Erupsi Gunung Marapi: Kondisi Jenazah Mayoritas Luka Bakar, Terindentifikasi Lewat Sidik Jari
Saat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Sebanyak 22 pendaki ditemukan meninggal dunia dampak erupsi Gunung Marapi.
Erupsi Gunung Marapi: Kondisi Jenazah Mayoritas Luka Bakar, Terindentifikasi Lewat Sidik Jari
Sebanyak 22 pendaki ditemukan meninggal dunia dampak erupsi Gunung Marapi. Dari jumlah pendaki yang ditemukan meninggal, 16 sudah teridentifikasi.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Barat (Sumbar) menyebut saat proses identifikasi dilakukan kondisi jenazah pada umumnya luka bakar. Jenazah diidentifikasi lewat sidik jari.
"Identifikasi melalui sidik jari korban yang langsung terkoneksi dengan e-KTP yang bersangkutan."
Kata Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Sumbar, Kombes Pol drg, Lisda Cancer di RSUD Dr. Achmad Mochtar.
Kabid Dokkes memastikan kondisi seluruh jenazah pada masih bagus. Hanya saja, memang pada umumnya menderita luka bakar.
"Proses identifikasi satu jenazah sekitar 2 jam," lanjutnya.
Terkait penyebab kematian korban hingga kini belum bisa dipastikan. Karena tidak dilakukan autopsi,
"Kita hanya identifikasi saja, untuk penyebab kematian itu harus dilakukan autopsi," tuturnya.
4 Pendaki Tewas Asal Riau
Jenazah Ilham Nanda Bintang (21) akhirnya terindentifikasi oleh rumah sakit. Jasad Ilham telah dimandikan lalu dipulangkan ke Pekanbaru.
Ilham merupakan warga Riau yang menjadi korban terakhir erupsi Gunung Marapi di Bukittinggi Sumatera Barat. Total warga Riau yang meninggal sebanyak 4 orang pendaki.
"Jenazah Ilham Nanda Bintang telah diberangkatkan menuju Pekanbaru," ujar Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Riau, Rozita kepada merdeka.com Rabu (6/12).
Rozita menyebutkan jumlah warga Riau sebagai pendaki Gunung Marapi yang meninggal dunia sebanyak 4 orang dari total 29 yang melakukan pendakian. Namun, masih ada 3 orang pendaki yang dirawat intensif di RSUD Dr Achmad Mochtar dan RSUD Padang.
Ilham Nanda Bintang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum jurusan Ilmu Hukum di Universitas Islam Riau. Selain Ilham, ada 2 mahasiswa UIR lainnya yang meninggal di Gunung Marapi yakni Muhammad Adan (21) mahasiswa Fakultas Hukum, dan Nazatra Adzin Mufadhal (22), fakultas Ilmu Keguruan.
"Tiga orang masih dirawat, yakni Aditya Sukirno Putra (21) mahasiswa UIR Pekanbaru, M Ridho Kurniawan pekerja katering serta M Arbi Muharman (22) mahasiswa Unri (Universitas Riau)," kata Rozita.
Rozita menjelaskan, untuk Aditya Sukirno Putra warga Pekanbaru saat ini masih dirawat di RS Dr Achmad Mochtar perawatan bedah. Kondisi Aditya dengan mengalami luka bakar pada kaki sebelah kanan dan bokong serta pergelangan tangan kiri.
Lalu M Ridho Kurniawan alamat Pekanbaru masih perawatan Intensif di UGD RSUD Dr. Achmad Mochtar dengan kondisi kaki sebelah kiri tidak bisa digerakkan dan sementara pasang spalk. Lutut sebelah kiri luka bakar dan lecet dan terpasang verband, tangan sebelah kanan luka bakar.
Kemudian Muhammad Arbi Muharman warga Pekanbaru mahasiswa jurusan Olahraga Semester 7, saat ini masih perawatan intensif di UGD RS Dr. Achmad Mochtar.
Kondisi Arbi Muharman mengalami sejumlah luka serius, yakni luka bakar di pinggang sebelah kanan, tangan sebelah kanan tidak bisa digerakkan dan pasang spalk, tangan sebelah kiri luka bakar, paha dan kaki sebelah kanan juga terdapat luka bakar, paha sampai kaki luka bakar dan luka gores dan kondisi korban masih syok.
Data dihimpun merdeka.com per Rabu, (6/12), saat kejadian cukup banyak yang melakukan pendakian. Saat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, 1 orang dalam pencarian yang hingga keberadaannya belum diketahui dan 52 orang dalam keadaan selamat.