Kondisi Mengenaskan, Identifikasi Enam Korban Pesawat SAM Air Diperkirakan Dua Pekan
Merdeka.com - Tim DVI Polda Papua mengirim sampel DNA dan gigi korban pesawat Sam Air PK-SMW jatuh Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, ke Puslabfor Mabes Polri. Jenazah penumpang yang sudah dievakuasi belum seluruhnya bisa diidentifikasi karena kondisinya mengenaskan.
"Proses identifikasi diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua pekan," kata Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Nariyana dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/6).
Proses identifikasi Tim DVI Polda Papua dibantu Tim Inafis Dit Reskrimum Polda Papua, sudah dilaksanakan sejak Selasa (27/6) malam setelah jenazah tiba di RS Bhayangkara Jayapura.
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
"Dilihat dari kasus yang dialami para korban, kemungkinan kami akan melakukan proses identifikasi secara primer yakni meliputi sidik jari, lalu gigi dan DNA atau yang biasa disebut Post Mortem. Namun sebelum itu dilakukan, kami memulai dengan proses pelabelan serta pendataan terlebih dahulu," ujar dia.
Proses Identifikasi
Tim DVI Polda Papua lebih dulu memproses pelabelan serta pendataan sebelum mengidentifikasi secara primer yakni meliputi sidik jari, gigi dan DNA atau post mortem.
Ante mortem dilakukan di Bandara Wamena dan Bandara Sentani. Namun dari enam korban ada satu yang belum ada kabar dari keluarganya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengimbau kepada keluarga korban untuk bersabar menunggu hasil identifikasi. Hal ini karena untuk nantinya bisa dilakukan pemakaman pihak keluarga.
"Tentunya kami akan melakukan hal ini secara maksimal sehingga dapat terselesaikan dengan cepat dan mendapat hasil yang baik guna selanjutnya jenazah korban dapat segera dimakamkan oleh pihak keluarga," ujar Benny.
Kondisi Mengenaskan Penumpang Pesawat SAM Air yang Terbakar Persulit Identifikasi
Pesawat SAM Air PK-SMW yang sempat hilang kontak ditemukan hangus terbakar di belantara hutan Papua. Jenazah penumpang yang sudah dievakuasi belum seluruhnya bisa diidentifikasi karena kondisinya yang mengenaskan.
"Memang benar tim mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi keenam jenazah karena kondisinya yang terbakar," kata Kabid Dokkes Polda Papua Kombes dr Nariyana, kepada di Jayapura, Rabu (28/6).
Saat ini, proses identifikasi mengandalkan DNA para korban. Harapannya, penumpang yang menjadi korban lebih mudah teridentifikasi.
Kemarin, Tim DVI Polda Papua sudah enam peti jenazah tersebut.
"Saat ini Tim DVI Polda Papua yang berjumlah 21 personel itu sedang berupaya mengidentifikasi keenam jenazah yang merupakan kru dan penumpang pesawat PK-SMW, " kata Kombes dr Nariyana.
Tim SAR gabungan pada Selasa (27/6) berhasil mengevakuasi enam jenazah korban pesawat PK-SMW yang mengalami kecelakaan pada Jumat 23 Juni 2023 dalam penerbangan dari Elelim ke Poik, Papua.
Pesawat PK-SMW milik Semuwa Air itu membawa empat penumpang yaitu Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17), Kilimputni (20), dengan Pilot Hari Permadi dan Co Pilot Levi Murib. Demikian dikutip dari Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaKasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno menambahkan saat ini keenam jenazah telah dievakuasi ke RSUD Dekai Yahukimo.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab ketujuh mayat itu ditemukan tewas mengambang di kali.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca Selengkapnya