KOI hingga Akademisi Dukung Kemenpora Pertahankan Opini WTP
Merdeka.com - Status opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendapatkan apresiasi banyak kalangan. Kali ini apresiasi datang dari Komite Olimpiade Indonesia hingga tokot kepemudaan yang mendukung Kemenpora untuk mempertahankan opini WTP tersebut.
Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan WTP merupakan sebuah prestasi yang tak bisa diabaikan. Pasalnya, Okto mengingatkan WTP tidak bersifat permanen, sehingga prestasi terutama di bidang administrasi harus dipertahankan Kemenpora.
"Saya dapat kabar itu dari Menpora langsung. Saya sudah ucapkan selamat, karena ini kan setelah beberapa tahun Kemenpora agak sulit untuk dapat WTP. Itu Prestasi yang tidak bisa diabaikan," kata Oktohari, Minggu 26 Juli.
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
-
Bagaimana cara KKP mendorong usaha pemindangan? Tugas pemerintah bagaimana mendorong usaha ini bisa jalan dan berkembang,“ tuturnya.
-
Bagaimana Kemenpora mendorong kemandirian olahraga? 'Kita akan mendorong LPDUK dapat menghimpun lebih banyak dan luas dana dari sponsor demi tercapainya kemandirian olahraga,' ujar Dito menambahkan.
-
Apa yang dilaporkan IPW kepada KPK? Laporan yang dilayangkan Indonesia Police Watch (IPW) atas dugaan gratifikasi Rp100 miliar dengan terlapor mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo harus dipisahkan dari politik.
-
Bagaimana PKB menentukan dukungan ke Wayan Koster? 'Belum, nanti tunggu saja kalau sudah ada keputusannya. Tapi dari sisi komunikasi, DPW Bali dengan Pak Wayan Koster bagus. Kita nilai Pak Wayan Koster ini positif,' katanya.
-
Bagaimana cara Kemenpora meningkatkan skill pemain sepak bola? 'Tentunya untuk selanjutnya kita akan bekali lagi dengan semangat dan juga fisik yang lebih prima. Untuk membangun suatu pembinaan yang baik yang tujuannya adalah learning to compete di masa depan,' tutupnya.
"WTP ini kan bukan hal yang permanen, ini bisa berubah. Mudah-mudahan dengan mendapat WTP ini bisa mendorong Kemenpora untuk semakin profesional, sehingga pasti berdampak terhadap prestasi dari atlet itu sendiri," sambungnya.
Pemberian opini WTP dari BPK ini pun mendapatkan dukungan dari tokoh kepemudaan, Arief Rizky Bakhtiar. Pria yang menjabat staf ASEAN Secretariat itu berharap Kemenpora bisa mempertahankan prestasi yang sudah dibuat di bidang administrasi.
"Salut dan apresiasi setinggi-tingginya dengan komitmen dan kinerja Kemenpora dalam mendorong good corporate governance (GCG). Semoga prestasi ini dapat terus dipertahankan di masa-masa mendatang," tutur alumni Perahu Kepemudaan ASEAN (SSEAYP) 2010 itu.
Apresiasi WTP yang diraih Kemenpora pun datang dari akademisi olahraga, Tandiyo Rahayu. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang itu berharap membaiknya tata kelola keuangan Kemenpora bisa diikuti dengan hal lainnya.
"Saya menyambut baik klasifikasi WTP yang diberikan kepada Kemenpora oleh BPK. Semoga setelah tata kelola keuangan yang baik dan akuntabel, dapat diikuti dengan tata rencana dan tata laksana program kerja yang baik, benar, terarah dan fokus pada pembangunan Keolahragaan Nasional," ujar Tandiyo Rahayu.
Di tempat terpisah, anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa'aduddin juga mengapresiasi opini WTP yang didapatkan Kemenpora. Apalagi ia telah membuktikan sendiri membaiknya tata kelola administrasi Kemenpora saat kerja sama MoU bantuan pelatnas yang diberikan Kemenpora untuk Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP Perpani).
"Kita berharap lah dengan Pak Menteri Zainudin Amali ini, dengan baiknya birokrasi secara internal pelayanan itu menjadi lebih baik. Kemudian juga tatanan pengelolaan keolahragaan terkelola lebih baik, dan tepat sasaran. Karena olahraga ini kan semua dimulai dari tatanan tata kelola yang baik," ujar Illiza.
"Perpani kan baru saja melaksanakan MoU bantuan Pelatnas dengan Kemenpora, dan Alhamdulillah saya lihat kinerjanya jadi lebih bagus, lebih terukur. Tidak ada kesulitan dalam kepengurusan administrasi keuangan dan lain sebagainya," tutup wanita yang juga menjabat Ketua Umum Perpani itu. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Opini WTP tersebut diberikan langsung oleh Pimpinan I BPK RI Nyoman Adhi Suryadnyana
Baca SelengkapnyaYasonna tidak ingin ada temuan berulang pada pemeriksaan laporan keuangan tahun-tahun berikutnya.
Baca SelengkapnyaKemendag berhasil mendapatkan penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.
Baca Selengkapnya75,1 persen responden menilai baik kinerja kementerian di bawah kepemimpinan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.
Baca SelengkapnyaPara kiai di Cirebon serukan PKB dan PBNU segera berdamai.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP Hendrar Prihadi, mewakili BPKP, BPK dan BPS, menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya rapat kerja kali ini.
Baca Selengkapnya"Menghindari adanya dana dana yang berasal dari kegiatan ilegal untuk dipergunakan untuk pembiayaan atau kontestasi politik ini," kata Ketua PPATK.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah berkali-kali menyampaikan WTP bukan prestasi, melainkan kewajiban untuk menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan baik.
Baca SelengkapnyaDi bawah kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas, laporan keuangan Kementerian Agama mendapatkan opini WTP dari BPK 3 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaBPK mengapresiasi upaya LKPP untuk senantiasa menjaga kualitas pelaporan keuangan LKPP.
Baca SelengkapnyaKemenhub menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI
Baca SelengkapnyaPenghargaan diterima langsung Gus Ipul dan Mas Adi di Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya