Kisah Nenek Elisabet di Pulau Paling Selatan Indonesia, Sebatang Kara di Gubuk Reot
Merdeka.com - Terhimpit kemiskinan, seorang lansia berusia 77 tahun di sebuah kampung kecil di pulau paling selatan Indonesia, tinggal dalam sebuah gubuk reot.
Lansia yang biasa dipanggil nenek Bet ini tinggal di Dusun Danolon, Desa Mukekuku, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Di usianya yang sudah uzur, nenek yang mempunyai nama lengkap Elisabet Liman ini, terpuruk dalam kesendiriannya.
-
Di mana lansia tersebut tinggal? Wanita tersebut tinggal di daerah El Sereno, Los Angeles, dan mengaku suara tersebut terdengar dari bawah rumahnya selama beberapa minggu terakhir.
-
Di mana desa miskin itu berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Dimana kampung terpencil itu berada? Dusun Gunung Tengu merupakan sebuah perkampungan mati yang berada di tengah perkebunan kopi, lokasinya berada di Desa Sidoharjo, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
-
Dimana rumah pasangan lansia ini berada? Banyak keindahan yang terpancar dari Jawa Tengah. Pemandangan sawah rasanya masih bisa dengan mudah ditemukan di berbagai sudut wilayahnya. Seperti lokasi berikut ini. Di tengah-tengah area persawahan luas, justru ada rumah berlantai dua milik pasangan lansia yang jauh dari jalanan.
-
Dimana letak kampung terpencil ini? Dusun Jurang Sempu yang berada di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
-
Kenapa pria itu tinggal di kolong rumah? 'Ini adalah situasi yang aneh, tetapi mungkin bukan hal yang tidak biasa. Saat ini, orang-orang memang mencari tempat berlindung.'
Rumah reot berukuran 4x4 meter milik nenek Bet jauh dari kata layak. Atapnya terbuat dari daun lontar, sedangkan dindingnya menggunakan pelepah lontar dan berlantai tanah.
Di dalam gubuk tersebut hanya ada sebuah balai-balai, tempat nenek merebahkan tubuhnya setiap malam.
©2021 Merdeka.com/ananias petrusTempat untuk mandi, cuci dan kakus (MCK) pun tidak ada. Semak belukar di dekat gubuk reot itu dijadikan kakus oleh nenek Bet. Untuk makan sehari-hari, nenek Elisabet mengharapkan uluran tangan dari tetangganya.
Filipus lassi, tetangga terdekat nenek Elisabet mengatakan, walaupun tidak ada hubungan darah namun sebagai tetangga terdekat, Ia prihatin dengan kondisi yang dialami nenek Elisabet.
Menurut Filipus, gubuk yang ditempati nenek saat ini merupakan hasil gotong royong bersama tetangga lainnya.
"Soal makan dan minum, saya dengan istri selalu memperhatikan nenek Elisabet, bahkan ini rumah saja dan tetangga yang bikin," Ungkapnya, Senin (8/3).
Menurut Filipus, pemerintah desa pernah menghubungi nenek Elisabet untuk memberikan bantuan rumah layak huni. Namun kendala status tanah yang bukan milik sendiri, menjadi kendala rumah bantuan pemerintah itu didapatkan.
"Saya selaku pemilik tanah bersedia menghibahkan tanah, namun kendala utamanya adalah masalah swadaya. Untuk makan minum saja sulit apalagi swadaya," Jelas Filipus.
Dia berharap, ada solusi dari pemerintah desa, pemerintah Kabupaten maupun pihak swasta yang peduli guna meringankan beban hidup nenek Elisabet.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaPasangan tersebut tinggal di rumah yang terbuat dari tiang kayu dan berdinding bambu dengan kondisi yang sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaBegitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak
Baca SelengkapnyaKini tak lagi didampingi suami, wanita itu tinggal di gubuk sederhana sekaligus hidup menggunakan uang tabungan senilai puluhan juta.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaRisma menangis saat mendengar cerita dari anggota Komisi VIII Fraksi Partai Golkar Ali Ridho.
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca Selengkapnya