Kisah Inspiratif 7 Bocah di Bogor Arisan Sapi Kurban
Merdeka.com - Ketika anak-anak pada umumnya menyisihkan uang jajannya untuk membeli pakaian maupun bertamasya saat liburan sekolah, ketujuh bocah di Bogor ini justru memilih menabung dengan tujuan mulia.
Adalah Abu Bakar Sidiq (13), Zhilal (11), Sauqi (11), Fauzan Alfahri(11), Sukatma (12), Zalfa (12) dan Yudi Pratama (18), warga Kampung Arido, RT 01 RW 05, Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah, Kota Bogor. Mereka menabung untuk berkurban seekor sapi di Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah.
Ide patungan kurban sapi itu pertama kali muncul sekitar setahun silam. Saat Lebaran Haji, Iki, sapaan akrab Abu Bakar Sidiq iri melihat orang lain dapat berkurban, meski usianya masih sangat muda.
-
Kenapa anak perlu belajar menabung? Menabung bisa mulai diajarkan pada anak dengan memberi mereka celengan. Ajari anak pentingnya menabung untuk memenuhi sejumlah hal yang mereka inginkan.
-
Bagaimana caranya mengajarkan anak menabung? Kuis, permainan, dan latihan juga disertakan dalam buku ini, seperti menghias stoples dengan ukuran berbeda untuk mengumpulkan uang receh, yang dapat ditabung oleh anak-anak dan digunakan untuk mendanai tujuan-tujuan pengeluaran kecil, menengah, dan besar.
-
Apa manfaat berbagi bagi anak? Anak yang mau berbagi camilan atau mainan cenderung lebih mudah membuat dan menjaga persahabatan. Mengajarkan anak untuk berbagi dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.
-
Kenapa liburan penting bagi anak? Anak yang pergi liburan umumnya memiliki kemampuan yang lebih baik dalam membaca, matematika, dan pengetahuan umum dibandingkan dengan anak sebayanya yang tidak pernah liburan.
-
Apa saja manfaat liburan untuk anak? Liburan bisa membantu anak mengembangkan berbagai kemampuan, seperti sensorik, sosial, kognitif, dan kemandirian. Liburan juga bisa menjadi waktu yang berkualitas untuk mempererat hubungan keluarga.
-
Apa yang anak-anak prioritaskan soal baju? Dr. Soong menjelaskan bahwa alasan utama mengenakan pakaian pada umumnya adalah untuk kehangatan, kesopanan, dan mode. Namun, balita biasanya hanya memedulikan tujuan kehangatan dan kurang memedulikan aspek kesopanan dan mode.
"Saya terdorong pengen berbagi dengan sesama di Hari Raya Idul Adha," kata Iki, Senin(22/7).
Dia kemudian mengajak teman-teman bermainnya membuat arisan kurban sapi. Usulan Iki rupanya disambut hangat teman sekampungnya itu. Begitu pula para orang tua mereka menyambut niat baik anak-anaknya untuk berkurban.
"Saat ngajak temen-temen patungan kurban, semua pada setuju. Waktu itu ada 15 orang yang ikutan, jadi cukup buat beli seekor sapi," ujar Iki.
Setiap hari masing-masing menyisihkan uang jajannya antara Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Uang itu kemudian disetorkan kepada Yeni Haryani, ibu kandung Fauzan, yang juga peserta arisan.
Namun di tengah perjalanan, mereka sempat patah semangat. Sebab, sebagian peserta memilih mundur dengan alasan orang tua mereka membutuhkan uang.
"Ada delapan orang mundur. Katanya uangnya mau dipakai dulu. Waktu itu sempet ragu, takut gagal (berkurban)," ungkap anak yatim ini.
Setelah mendapat motivasi dari ketua RW setempat, Ahmad Darmawan, semangat mereka untuk berkurban tumbuh kembali. Pintu rezeki pun makin terbuka lebar.
Ketujuh anak-anak yang memiliki keahlian memainkan alat marawis ini kerap mendapat orderan manggung di acara-acara pernikahan maupun pengajian akbar.
"Setiap pentas suka dikasih seorang Rp50 ribu. Uang itu langsung kita tabungin," ucap remaja kelas 3 SMP itu.
Selain dari uang jajan dan hasil pentas, Iki sendiri mengaku, dana yang terkumpul untuk arisan kurban sapi, sebagiannya didapat dari hasil membantu sang kakak berjualan bensin di kawasan Pasar Kebon Kembang.
"Selama liburan sekolah saya ikut jagain jualan bensin pertamini, sehari dikasih Rp15 ribu. Setiap bulan juga saya dapet Rp25 ribu, upah nagihin iuran sampah warga. Uangnya semua saya tabungin kesitu," ungkap Iki.
Dari situlah, hingga akhirnya uang tabungan mereka terkumpul mencapai Rp14,5 juta. Pada 23 Juni 2019, uang tersebut dijadikan sebagai uang muka pembelian sapi jenis Kupang seharga Rp19,5 juta.
"Kurangnya sekitar Rp5 juta lagi. Kita sengaja lebihin 1 juta untuk biaya sembelih dan sedekah ke masjid," kata Yeni Haryani, pemegang uang arisan ketujuh anak tersebut.
Menurut Yeni, ia yakin mereka mampu melunasi sisa pembelian sapi yang kini memiliki bobot berat 345 kg. Apalagi, anak-anak memiliki semangat yang sangat tinggi untuk berbagi kepada sesama.
"Di saya sudah ada uang terkumpul hasil setoran dari akhir Juni, cuma belum saya hitung," kata dia.
Sati (47) ibu kandung Iki mengaku sangat terharu dan bangga karena cita-cita anaknya untuk berkurban sapi bisa tercapai. Dia sempat meragukan ide anaknya itu membuat arisan kurban. Sebab, dia sama sekali tidak pernah memberi uang jajan kepada anak bungsunya itu.
"Saya sempet ragu, bisa ga nyisihin uang buat beli sapi. Kalau gagal kan saya yang malu," ucap Sati.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
7 wanita muda bersahabat ini rela menabung 10 bulan demi kurban sapi. Kisah viral ini diabadikan oleh akun TikTok @eltaoct baru-baru ini.
Baca SelengkapnyaWalau usianya masih di bawah umur, mereka rela menyisihkan tabungannya demi membantu orang lain.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di wilayah Kota Depok, Jawa Barat merayakan hari raya Iduladha dengan belajar tata cara berkurban.
Baca SelengkapnyaNiat tulusnya untuk berkurban dengan penghasilan yang pas-pasan akhirnya tercapai.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anak-anak di Bandung yang meminta barang ke warga untuk biaya perayaan Agustusan.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat Jumlah Simpanan Pelajar (SimPel) hingga Mei 2023 sudah mencapai 52,68 juta rekening pelajar.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan penghasilan bukan halangan bagi seorang penjual cilok di Majalengka. Dia mampu membeli hewan kurban setelah menabung uang receh.
Baca SelengkapnyaMomen komunitas relawan ajak anak yatim belanja baju lebaran ini tuai pujian.
Baca SelengkapnyaBerikut potret seorang bocah penjual jagung rebus yang berhasil memiliki tabungan Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaKumpulan uang itu adalah tabungan uang jajan. Uang itu ingin mereka berikan sebagai donasi.
Baca SelengkapnyaGadis asal Semarang ini bisa berangkat haji dengan uang hasil menabung sejak TK.
Baca SelengkapnyaBukan untuk beli HP, anak ini memilih menyimpan uang THR untuk daftar tabungan haji.
Baca Selengkapnya