KMP Bandeng tenggelam di perairan Halmahera, 5 orang belum ditemukan
Merdeka.com - Kapal KMP Bandeng yang melakukan perjalanan dari Tobelo menuju Bitung Sulawesi Utar tenggelam di perairan Loloda, Kabupaten Halmahera, Maluku Utara, Rabu (15/8) malem.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadimenyampaikan, dari total 51 penumpang yang berada di dalam KMP Bandeng, sebanyak 46 orang telah berhasil diselamatkan. Sementara lima orang masih dalam proses pencarian oleh tim SAR.
"Korban yang sampai sekarang masih belum ditemukan yaitu lima orang masih dalam proses pencarian. Antara lain sebanyak empat orang awak kapal itu sendiri. Di mana, empat orang itu adalah ada nakodanya, ada juru mudinya, ada mandor dan satu orang penumpang," kata Budi saat melakukan konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Kamis (16/7).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Apa yang ditemukan di dalam kapal karam? Sekelompok peneliti arkeologi bawah air menemukan dua buah lempengan timah seberat 22 gram dan 44 gram di sebuah kapal karam Zaman Perunggu di lepas pantai Antalya Kumluca,Turki.
-
Siapa yang menemukan korban? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Budi mengatakan, dari seluruh total penumpang yang berhasil diselamatkan tersebut telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Ternate untuk penanganan lebih lanjut.
"Kemudian 45 orang telah berada di di RSUD Ternate tuntuk dilakukan penanganan lebih lanjut oleh pihak medis guna memasitikan kondisi para korban. Dan satu orang berhasil dievakuasi oleh kapal patroli Tidore," ujar Budi.
Atas kejadian ini, pihaknya pun masih mendalami penyebab tenggelamnya KMP Bandeng tersebut. Berdasarkan informasi diterima pihak Kementerian Perhubungan, tenggelamnya kapal diduga karena faktor cuaca buruk.
"Sepintas informasi di lapangan ombak cukup tinggi sehingga kapal kembali dari tempat keberangkatan. Selanjutnya dikonfirmasi bahwa KMP Bandeng berubah haluan yang semula munuju bitung kembali ke Tobelo akibat cuaca buruk dan diperkirakan tenggalam pada perairan Loloda Halmahera utara," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
LPSK tidak merinci siapa saja enam orang yang mengajukan permohonan perlindungan tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyelam Temukan Kapal Karam dari Abad ke-19, Isinya Ratusan Botol Sampanye Belum Dibuka
Baca SelengkapnyaSesuai informasi yang diterima posko pengaduan, masih ada tiga korban yang belum ditemukan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaSelain dikenal karena pesona alam yang memukau, Kepulauan Karimunjawa ternyata juga punya berbagai peninggalan harta karun.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah korban ini dilaporkan setelah dua korban lain yang sempat dievakuasi petugas meninggal.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya