Kepasrahan Ahok hingga rela dipenjara jika terbukti nistakan agama
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak pernah menyangka kata-katanya saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta bakal berbuntut panjang. Kalimatnya yang menyebut Surah Al Maidah ayat 51 itu malah menjadi polemik berkepanjangan.
Buntutnya, ribuan masyarakat menggelar aksi demonstrasi secara besar-besaran di ibu kota. Mereka menuntut agar Basuki, atau akrab disapa Ahok, dinyatakan bersalah dan dipenjara.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian berjanji akan menuntaskan kasus tersebut dalam dua minggu. Tujuannya untuk menentukan Ahok bersalah atau tidak, kasus dilanjutkan atau dihentikan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa usulan Bamus Betawi tentang gubernur Jakarta? 'Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden,' kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
Ahok mengaku tidak habis pikir dianggap telah melakukan penistaan agama. Dia pun mengaku rela dipenjara jika dianggap sebagai biang keladi kekacauan di negara ini.
Namun, Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, permulaan adanya demo pada 4 November 2016 adalah video pernyataannya di Pulau Pramuka. Kala itu dia sempat menyinggung surah Al Maidah ayat 51, namun pemaknaannya telah dibelokkan oleh Buni Yani.
"Terus si Buni Yani sudah ngaku, dia menghilangkan kata pakai. Itu kan jelas. Makanya diproses saja di hukum. Nanti saya kira Bareskrim akan panggil dia untuk jelaskan, apakah orang sarjana, peneliti, lulusan Amerika bisa dengan gampang saja," katanya di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11).
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga bingung dengan sikap acuh terhadap pembuat video yang menyebabkan kegaduhan tersebut. Sebab tidak ada satupun orang yang mempersalahkan kekeliruan Buni Yani. Seharusnya orang yang telah membuatnya masuk dalam pusaran masalah ini juga diperiksa seperti dirinya.
"Saya kira nanti polisi harus proses dia. Kalau buat salah. Masa gara-gara Buni Yani gitu, memfitnah, menurut saya memfitnah, kok tidak ada yang mau menarik diri, minta saya diperiksa, saya sudah diperiksa," tegasnya.
Namun, Ahok mengaku siap untuk dipenjara jika ternyata masyarakat menganggap dirinya dianggap sebagai dalang permasalahan ini. Sebab dia tidak ingin ketentraman dan kebhinekaan Indonesia terganggu hanya karena seorang Ahok.
"Saya sudah sampaikan, kalau karena saya membuat negara kita begitu kacau, saya rela ditangkap dipenjara. Tapi saya tidak akan pernah mundur, karena kalau saya mundur saya juga akan dipenjara. Tapi bukan (dipenjara) karena difitnah menghilangkan kata pakai," tuturnya.
Dia mengingatkan, telah meminta maaf dengan setulus kepada semua pihak yang tersinggung dengan pernyataannya. Walaupun tidak pernah terbesit sedikitpun untuk melakukan pelecehan terhadap Alquran dan Islam.
"Saya sudah sampaikan permohonan maaf dengan tulus hati yang dalam, mereka gak mau terima juga, ya saya akan jalanin proses hukum, tapi sudah jelas ada pengakuan dari seorang, dia (Buni Yani) hilangin kok," ujar suami Veronica Tan ini.
Ahok mengaku beruntung memiliki keluarga yang selalu ada di sampingnya. Keluarganya selalu siap mendukung dan menerima konsekuensi dari gaya kepemimpinan dan karakternya yang kerap menimbulkan persoalan. Pria yang akrab disapa Ahok ini menceritakan besarnya dukungan keluarga di saat Ahok dituding melakukan penistaan agama.
"Jadi seluruh keluarga saya siap kalau demi negara ini saya dipenjara ditangkap pun seluruh keluarga sudah siap. Jadi saya bersyukur punya dukungan seperti itu," ungkap Ahok di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11).
Dukungan dari istri dan anaknya juga selalu menyertai Ahok menghadapi lawan politik di pertarungan Pilgub DKI. Di masa kampanye Pilgub DKI, Ahok sering mendapatkan penolakan dari warga di beberapa tempat. Keluarganya di rumah tidak pernah khawatir dengan massifnya gerakan penolakan warga. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, keluarganya sudah tahu bahwa semua yang dilakukan atas nama keadilan bagi warga.
"Saya bersyukur punya keluarga yang sangat dukung. Anak-anak saya semua betul-betul dengan gembira dengan riang karena kami sedang kerja mewujudkan keadilan sosial," ujarnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaSimak potret masa kecil orang nomor satu Pertamina eks pejabat penting di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca Selengkapnya