasiswa Aceh di Nanjing saat Warga Dilarang Keluar Akibat Virus Corona

Kepanikan Mahasiswa Aceh di Nanjing saat Warga Dilarang Keluar Akibat Virus Corona mahasiswa asal China di bandara SIM. ©2020 Merdeka.com/Afif

Merdeka.com - Muhammad Sahuddin (36), tampak menggunakan masker, jaket hitam serta kaus biru berjalan tegap setiba di Bandara Sultan Ikandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Selasa (28/1). Begitu juga penumpang lainnya ikut mengenakan masker setiba di darat.

Di antara penumpang, tampak seorang pria disambut kepala Dinas Kesehatan Aceh, dokter Hanif dan juga petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Dia merupakan seorang mahasiswa yang sedang mengambil studi doktor di Najing Normal University Nanjing, Provinsi Niansu, China. Dia berhasil keluar dari Negara yang sedang mewabah virus Corola yang mematikan itu.

"Alhamdulillah saya senang bisa tiba kembali ke Aceh," kata Sahuddin kepada awak media.

Setiba di bandara Sahuddin langsung diarahkan untuk masuk ke ruangan medis pelabuhan. Setelah diperiksa kembali, suhu badan Sahuddin normal dan dinyatakan tidak ada tanda-tanda terjangkit virus corona. Suhu badannya dalam kondisi normal.

Agar dapat keluar dari negara yang sedang mewabah virus corona itu bukan perkarah mudah. Sahuddin bercerita membutuhkan perjuangan untuk bisa segera pergi dari negara tersebut.

"Awalnya saya hendak salah Jumat (pekan lalu), ternyata masjid tutup dan tidak melayani jemaah," kata Sahuddin.

Saat itulah Sahuddin mulai sedikit panik. Apalagi saat itu korban virus corona mulai berjatuhan. Namun berkat dirinya tinggal di daerah rawan bencana, dia mencoba untuk menenangkan diri agar bisa mencari solusi yang cepat.

Saat itu, pemerintah China mulai mengeluarkan peraturan, agar tidak boleh keluar rumah dan dilarang kontak dengan orang ramai. Situasi kota mulai sepi dan banyak orang memilih duduk di rumah.

"Jadi saat itu memang dijaga ketat, tidak boleh ada kontak dengan orang ramai," kata dia.

Yang ada dalam pikiran Sahuddin kala itu bagaimana dapat segera meninggalkan China. Minimal bila tidak sampai ke Indonesia, setidaknya bisa tiba di Malaysia. Ia pun nekat untuk membeli tiket dan berangkat ke bandara agar dapat segera tiba di tanah air.

Setelah dicek suhu badan oleh petugas, sebutnya, semua normal. Begitu juga dirinya tidak ada riwayat bepergian ke Wuhan, titik pertama terjangkit virus tersebut. Apa lagi Nanjing sekitar 6 jam naik kereta api dari wuhan.

"Alhamdulillah semua normal, sehingga saya dapat berangkat," tukasnya.

Tetapi saat transit di Bandar Udara Internasional Gaoqi Xiamen, Sahuddin mengaku suhu tubuhnya sempat naik menjadi 37 derajat. Sedangkan penumpang lainnya di bawah 36 derajat. Kondisinya saat itu Sahuddin dalam kondisi panik.

"Saya agak panik saat itu bagaimana cara harus cepat keluar dari China," kata dia.

Kondisi terakhir di Nanjing jumlah orang yang meninggal karena terjangkit virus corana sudah mencapai 70 orang. Pada hari pertama, hanya dua orang dan satu hari kemudian meningkat menjadi 18 orang.

"Progresnya itu sejak awal tidak menurun, terus naik," kata dia.

Ia berharap pemerintah Indonesia agar segera dapat memulangkan 12 orang yang terisolir di Wuhan. Menurut dia, kondisi di Wuhan setok makanan semakin menipis, karena memang benar-benar diisolir. Sedangkan wilayah lainnya, kendati dijaga ketat masih ada buka pusat perbelanjaan, meskipun terbatas.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dokter Hanif mengatakan, satu mahasiswa dari China ini dalam kondisi baik. Untuk sementara tidak ada tanda-tanda terjangkit virus corona asal China itu.

"Alhamdulillah kita sudah periksa kesehatan beliau kondisi sehat walafiat. Suhu badan juga normal," kata dokter Hanif.

Kendati demikian, pihak KKP dan Dinas Kesehatan Aceh akan terus melakukan memantau perkembangan Sahuddin. Pihaknya sudah mendata dan meminta nomor kontak. Apabila sewaktu-waktu demam atau kondisi badan sakit agar segera melapor agar dapat segera dirawat.

Hanif mengatakan, sesuai dengan SOP yang ada apabila seseorang begitu diperiksa tidak ada tanda-tanda sakit hanya masuk dalam daftar orang yang diawasi, bukan yang dirawat. "Beliau kita pulangkan setelah mengisi data pribadi, kita periksa tidak ada kelainan diderita beliau, dibolehkan kita pulangkan dengan pengawasan," imbuhnya.

Selama berada di Abdya pihak Dinas Kesehatan Aceh akan terus memantau perkembangan kesehatannya. Hanif berharap, tidak ada virus corona terjangkit pada Sahuddin.

"Beliau tidak terjangkit virus, semoga bapak sehat terus, salam kepada keluarga di kampong," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi

Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Erupsi Gunung Marapi: Kondisi Jenazah Mayoritas Luka Bakar, Terindentifikasi Lewat Sidik Jari
Erupsi Gunung Marapi: Kondisi Jenazah Mayoritas Luka Bakar, Terindentifikasi Lewat Sidik Jari

Saat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta

Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Dua Pendaki Gunung Marapi Asal Riau Dilaporkan Meninggal Dunia
Dua Pendaki Gunung Marapi Asal Riau Dilaporkan Meninggal Dunia

Saat ini masih ada 4 mahasiswa asal Riau lainnya dalam pencarian.

Baca Selengkapnya
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Kini jadi 28 Orang, 1 di Antaranya Sudah Sembuh
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Kini jadi 28 Orang, 1 di Antaranya Sudah Sembuh

Kemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.

Baca Selengkapnya
Update Kasus Cacar Monyet di Jakarta: 17 Orang Masih Positif, 24 Sudah Sembuh
Update Kasus Cacar Monyet di Jakarta: 17 Orang Masih Positif, 24 Sudah Sembuh

Seluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya