Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KH Mas Mansur, lebih suka ndeso daripada pakai pakaian mewah

KH Mas Mansur, lebih suka ndeso daripada pakai pakaian mewah KH Mas Mansur. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kedudukannya di masyarakat sangat tinggi. Dia sahabat dekat Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta. Dia adalah pemimpin organisasi Islam besar Muhammadiyah. Meskipun memiliki kedudukan tinggi, KH Mas Mansur tetap lekat dengan kesederhanaan yang mengagumkan.

Gaya berpakaian Mas Mansur memang berbeda dengan pemimpin lain. Jika pemimpin lainnya mengenakan jas mewah, Mas Mansur lebih suka pakaian sederhana dan sarung. Sabuknya juga memiliki kantong. Suatu ketika, wartawan Jepang Kanzo Tsutsumi bertanya kepada Mas Mansur mengapa suka berpakaian gaya ndeso, meskipun kedudukannya sudah tinggi.

Mas Mansur tertawa dan menjawab: "Memang pakaian saya ini selalu menjadi soal hingga kawan-kawan saya akan memberi uang 180 rupiah dan disuruhnya saya membuat jas dan celana yang bagus-bagus. Mungkin kiranya saya mau berpakaian jas dan celana jika terus menerus saya didesak-desak. Cuma saja saya yakin, kalau saya beli celana modern, niscaya saya tak sanggup menjelaskan hitungan 5 dan 5 karena tentu otak dan pikiran saya tidak tenang lagi. Biarpun saya disebut kepala batu atau berbau desa, sudahlah biarkan."

Begitu sederhananya, orang tak mengenal Mas Mansur sebagai sosok penting. Pernah ada kejadian menarik soal ini seperti diceritakan Soebagijo IN dalam bukunya Mas Mansur, Pembaharu Islam di Indonesia. Suatu kali dalam Kongres Muhammadiyah di Medan, ada orang gemuk hitam berdiri di luar arena kongres. Seorang anggota komite menghampiri orang tersebut dan menanyakan identitasnya. Jika belum punya, diminta mengurus ke kepanitiaan. Anggota komite menunjuk suatu tempat untuk mengurusnya. Orang itu diam saja dan menurut pernyataan dari anggota komite tanpa membantah.

Dia menuju tempat yang ditunjuk dengan tenang. Belakangan diketahui, orang yang ditegur itu adalah Mas Mansur. Anggota komite itu mukanya biru hitam lantaran malu. Bagaimana tak malu, Mas Mansur adalah salah satu pimpinan Muhammadiyah yang sangat diperhitungkan.

Jejak perjuangan Mas Mansur makin menggelora setelah menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah. Gebrakan politik yang cukup berhasil bagi ummat Islam dengan memprakarsai berdirinya Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI) bersama Hasyim Asyari dan Wahab Hasbullah, keduanya dari Nahdlatul Ulama (NU). Ia juga ikut mendirikan Partai Islam Indonesia (PII) bersama Dr Sukiman Wiryasanjaya sebagai perimbangan atas sikap non-kooperatif dari Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Ketika Jepang berkuasa di Indonesia, Mas Mansur termasuk dalam empat pimpinan yang menonjol sehingga disebut Empat Serangkai bersama Bung Karno, Bung Hatta, dan Ki Hajar Dewantara.

Mas Mansur mundur dari empat serangkai karena hati nuraninya tidak bisa menerima penindasan Jepang. Terutama juga karena banyak saudaranya yang menjadi korban penindasan Jepang. Saat Indonesia diproklamasikan, KH Mas Mansur tidak bisa hadir di Pegangsaan Timur karena sakit.

Namun demikian api perjuangan tidak pernah dia padamkan. Dalam kondisi fisik yang tidak lagi tangguh, dia terus menyemangati arek-arek Suroboyo pada pertempuran melawan Sekutu. Di Surabaya, Mas Mansur rajin menjadi khotib dan Imam dalam salat Jumat dengan tak henti-hentinya memberi semangat kepada para pejuang.

Tak menghiraukan ancaman lawan dan desingan peluru, Mas Mansur rajin mendatangi kelompok muda mudi yang bertugas di Palang Merah untuk memberi semangat perjuangan.

Dengan tuduhan sebagai kolaborator karena pernah duduk di pimpinan Poetera, Mas Mansur ditangkap Sekutu dan ditahan di penjara Kalisosok dalam kondisi sakit. Mansur sempat dilepas tetapi kembali ditangkap Sekutu karena perjuangannya yang sangat gigih. Kondisi sakit membuat Mas Mansur kemudian dirawat di sebuah rumah sakit di Darmo.

Mas Mansur meninggal dalam sepi tanpa ada orang lain yang menemani. Saat-saat terakhirnya 24 April 1946 tidak ada anak, istri, atau saudara yang mendampinginya. Indonesia kehilangan salah satu pemimpin besarnya yang penuh teladan.

Atas meninggalnya KH Mas Mansur, Panglima Besar Sudirman mengirimkan surat tanda duka cita mendalam. "Saya merasa kehilangan seorang ayah, seorang pembimbing dan seorang pemimpin. Saya merasa berhutang budi. Hutang budi yang saya bayar dengan suatu janji serta tekad: kami keluarga tentara semua akan meneruskan perjuangan kita melaksanakan tuntutan pemerintah dan rakyatnya, yaitu: Kemerdekaan penuh," demikian surat dari Panglima Besar Sudirman.

Jenazah KH Mas Mansur dimakamkan di kuburan Gipo dekat Masjid Ampel. Dengan SK Presiden No 162 Tahun 1964, KH Mas Mansur ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Namanya juga diabadikan sebagai salah satu jalan penting di Jakarta dan banyak kota lain. (mdk/tts)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Lain Mas Mansoer Sahabat Karib Soekarno dan Bung Hatta, Religius sejak Kecil Tak Pernah Mau Tampil Glamor
Sisi Lain Mas Mansoer Sahabat Karib Soekarno dan Bung Hatta, Religius sejak Kecil Tak Pernah Mau Tampil Glamor

Jabatan tinggi dan berteman dengan orang-orang penting membuat ia tetap konsisten tampil sederhana

Baca Selengkapnya
Ulama Indonesia Tolak Mobil Mewah dari Raja Arab Saudi, Alasannya Bikin Haru
Ulama Indonesia Tolak Mobil Mewah dari Raja Arab Saudi, Alasannya Bikin Haru

Natsir istimewa karena jujur. Menolak hadiah mobil dari pengusaha dan Raja Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Saat mengunjungi Indonesia, Paus Fransiskus menolak untuk menggunakan mobil Mercedes-Benz
Saat mengunjungi Indonesia, Paus Fransiskus menolak untuk menggunakan mobil Mercedes-Benz

Netizen sangat terkesan dengan keputusan Paus Fransiskus yang memilih untuk tidak tampil mencolok

Baca Selengkapnya
Bikin Melongo, Potret Rumah Sederhana Bakal Cawapres Mahfud MD, di Dalamnya Ada Foto Gusdur
Bikin Melongo, Potret Rumah Sederhana Bakal Cawapres Mahfud MD, di Dalamnya Ada Foto Gusdur

Menjadi sosok cawapres, siapa sangka jika Mahfud MD merupakan sosok sederhana. Hal ini terbukti dari rumah sederhana miliknya yang belum lama ini terungkap.

Baca Selengkapnya
8 Potret Soimah Tampil Sederhana Padahal Tajir Melintir, Santai Pakai Kaos Oblong  sampai Daster
8 Potret Soimah Tampil Sederhana Padahal Tajir Melintir, Santai Pakai Kaos Oblong sampai Daster

Meski bergelimang harta, namun keseharian Soimah terlihat jauh dari kesan mewah. Seperti apa sih potretnya? Intip di sini!

Baca Selengkapnya
Bos Jalan Tol Tak Gengsi Beli Ikat Pinggang di Pinggir jalan Seharga Rp25 Ribu
Bos Jalan Tol Tak Gengsi Beli Ikat Pinggang di Pinggir jalan Seharga Rp25 Ribu

Kesederhanaan bos jalan tol itu terlihat ketika ia sedang jalan-jalan di Car Free Day (CFD) membeli ikat pinggang seharga Rp25 ribu.

Baca Selengkapnya
Tidak Sering Dikenal, 10 Foto Gaya Dewi Indriati, Istri Rano Karno - Tetap Elegan Walau Sederhana dan Tanpa Banyak Aksesoris
Tidak Sering Dikenal, 10 Foto Gaya Dewi Indriati, Istri Rano Karno - Tetap Elegan Walau Sederhana dan Tanpa Banyak Aksesoris

Dewi Indriati istri Rano Karno yang jarang tersorot selalu tampil sederhana dan minim aksesoris.

Baca Selengkapnya
Penuh Kesederhanaan, Begini Penampakan Rumah Masa Kecil Mantan Wapres Umar Wirahadikusumah di Sumedang
Penuh Kesederhanaan, Begini Penampakan Rumah Masa Kecil Mantan Wapres Umar Wirahadikusumah di Sumedang

Rumah tersebut terlihat begitu sederhana dan jauh dari kata mewah.

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri Orang Kaya Raya tapi Hidup dan Penampilannya Sederhana, Tak Pernah Pamer Barang Mewah
Ciri-Ciri Orang Kaya Raya tapi Hidup dan Penampilannya Sederhana, Tak Pernah Pamer Barang Mewah

Mereka yang benar-benar kaya seringkali memilih gaya hidup yang lebih sederhana.

Baca Selengkapnya
Potret Mayangsari Belanja ke Pasar, Tampil Simple tapi Kece Abis Pakai Tas Hermes dan Kacamata Hitam di Kepala
Potret Mayangsari Belanja ke Pasar, Tampil Simple tapi Kece Abis Pakai Tas Hermes dan Kacamata Hitam di Kepala

Istri Bambang Trihaatmodjo, Mayangsari berbelanja ke pasar tradisional. Gayanya saat belanja terbilang simple.

Baca Selengkapnya
Nenek Petani Bercaping dan Busana Sederhana Ini Ternyata Bergelimang Harta, Begini Potret Rumahnya yang Super Megah-Mobilnya Berderet
Nenek Petani Bercaping dan Busana Sederhana Ini Ternyata Bergelimang Harta, Begini Potret Rumahnya yang Super Megah-Mobilnya Berderet

Berpenampilan sederhana, nenek ini rupanya merupakan seorang sultan di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Sederhana Banget! Potret Pasha Ungu saat di Rumah, Tampil Hanya Pakai Sarung dan Kaus Oblong
Sederhana Banget! Potret Pasha Ungu saat di Rumah, Tampil Hanya Pakai Sarung dan Kaus Oblong

Meski sukses karier di musik dan politik, sosok Pasha Ungu tetap sederhana.

Baca Selengkapnya