Kesaksian tetangga saat penangkapan terduga teroris di Tangerang
Merdeka.com - Rizal, terkena dampak penangkapan terduga teroris di Jalan Gempol Raya, RT 04 RW 02, Kunciran Induk, Kota Tangerang. Penjual ikan berusia 31 tahun itu harus tersingkir dari tempat tinggalnya saat tim Densus 88 Antiteror menggerebek terduga teroris.
Toko ikan yang juga digunakan sebagai tempat tinggal itu berada satu bangunan dengan kios Duta Konveksi milik M Choir, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri, Rabu (16/5) kemarin.
Setelah penangkapan, petugas langsung memasang garis polisi di bagian depan bangunan tersebut. Padahal ada dua blok kios di bangunan itu. Satu kios milik Choir, dan satu lagi toko ikan milik Rizal.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Rizal dan istrinya Verawati (31) bersama dua anaknya yang masih kecil pun tak bisa mengakses tempat tinggalnya lagi. Kedatangan aparat yang mendadak membuat mereka tak sempat mengambil barang-barang yang dibutuhkan.
"Uang, dompet, semuanya masih di dalam. Saya gak bisa masuk lagi karena sudah dipasang garis polisi," ucap Vera di lokasi, Tangerang, Kamis (17/5).
Beruntung masih ada tetangga yang bersedia menampungnya. Beruntung pula ada beberapa pakaian yang belum sempat diangkat dari jemuran, sehingga bisa dipakai sebagai ganti.
"Kalau makan, pernah dikasih sama polisi yang jaga. Uang juga dikasih sama wartawan. Kemarin itu, kalau ada yang wawancara ya saya mintain uang dulu," seloroh dia.
Akibat pemasangan garis polisi itu pula, keluarga tersebut tidak bisa berjualan ikan segar. "Kerugiannya kalau sehari ya sekitar Rp 500 ribu," ucap Rizal.
Kini mereka bisa kembali lagi ke kios sekaligus tempat tinggalnya. Sebab, sekitar pukul 11.00 WIB tadi, aparat dari Polsek Cipondoh, Kota Tangerang mengubah pemasangan garis polisi. Kini garis polisi hanya terpasang persis di depan kios Duta Konveksi milik Choir.
"Saya juga enggak tahu kapan dibukanya. Kalau dari kemarin siang ya sekitar 24 jam lah enggak bisa masuk," ujar Rizal.
Sempat dikira perampokan
Vera tak pernah menyangka tetangganya yang dikenal baik itu merupakan terduga teroris yang diincar Densus 88 Antiteror. Dia pun menceritakan detik-detik penangkapan Choir dan satu karyawannya bernama Ghofar.
Siang itu, Vera tengah membersihkan lapak dagangannya. Sementara Choir tengah mengemas sampah dan hendak membuangnya.
"Tiba-tiba Densus datang bawa senjata. Awalnya saya kira rampok. Mas Choir dijatuhin. Ditanya, 'mana panah kamu?', terus dia bilang ampun-ampun," Vera mengisahkan.
Anggota kepolisian lainnya, kata Vera, menodongkan senjata ke arah wanita bercadar yang disebut-sebut sebagai istri Choir. Namun Vera tak menjelaskan, bagaimana Ghofar ditangkap.
"Anak saya yang kecil umur dua tahun itu sempat lihat, 'ada apa ma?' kata dia, langsung saya gendong. Saya enggak mau anak saya lihat begituan kan masih kecil," ucap Vera.
"Saya tegur itu petugasnya. Bapak bilang-bilang dong, kan ada anak kecil. Densusnya bilang, 'maaf bu, maaf bu'," sambung dia.
Vera lantas memilih membawa kedua anaknya menjauh dari lokasi. Dia tidak berani lagi melihat ke arah lokasi. Dia juga tidak melihat apa saja barang bukti yang dibawa polisi dalam penangkapan itu.
"Saya enggak tahu ada panah atau enggak. Saya juga enggak tahu ada pemukulan atau enggak. Tapi ada satu suara tembakan, enggak tahu ke atas apa ke mana. Saya enggak berani lihat lagi," kata Vera.
Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris di dua lokasi berbeda di wilayah Kota Tangerang, Rabu 16 Mei 2018 siang. Penangkapan pertama dilakukan di Kios Duta Konveksi, Jalan Gempol Raya, RT 4/RW 2, Kunciran Induk.
Dua terduga teroris berinisial MC dan G ditangkap di lokasi tersebut. Sedangkan satu wanita bercadar yang disebut-sebut sebagai istri MC turut diamankan petugas untuk dijadikan saksi.
Penangkapan kedua di lakukan di Jalan Delima, Kunciran Induk atau sekitar 1 kilometer dari lokasi awal. Seorang terduga teroris berinisial A pun digelandang dari lokasi tersebut.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 sempat menemui Ketua RT sebelum menggerebek kontrakan tersangka teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris di Kecamatan Rawalumbu dilakukan pada hari yang sama dengan di Bekasi Timur. yakni Selasa (3/9) pagi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, selain menangkap terduga teroris, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di dua tempat.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaPenghuni kontrakan dikenal sebagai pedagang bubur sumsum.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca Selengkapnya