Kisah Pilu Balita Berjuang Sepekan Lawan Gagal Ginjal Sebelum Meninggal
Merdeka.com - Azqiara Anindita Nuha, balita asal Depok meninggal akibat gagal ginjal akut. Dia diketahui sempat mengonsumsi obat penurun panas cair.
Balita berusia tiga tahun yang biasa disapa Qia itu mengalami demam dan flu pada Kamis (6/10). Untuk meredakan demam dan flu, balita tersebut diberi obat penurun demam dan flu dalam bentuk cair oleh orang tuanya.
“Awalnya anak saya panas dan pilek di malam Jumat. Panas dan pilek biasa doang, belum saya bawa ke dokter dan saya kasih obat yang ada di rumah dulu. Panasnya saya kasih paracetamol biasa (sirup), terus pileknya saya itu kasih obat pilek (sirup),” kata Soliha, ibu korban ditemui di rumahnya di kawasan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Depok, Jumat (21/10).
-
Mengapa demam terjadi pada anak? Demam merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit.
-
Apa yang digunakan untuk mengatasi demam bayi? Obat cair ini bisa jadi andalan saat bayi sedang demam, nyeri karena tumbuh gigi, atau imunisasi. Obat Acetaminofen ini mulai bisa digunakan untuk bayi berusia 2 bulan tanpa instruksi khusus dokter.
-
Apa saja gejala demam pada anak? Gejala demam pada anak adalah peningkatan suhu tubuh yang mencapai 38°C atau lebih bila diukur dengan termometer. Gejala lain yang dapat menyertai demam pada anak tergantung pada penyebabnya.
-
Bagaimana cara membantu anak saat kejang demam? Buka baju anak dan pastikan ada cukup sirkulasi udara di sekitarnya. Hal ini dapat membantu menjaga suhu tubuh anak tetap terkendali selama kejang demam.
-
Bagaimana cara menurunkan demam anak? 'Lalu kalau tidak merasa nyaman atau gelisah, nyeri, itu boleh diberikan obat penurun panas untuk pertolongan pertama. Bisa diulang setiap 4 - 6 jam,' terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa yang harus dilakukan saat anak demam? Hal pertama yang bisa dilakukan adalah banyak memberi minum pada anak.
Esok harinya demam Qia turun. Namun pada Sabtu dinihari, Qia kembali demam dan langsung dilarikan ke klinik karena disertai muntah dan diare. Di sana Qia diberi obat dan mengalami perbaikan.
Namun Qia masih terus muntah sehingga diputuskan untuk menjalani perawatan ke RS Bunda Aliyah Depok. Di sana Qia langsung ditangani di Instalasi Gawat Darurat dan menjalani pemeriksaan laboratorium.
“Dokternya bilang akan dilakukan pengecekan secara lanjut, soalnya takut anak saya gagal ginjal katanya. Di situ saya langsung merasa hancurkan. Kemudian dicek segala macam dan keluar hasil lab anak saya yang menyatakan bahwa benar, anak saya mengidap gagal ginjal akut yang kalau enggak salah sudah stadium 3,” ujarnya.
Di RS Bunda Aliyah, anaknya dirawat di Ruang PICU. Saat malam pertama dirawat, kondisi Qia mengalami perburukan dalam waktu cepat. Dia mengaku sangat terpukul melihat kondisi anaknya yang mengalami perburukan drastis. Kemudian tim dokter menyarankan untuk merujuk ke RS Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta.
“Prosesnya cukup cepat dari stadium 3 langsung ke stadium 6 sehari setelah PICU. Makanya dokternya bilang anak saya harus cepat di rujuk ke rumah sakit tipe A yang ada Hemodeolisa (HD) Anaknya, karena di sini tidak lengkap. Dokter sudah mengirimkan link ke rumah sakit tipe A yang ada HD anaknya, tapi penuh,” terangnya.
Qia baru dapat ruangan di RSCM pada Selasa (11/10). Sehari dirawat di sana, anaknya kembali mengalami perburukan bahkan sampai hilang ingatan.
“Dia enggak ngenalin saya,” ungkap Soliha.
Pada Kamis (13/10) anaknya dipasang alat cuci darah. Saat itu detak jantung Qia sempat hilang hingga harus digunakan alat picu jantung baru detaknya muncul lagi.
Kemudian Qia dipasangi ventilator dan mulai normal sehingga vantilator pun dicopot. Soliha mengira kondisi anaknya sudah membaik karena ventilator sudah dicopot. Namun pada Jumat (14/10), anaknya menjalani cuci darah atau Hemodialisa (HD) hingga lima jam.
“Selama menjalani HD anak saya tidak sadar. Pas di HD itu sempat ada beberapa kendala dari lampu indikator yang merah bunyi terus, ternyata darahnya tinggi sampai 293 pokoknya. Setelah kelar cuci darah itu di hari Jumat itu tetap di selang pipisnya enggak keluar sama sekali. Sampai enggak ada progres bagus,” jelasnya.
Dirinya mengaku tidak tahu apa penyebab penyakit yang diderita anaknya. Dia sudah bertanya pada dokter namun belum ada jawaban yang pasti.
“Di RSCM juga dibilang gagal ginjal akut tapi sampai sekarang saya belum mengetahui penyebab anak saya gagal ginjalnya itu karena apa, saya belum mengetahui jawabannya. Jawabannya, masih di teliti, masih di teliti,” ujarnya.
Soliha mengaku sangat kaget ketika anaknya didiagnosa gagal ginjal akut. Karena menurutnya tidak ada riwayat penyakit tersebut sebelumnya. Musibah yang menimpanya bagaikan petir di siang bolong yang tidak pernah diduga sebelumnya.
“Tiba-tiba kok penyakitnya seperti ini. Dalam waktu seminggu itu udah kaya busur panah yang lagi ditarik terus di arahkan ke satu tujuan, terus langsung enggak ada,” pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putra semata wayang Gilang Dirga dan Adiezty Fersa yakni Gin Dirga harus dilarikan ke rumah sakit
Baca SelengkapnyaPada bulan Desember yang lalu, terjadi kejadian yang mengharukan di mana si kecil Gewa harus segera dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengatasi kejang demam pada anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaDemam adalah respons alami tubuh terhadap penyakit. Meskipun demam biasanya bukan masalah serius, kondisi ini dapat membuat anak merasa tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaRayyanza Malik Ahmad menangis saat hendak diambil sarah oleh perawat yang datang ke rumah. Nagita tak tega melihat kondisi anak bungsunya itu.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis anak konsultan nefrologi anak Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita dr. Ina Zarlina Sp.A(K) mengatakan ada beberapa tanda yang bisa dikenali
Baca SelengkapnyaMasalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa gejala demam yang berbahaya pada bayi dan tidak boleh disepelekan.
Baca Selengkapnya