Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah eks anggota PETA curi toko Pecinan di zaman penjajahan Belanda

Kisah eks anggota PETA curi toko Pecinan di zaman penjajahan Belanda Ilustrasi Pencurian. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Dalam catatan sejarah, rakyat Indonesia pernah mengalami berbagai kesulitan di berbagai bidang kehidupan pada zaman penjajahan Belanda dulu kala, termasuk kelaparan. Dalam situasi kelaparan itu, pejuang dan gerilyawan kerapkali terpaksa melakukan tindak pencurian terhadap toko-toko milik warga keturunan Tiongkok atau yang sering disebut toko Pecinan.

Toko-toko Pecinan menjadi sasaran lantaran mereka menguasai jalinan perdagangan mulai dari sembako, pakaian dan lain-lain. Penguasaan jalinan perdagangan oleh toko Pecinan masih bisa dilihat hingga dewasa ini.

Salah seorang pejuang kemerdekaan, Mohammad Hasan (78) mengatakan, mereka terpaksa mencuri toko-toko Pecinan demi memberi makan rakyat pribumi yang sedang kelaparan. Pada saat itu beras merupakan komoditas yang paling sering dicuri.

"Mereka sering dirampok di zaman Belanda untuk rakyat. Anak-anak kecil kelaparan kalau nggak kayak gitu dari mana? Mereka buka toko, toko pakaian toko beras, toko makanan, sampai sekarang," kata Hasan di sekitar Masjid Kebun Jeruk, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta, Kamis (19/2).

Mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA) itu menceritakan, aksi pencurian itu dilakukan tengah malam ketika sang pemilik toko sedang terlelap. "Kalau malam, di dongkel aja pintunya, pas mereka tidur," kata Hasan.

Kendati demikian menurut Hasan aksi itu dilakukan dalam kondisi yang sangat terpaksa untuk mempertahankan hidup kaum pribumi. Hasan pun menyayangkan, kaum Tiongkok atau keturunan Tiongkok yang telah jadi warga Indonesia saat ini sangat berbeda dengan orang Tiongkok zaman dulu.

Perbedaan itu paling mencolok dalam hal pergaulan sosialnya. Dulu, menurut Hasan, orang keturunan Tiongkok sangat akrab dan berbaur dengan warga pribumi. Hal itu sudah jarang ia temukan pada saat ini.

"Mereka dulu campur sama kita, sekarang kan kayak misah dulu bergaul," tandasnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Entong Tolo Bandit dari Bekasi, Menginspirasi tapi Paling Dicari Belanda
Kisah Entong Tolo Bandit dari Bekasi, Menginspirasi tapi Paling Dicari Belanda

Meski dikenal sebagai kepala rampok, Entong Tolo justru dianggap menginspirasi. Bahkan, ketika pejabat Belanda memburunya, warga justru melindunginya.

Baca Selengkapnya
Kenalan dengan Batik Kuno Ciwaringin khas Cirebon, Gambarkan Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan hingga Perjuangan Santri Lawan Belanda
Kenalan dengan Batik Kuno Ciwaringin khas Cirebon, Gambarkan Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan hingga Perjuangan Santri Lawan Belanda

Dalam selembar batik khas Ciwaringin terdapat perjuangan rakyat melawan penjajahan.

Baca Selengkapnya
Menu Perjuangan Propaganda Jepang Bikin Rakyat Kelaparan dan Kurang Gizi
Menu Perjuangan Propaganda Jepang Bikin Rakyat Kelaparan dan Kurang Gizi

Pada masa pendudukan Jepang, masyarakat dipaksa memakan roti dan bubur sebagai pengganti nasi.

Baca Selengkapnya
Pasar Kutabumi Tangerang Memanas Usai Sekelompok Massa Serang Pedagang, Pelaku Diburu Polisi
Pasar Kutabumi Tangerang Memanas Usai Sekelompok Massa Serang Pedagang, Pelaku Diburu Polisi

Polisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.

Baca Selengkapnya
Toko di Samping Kantor Polisi Palembang Bolak-balik Kemalingan, Ini Fakta di Baliknya
Toko di Samping Kantor Polisi Palembang Bolak-balik Kemalingan, Ini Fakta di Baliknya

Toko di samping kantor polisi tapi kemalingan berkali-kali. Bagaimana bisa? simak kronologinya

Baca Selengkapnya
Kiprah Jenderal TNI Didikan Jepang: 10 Orang Jadi Pimpinan Tertinggi AD, Dua Berpangkat Bintang Lima
Kiprah Jenderal TNI Didikan Jepang: 10 Orang Jadi Pimpinan Tertinggi AD, Dua Berpangkat Bintang Lima

Uniknya, ada dua lulusan PETA Bogor yang kemudian meraih bintang lima dan mendapatkan pangkat kehormatan jenderal besar.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Tentara Belanda saat Masih Menjajah Indonesia, Dari Santai Beli Kopi sampai Geledah Rumah Warga
Potret Lawas Tentara Belanda saat Masih Menjajah Indonesia, Dari Santai Beli Kopi sampai Geledah Rumah Warga

Sebuah video memperlihatkan potret tentara Belanda yang sedang berinteraksi dengan penduduk pribumi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Viral Preman Palak Pedagang Pasar Tumpah Jalan Merdeka Kota Bogor Rp80-100 Ribu Tiap hari, Ternyata Ini Pelakunya
Viral Preman Palak Pedagang Pasar Tumpah Jalan Merdeka Kota Bogor Rp80-100 Ribu Tiap hari, Ternyata Ini Pelakunya

Cara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin

Baca Selengkapnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya

Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding
Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding

Warga Lamongan tampilkan kekejazam kerja rodi zaman penjajahan Belanda. Bikin nangis.

Baca Selengkapnya
Ada Pabrik Gula Kelas Dunia tapi Warga Sengsara, Ini Potret Miris Warga Probolinggo di Zaman Penjajahan Belanda
Ada Pabrik Gula Kelas Dunia tapi Warga Sengsara, Ini Potret Miris Warga Probolinggo di Zaman Penjajahan Belanda

Mereka yang tak punya tanah dipaksa bekerja di kebun milik pemerintah

Baca Selengkapnya
Pasar Tumpah di Jl Merdeka Bogor Marak Pungli, dari Preman hingga Anggota Dinas Lingkungan Hidup
Pasar Tumpah di Jl Merdeka Bogor Marak Pungli, dari Preman hingga Anggota Dinas Lingkungan Hidup

Cara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang.

Baca Selengkapnya