PBNU sebut yang masih perpanjang pidato Kapolri bertujuan kurang baik
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyampaikan, agar video pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian tak usah diperbesarkan. Sebab, potongan pidato Kapolri menyebut NU dan Muhammadiyah paling berjasa dalam kemerdekaan RI itu sudah diklarifikasi.
"Potongan pidato sudah selesai tidak ada lagi kelanjutan," katanya di kantor PBNU, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (31/1).
Menurutnya, jika masih ada yang memperpanjang dan mengembangkan polemik isi pidato, artinya ada tujuan buruk yang sedang ingin dicapai. "Kalau ada yang ingin mengembangkan berarti ada yang bertujuan kurang baik," katanya.
-
Kapan pertemuan khusus Kapolri dengan PP Polri? “Yang kedua, nanti setelah Hut PP Polri tanggal 24 ini insya Allah minggu depan kami ada acara khusus dengan Bapak Kapolri di Mabes Polri berkaitan dengan apa yang sedang kita lakukan, yang nanti kita mintakan pertemuan dengan Pak Kapolri khusus.“
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Bagaimana Khalifah berinteraksi dengan Kapolri? Bahkan beberapa kali, Khalifah nampak terlibat perbincangan singkat yang akrab dengan sang Polri-1 itu.
-
Siapa yang menyapa Kapolri? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Apa yang dilakukan Kapolri saat disapa anggotanya? Bukannya marah, Kapolri justru tertawa lebar usai disapa oleh anggotanya tersebut. Ia bahkan tidak marah meski disapa oleh anggotanya di depan para Jenderal, salah satunya Wakapolri Komjen Agus Andrianto.
Terkait hal itu, guna menjalin komunikasi yang baik dengan ormas Islam, ia mengaku siap memfasilitasi Kapolri bertemu dengan ormas Islam lainnya.
"Kapolri juga akan mengunjungi kantor ormas Islam. Pak kapolri menegaskan sepakat dengan kita semua untuk membangun kerja sama erat, lebih bersinergi lagi untuk menghadapi tantangan baik dari internal dan eksternal. Dari eksternal adanya transnasional yang menjadikan sebagian saudara-saudara kita terprovokasi mengikuti aliran radikal ekstrem," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan tidak memenuhi undangan itulah, yang dianggap dirinya koordinasi antara PKB dengan PBNU kurang berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaGus Yahya merespons perihal ketidakhadiran Cak Imin atas undangan dari panitia khusus bentukan PBNU pada Rabu (21/8).
Baca SelengkapnyaPKB sebagai partai politik dan PBNU sebagai organisasi masyarakat tidak bisa saling intervensi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaPemanggilan tersebut berkaitan dengan kepemimpinan PKB yang tidak sesuai dengan tujuan awal partai didirikan.
Baca SelengkapnyaWapres meminta PKB dan PBNU seharusnya tidak berkonflik karena telah memiliki tugas yang berbeda.
Baca SelengkapnyaPBNU menyebut, ada tiga hal yang menjadi fokus terkait perseteruan dengan PKB.
Baca SelengkapnyaPertemuan turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Baca SelengkapnyaPemanggilan ini dilakukan usai mendapatkan mandat dari Rais Aam PBNU K.H. Miftachul Ahyar.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Umarsyah mengatakan, pihaknya sudah menunggu kedatangan Cak Imin. Namun, hingga sore ini, Cak Imin tak kunjung datang.
Baca SelengkapnyaJika PBNU tetap memanggil Cak Imin maka langkah itu melanggar AD/ART dan melenceng dari khittah NU.
Baca SelengkapnyaPBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.
Baca SelengkapnyaCak Imin kemudian mengungkap pesan Ma'ruf Amin untuk PBNU.
Baca Selengkapnya