Ketua DPR Soal Penusukkan Wiranto: Peristiwa Itu Merupakan Bentuk Teror
Merdeka.com - Ketua DPR Puan Maharani mengecam perbuatan penusukkan terhadap Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten. Menurut dia insiden itu bagian dari aksi teror.
"Peristiwa itu merupakan bentuk teror. Setiap aksi teror, yang ditujukan kepada siapa pun adalah sebuah kejahatan," kata Puan salam keterangan tertulisnya, Kamis (10/10).
Puan menilai kejadian yang menimpa Wiranto membuktikan bahwa masih ada pihak yang menggunakan kekerasan di dunia demokrasi. Padahal, kata dia, dalam demokrasi masalah tidak diselesaikan melalui kekerasan.
-
Mengapa DPR RI minta pelaku dihukum berat? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Siapa yang mempertanyakan Tapera di DPR? Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya:
-
Siapa yang menjadi Ketua DPR RI? Bahkan, lanjut dia, sudah diputuskan dan menjadi sebuah resolusi untuk mengapresiasi Ketua DPR RI Puan Maharani atas kepemimpinannya sebagai Chair dan Presiden AIPA 44th.
"Protes boleh, tidak suka boleh, tetapi kalau sudah membahayakan nyawa seseorang, nyawa siapa pun, itu adalah kejahatan," ungkapnya.
Politikus PDI Perjuangan ini meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi dengan insiden ini. Serta menyerahkan sepenuhnya ke pihak yang berwajib.
"Periksa pelakunya, dalami apakah ia lone wolf, bergerak sendiri, atau terkait jaringan teroris," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama RSUD Berkah Pandeglang Firman menyatakan Menko Polhukam Wiranto terkena dua tusukan di bagian perut. Wiranto ditusuk oleh seorang pria berinisial SA.
"Untuk Pak Wiranto ada dua tusukan di perut," katanya ketika ditemui di RSUD Berkah Pandeglang.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ganjar, apabila demokrasi sudah berjalan sesuai amanah tidak ada kasus intimidasi dan peretasan dialami budayawan Butet.
Baca SelengkapnyaBenny menegaskan, kekerasan tersebut merupakan tindakan yang menghancurkan keadaban Pancasila.
Baca SelengkapnyaHasto mengajak seluruh pihak untuk tetap menggelorakan semangat menjaga demokrasi dan kebebasan berpendapat lewat peringatan 28 tahun Kudatuli.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaKetika Megawati Tak Lagi Singgung Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan mengingatkan supaya jangan mengedepankan emosi dalam menerapkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaHasto sangat menyesalkan intimidasi yang dilakukan oknum aparat terhadap kader PDIP, pada tingkatan yang paling bawah.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, peristiwa Kudatuli bukan sekedar penyerangan fisik, tetapi juga tekanan dari rezim yang berkuasa.
Baca SelengkapnyaArteria tegas mengatakan tidak ada penguasa yang bisa melawan konstitusi.
Baca SelengkapnyaAkademisi Ramai-Ramai Kritik Pemerintah, Puan Maharani: Mereka Suarakan Aspirasi Rakyat
Baca SelengkapnyaTotal sebanyak empat pagar DPR jebol oleh demonstran yang menolak pengesahan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaMundurnya Mahfud MD dari jabatan Menko Polhukam disambut kuat oleh gerakan pro demokrasi.
Baca Selengkapnya