Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah rumah H Agus Salim di gang sempit

Kisah rumah H Agus Salim di gang sempit H Agus Salim dan Soekarno. merdeka.com/umeblogsite.blogspot.com

Merdeka.com - H Agus Salim gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sempat ditangkap dan diasingkan Belanda. Gigih berbicara di forum internasional demi Indonesia. Cerdik, pintar dan menguasai sedikitnya sembilan bahasa. Hanya satu kekurangannya: Melarat.

"Beliau jenius dalam bidang bahasa. Barangkali ia paling pandai dari seluruh mereka itu. Beliau mempunyai hanya satu kelemahan, yaitu semasa hidupnya melarat," ujar Mohamad Roem mengagumi teladan bangsa yang satu ini.

Tapi itulah bukti pria kelahiran 8 Oktober 1884 ini tidak silau oleh harta. Sikapnya teguh, dan bersahaja. Agus Salim bersama Cokroaminoto mengembangkan Sarikat Islam. Dia pernah duduk di Volksraad atau Dewan Rakyat mewakili Sarikat Islam tahun 1921-1924. Di sini Agus Salim dikenal jago berdebat dan berpidato dalam bahasa Belanda. Agus Salim mundur karena mengetahui Belanda tak pernah sungguh-sungguh memperjuangkan nasib pribumi.

Orang lain juga bertanya?

Dari awal perkenalan, M Roem sudah terkesan dengan kesederhanaan Agus Salim. Keduanya bertemu tahun 1925. Sebagai tokoh Sarikat Islam dan mantan anggota dewan, seharusnya Agus Salim hidup layak. Tapi tidak, dia tinggal di sebuah gang di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Rumahnya sangat sederhana.

"Sampai Stasiun Senen jalannya sudah diaspal, seterusnya masih tanah dan banyak berlobang. Melalui jalan itu dengan sepeda seperti duduk di perahu di atas air yang berombak," tulis M Roem dalam buku 'Bunga Rampai dari Sejarah'.

Kemudian Agus Salim pindak ke Gang Toapekong. Lagi-lagi kondisi rumahnya pun tidak layak. Ada meja dan kursi di ruang depan. Sisanya kosong melompong. M Roem merasa terenyuh dengan kondisi keluarga Agus Salim.

Setelah itu mereka pindah menumpang di Jatinegara. Tinggal berjejal dalam sebuah kamar. Lalu pindah ke Bogor. Agus Salim juga sempat tinggal di Gang Lontar I.

"Kalau mau ke Gang Lontar I, maka kita harus masuk dulu ke Gang Kernolong kemudian masuk lagi ke Gang Lontar I. Rumahnya lebih sederhana dari rumah-rumahnya yang terdahulu," tulis M Roem.

Agus Salim terkenal keras. Dia tidak segan mundur dari perusahaan penerbitan yang dipimpinnya. Alasannya, pemilik perusahaan khawatir dengan kritik-kritik Agus Salim yang terlalu keras. Walau harus tidak punya uang dan terpaksa pindah rumah. Agus Salim juga tidak mementingkan materi, waktunya habis untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mengajar agama.

Kelak setelah kemerdekaan, Agus Salim menjadi menteri muda luar negeri dalam kabinet Sjahrir. Kemudian Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin 1947 dan Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta 1948-1949.

Sosoknya masih sama sederhana seperti dulu. Pengabdiannya tidak diragukan. Kekurangannya cuma satu, hidupnya melarat. (mdk/)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri AHY Gagah Tampan Berkelas di HUT Polri, Penampilan Pak Bas Bikin Salfok Ramai Dibahas
Menteri AHY Gagah Tampan Berkelas di HUT Polri, Penampilan Pak Bas Bikin Salfok Ramai Dibahas

Penampilan menteri AHY dan Basuki Hadimuljono jadi sorotan saat hadiri Upacara HUT Bhayangkara 2024.

Baca Selengkapnya
Rumah Mendes Abdul Halim Diacak-acak KPK, PKB: Kita Husnudzon Aja ini Penegakan Hukum
Rumah Mendes Abdul Halim Diacak-acak KPK, PKB: Kita Husnudzon Aja ini Penegakan Hukum

PKB meminta agar pihak lain tidak mengkaitkan penggeledahan rumah Gus Halim dengan isu lain.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Rumah Masa Kecil Pahlawan Bangsa di Kota Salatiga, Simpan Kisah yang Tak Banyak Diketahui
Menyusuri Rumah Masa Kecil Pahlawan Bangsa di Kota Salatiga, Simpan Kisah yang Tak Banyak Diketahui

Yos Soedarso menjalani kehidupan masa kecil di Salatiga. Sejak kecil ia telah menjadi sosok pemberani pelindung adik-adiknya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rumah Kayu di Semarang Ini Jadi Saksi Bisu Sengitnya Pertempuran Melawan Penjajah, Ini Kisah di Baliknya
Rumah Kayu di Semarang Ini Jadi Saksi Bisu Sengitnya Pertempuran Melawan Penjajah, Ini Kisah di Baliknya

Pada dinding-dinding rumah itu masih terdapat lubang-lubang bekas peluru yang ditembakkan pada saat perang meletus.

Baca Selengkapnya
Sidang Kasus Gratifikasi Berlanjut, Mantan Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Ditahan
Sidang Kasus Gratifikasi Berlanjut, Mantan Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Ditahan

Gazalba akan kembali ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IA Jakarta Timur paling lama 57 hari.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.

Baca Selengkapnya
Rumah Tangga di Ujung Tanduk, Terungkap Nisya Ahmad Gugat Cerai Suami & Sidang Digelar Akhir Mei Lalu
Rumah Tangga di Ujung Tanduk, Terungkap Nisya Ahmad Gugat Cerai Suami & Sidang Digelar Akhir Mei Lalu

Nisya telah mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya, Andika Rosadi. Keputusan ini tentu saja mengejutkan banyak orang

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Senang dengan Binatang, Ayah Alshad Ahmad Sudah Bulat Akan Menjual Rumah Mewahnya Seharga Rp300 Miliar untuk Membangun Kebun Binatang
Senang dengan Binatang, Ayah Alshad Ahmad Sudah Bulat Akan Menjual Rumah Mewahnya Seharga Rp300 Miliar untuk Membangun Kebun Binatang

Rumah yang menjadi tempat tinggal Alshad Ahmad dan keluarga memiliki luas tanah sekitar 3500 meter persegi.

Baca Selengkapnya