Konsumen ungkap dugaan kecurangan kasir supermarket di Palembang
Merdeka.com - Dugaan kecurangan kasir salah satu supermarket di Palembang, terungkap oleh seorang konsumen. Cerita itu dituangkan konsumen itu dalam akun Facebook Asef Fahrizal, Selasa (3/11) sekitar pukul 20.00 WIB.
Dalam statusnya, Asef menulis pengalaman pribadinya saat berbelanja di sebuah pasar swalayan ternama di kawasan Plaju Palembang. Tulisan itu diberinya judul 'BELAJAR JUJUR DARI PETUGAS KASIR'. Hingga saat ini, sudah ada 23 pengguna FB yang memberi Like status tersebut.
Berikut isi tulisan dari ceritanya tersebut:
-
Siapa yang berbelanja di pasar? Pada Sabtu (3/8), Ussy Sulistiawaty memposting foto-fotonya saat berbelanja ke pasar di akun Instagramnya.
-
Bagaimana warga Sebatik berbelanja? Adanya hubungan yang intensif antara warga Sebatik denganwarga Tawau Negeri Bagian Sabah Malaysia menyebabkan pemberlakuan dua jenis mata uang di pulau ini, yakni rupiah dan ringgit.
-
Siapa saja yang kompak berbelanja di pasar? Ria Ricis, Oki Setiana Dewi, dan Shindy Putri dijuluki sebagai siblings goal yang kompak dalam berbuat baik.
-
Bagaimana pengguna TikTok berbelanja dibandingkan non-pengguna? Dalam acara TikTok Mega Sale Insight 2024 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (18/9), Sitaresti Astarini, Head of Business TikTok Indonesia, mengungkapkan bahwa pengguna TikTok berbelanja 1,6 kali lebih sering dibandingkan non-pengguna.
-
Bagaimana cara pembeli mendapatkan Kolak di Mangga Besar? Di banyak video viral lain, para pemburu takjil ini benar-benar berebut sebungkus kolak yang sedang disiapkan oleh sang penjual.'Waaah, ini antre banget tapi gak pakai nomor. Rame banget, semuanya rebutan!,' kata pembuat video, lagi.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
Hari ini Selasa, 03112015 saat sedang membayar beberapa barang belanjaan yang saya ambil di kasir sebuah Swalayan Ternama di Plaju Palembang, ada hal yang perlu dijadikan pelajaran tentang kejujuran.
Dengan gesitnya sang kasir menscaning barang belanjaan satu demi satu, setelah selesai lantas sang kasir pun menyebutkan jumlah yang harus dibayarkan. "Delapan puluh tujuh ribu tiga ratus" ucap sang kasir.
mata saya langsung melihat harga yg tertera pada layar yang ternyata Rp 87.250 ternyata dia sudah berbohong Rp 50, (memang apalah artinya uang 50 perak sekarang ini)
Saya pun menyodorkan selembar uang kertas pecahan Rp 100.000.
Belum selesai sampai disitu, pada saat menyerahkan kembaliannya pun lagi-lagi ia berlaku tidak jujur
"Ini mas kembaliannya" sambil menyerahkan kembaliannya kepada saya beserta struk belanjanya, karena setelah saya lihat kembaliannya kurang, saya pun sampaikan kepada kasirnya, "kurang 200 mba". Kasirnya bingung atau pura2 bingung ia kembali melihat ke layar kasirnya, setelah ia cek dan ternyata benar ia lantas menoleh dan dengan rasa tidak enak (mungkin) lantas bilang "maaf mas gak ada uang 200an".
Lagi-lagi bukan masalah nominalnya, tapi sifat dan sikap jujur yang dimiliki sang kasir rasanya perlu jadi pelajaran, apa susahnya disampaikan saja nominal yang sebenarnya dan sampaikan saja jika memang uang kembaliannya kurang, mungkin akan lebih baik dan ia pun terlepas dari perilaku tidak jujur, coba bayangkan berapa banyak pelanggan yang jika di akhirat nanti harus ia temui karena harus mengembalikan hasil kecurangannya. Kasihan kan....
Na'uudzubillah min dzaalik...
Sebenarnya bukan kali pertama kejadian ini saya alami, sering juga terjadi di Minimarket-minimarket yang tersebar dimana-mana.
"Mulailah dari yang kecil, mulai dari sekarang dan mulai sejak dini untuk berbuat Jujur"
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curi uang tempatnya bekerja dengan berikan QRIS pribadi untuk pembayaran, aksi kasir ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaAda pun wilayah pemasaran BBM dan Liquified Petroleum Gas (LPG) di Bali berada di bawah koordinasi Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus.
Baca SelengkapnyaCOD adalah fitur di platform e-commerce yang memungkinkan konsumen dapat membayar pesanannya setelah barang yang ia pesan sampai di tujuan.
Baca SelengkapnyaAdu mulut penumpang dan driver ojol karena minta dibayar lebih dari kesepakatan ini viral bikin kesal.
Baca SelengkapnyaSeharusnya mesin ATM mengeluarkan 2 lembar Rp50 ribu. Diduga karena uang Rp 50 ribu dan Rp 2 ribu nampak mirip.
Baca SelengkapnyaPelaku baru bekerja satu tahun dan sudah beraksi sejak bulan Juni 2022.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita WNI yang tiba-tiba diminta ke ruang CCTV supermarket di Jepang karena hal tak terduga.
Baca SelengkapnyaKonsumen mengungkapkan ketidakpuasannya atas biaya tambahan yang disebut sebagai biaya admin sebesar Rp5.000.
Baca SelengkapnyaHarga seharusnya Rp28 ribu, sang pembeli justru salah transfer hingga Rp28 juta.
Baca SelengkapnyaKonsumen berhak menimbang tabung gas di tempat pembelian jika ragu takarannya berkurang.
Baca SelengkapnyaDia dipecat setelah viral video dugaan pungli dengan meminta biaya administrasi sebesar Rp5 ribu ke pembeli.
Baca SelengkapnyaKorban melapor ke SPKT Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/1810/III/2024/SPKT/Polda Metro Jaya pada 31 Maret 2024.
Baca Selengkapnya