KM Ladang Pertiwi yang Tenggelam Tidak Layak Berlayar dan Belum Ada Izin Syahbandar
Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) memeriksa 11 orang terkait tenggelamnya Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 di Selat Makassar. Dari 11 orang yang diperiksa, salah satunya juragan KM Ladang Pertiwi 02 dan Kepala Desa Pulau Pamantauang, Muh Basit.
Selain itu, KM Ladang Pertiwi juga diketahui tidak layak berlayar dan belum mendapat izin dari syahbandar.
"Sampai saat ini yang kondisinya layak untuk kita periksa ada sekitar 11 orang. Kemudian bagian dari kepala desa juga diperiksa," kata Direskrimsus Polda Sulsel, Komisaris Besar Widoni Fedry saat jumpa pers di KN SAR Kamajaya Pelabuhan Makassar, Selasa (31/5).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
Meski demikian, kata Widoni, pihaknya belum memeriksa Syahbandar Pelabuhan Paotere. Meski demikian, pihaknya berencana dipanggil untuk diperiksa.
"Syahbandar belum (diperiksa), tapi mengarah ke sana," tuturnya.
Widoni mengaku pihaknya untuk sementara menemukan kelalaian dalam kasus tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02. Ia mengaku kasus tenggelamnya KM Ladang Pertiwi melanggar Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008.
"Pertama, kita menggunakan UU tentang pelayaran Nomor 17 tahun 2008. Di situ saya jelas disampaikan pasal 232 yang bunyinya harus ada izin dan persetujuan dari syahbandar untuk berlayar. Ternyata tidak ada izin dari syahbandar," bebernya.
Selain itu, kata Widoni, juragan KM Ladang Pertiwi 02 juga terancam dijerat Pasal 302 tentang kelayakan kapal.
"Kapal ini tidak layak untuk berlayar, untuk yang bersangkutan nantinya ancaman pidananya 4-5 tahun," ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan (Sulsel) memperbarui jumlah penumpang Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 dari 42 menjadi 50 orang. Dengan bertambahnya jumlah penumpang, 19 orang penumpang masih dilakukan pencarian.
Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi mengatakan berdasarkan pendataan terhadap nakhoda KM Ladang Pertiwi 02 dan juga Kepala Desa Pamantauan. Dari pendataan tersebut tercatat ada 50 orang penumpang KM Ladang Pertiwi 02.
"Bahwa jumlah yang ada sementara kita mendata ini sebanyak 50 penumpang dan ABK. Bagaimana caranya, dari kepala desa sendiri melaporkan warganya yang belum kembali," ujarnya saat jumpa pers di KN SAR Kamajaya, Selasa (31/5).
Djunaidi mengaku awalnya pendataan penumpang sebanyak 51 penumpang. Tapi setelah dilakukan kroscek, ditemukan ada satu nama yang double.
"Namun Basarnas mengecek nama ternyata ada satu nama yang double, yaitu Supriadi sehingga kami prediksi bahwa jumlah 50 sementara. Jadi yang kita cari sekarang sisa 19 orang," tuturnya.
Sementara juragan KM Ladang Pertiwi 02, Supriadi menjelaskan kronologi tenggelamnya kapal saat melintasi Pulau Kalakuang sekitar 8 mile dari Pulau Pemantauan. Saat itu, kapal tiba-tiba mati.
"Saat itu angin kencang tiba-tiba mati mesin, pompa (air) mati, jadi tidak bisa hidup, baku lawan ombak di samping nya, saat kapal mau tenggelam saya berteriak ke ABK sama penumpang sedia alat pelampung, gabus, dan tripleks," sebutnya.
Terkait jumlah penumpang, Supriadi mengaku tidak mengetahui persis jumlahnya. Ia memperkirakan ada 31 orang penumpang.
"Perkiraan saya itu penumpang ada 31 tapi yang di bilang pak desa 51orang. Itu catatannya dulu pak desa," sebutnya.
Komandan Satuan Patroli (Dansatrol) TNI AL, Kolonel Laut (P) Anis Latif menambahkan pihaknya juga turut melakukan pencarian penumpang KM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam di Selat Makassar. Anis mengaku TNI AL mengerahkan empat KRI dan dua kapal Patmar (Patroli Maritim).
"Unsur KRI yang terlibat, Malahayati, Sultan Hasanuddin, kemudian Karimandau, KRI Kulaurumpa. Kebetulan memang beroperasi di wilayah Sulawesi dan dipimpin langsung Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II," tuturnya.
Ia menyebut pencarian korban KM Ladang Pertiwi 02 diperluas mulai 50-60 nautical mile (NM). Selain itu, TNI AL juga mengerahkan Patmar untuk melakukan pencarian 19 orang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaMereka yang diperiksa yakni ABK, beberapa penumpang selamat, masyarakat sekitar lokasi kejadian, dan otoritas pelabuhan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaProses penyelidikan hingga saat ini masih dilakukan KPK.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaSekiranya ada empat pelabuhan pengerjaan pengerukannya dikorupsi.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca Selengkapnya