Komisi X DPR Undang Mantan Mendikbud untuk Bahas Anggaran, Anies Baswedan Bakal Hadir?

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan, pihaknya mengundang sejumlah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk membahas anggaran Kemendikbud Ristek tahun 2025.

Beberapa mantan Mendikbud yang diundang itu seperti Mohammad Nuh, Anies Rasyid Baswedan, hingga Muhadjir Effendy yang kini menjabat Menko PMK.

"Siapa ya (yang diundang), yang saya minta sih Pak Nuh mantan menteri, terus siapa lagi, Pak Anies juga kita minta kan mantan menteri tuh ya. Pak Muhadjir bisa datang atau enggak, karena kan beliau Menko sekarang," kata Dede Yusuf di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/6).

"Bambang Soedibyo, Pak Anies juga kita minta. Tapi kalau beliau lagi sibuk Pilkada, enggak tahu bisa datang atau enggak kan," sambungnya.

Dede Yusuf mengungkap alasan mengundang mantan Mendikbud untuk membahas anggaran. Dia menyebut, setiap tahunnya permohonan anggaran pendidikan berbeda-beda. 

"Soal anggaran pendidikan kan tiap tahun beda-beda, ya kita pengin lihat lah pandangan-pandangan beliau ini apakah soal pendidikan ini terutama yang mandatory ini apakah bisa terserap dengan baik atau tidak," sebutnya.

"Sudah, kita sudah mengundang nanti bisa atau tidaknya ya tergantung beliau," tambahnya.

Dia menjelaskan, Komisi X melayangkan undangan ini untuk mantan Mendikbud sebelum masa reses DPR RI.

"Sebelum reses sudah mengundang. Tapi kayaknya panja ini mau kita perpanjangan sampai masa sidang berikutnya. Karena kelihatannya seru banyak informasi baru yang kita belum tahu gitu loh," pungkasnya.

Anies Bakal Hadir?
 
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Rasyid Baswedan mengaku telah menerima undangan dari Komisi X DPR RI untuk membahas anggaran Kemendikbud Ristek tahun 2025.

"Betul dari dapat undangannya dari pimpinan DPR, tapi saya pada tanggal itu tidak berada di Indonesia," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Jumat (21/6) malam.

Anies pun telah mengirimkan surat jawaban kepada pimpinan DPR RI.

"Karena itu saya tidak bisa hadir saya sudah mengirimkan jawaban bahwa tidak berada di Indonesia dan tidak bisa hadir," ujarnya.