Koopsus TNI Siap Bebaskan 3 WNI Disandera Abu Sayyaf Bila Ada Keputusan Negara
Merdeka.com - Pemerintah tengah berupaya membebaskan 3 warga negara Indonesia disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopsus TNI) siap diterjunkan jika ada permintaan dari negara.
"Koopssus TNI siap dilibatkan dalam operasi bila ada permintaan dari negara terkait, serta ada keputusan politik di negara kita," kata Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi saat dikonfirmasi, Selasa (17/12).
Namun, menurut dia, sampai sekarang belum ada permintaan untuk menerjunkan Koopsus. "Sampai saat ini belum ada permintaan dan keputusan politik negara," pungkasnya.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Apa yang diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
-
Siapa saja yang bertugas membela negara? Semangat bela negara bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan, namun juga tugas setiap warga negara.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
Menko Polhukam Janji Bebaskan 3 WNI Disandera Abu Sayyaf
Pemerintah Indonesia melalui Kemenko Polhukam berjanji akan membebaskan 3 WNI yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Menko Polhukam Mahfud MD menyebut itu sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah atas keselamatan warganya.
Itu disampaikan Mahfud usai memimpin Rapat Koordinasi dengan Kepala BIN Budi Gunawan, Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono. Serta beberapa kementerian seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, perwakilan Kementerian Luar Negeri, kemudian pihak TNI, Kepala PPATK dan lainnya.
"Pokoknya kita akan menyelamatkan karena negara harus bertanggung jawab atas keselamatan warganya," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Selasa (17/12).
Dia menjelaskan, untuk cara atau langkah yang diambil tidak akan disampaikan ke publik. "Apa langkah itu tentu ini rahasia, karena kalau dibuka namanya itu bukan sebuah tindakan untuk pembebasan," ungkap Mahfud.
Kondisi 3 WNI Disandera Abu Sayyaf
Mahfud Md melanjutkan, kondisi 3 WNI yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf masih terus diamati.
"Mereka tetap dalam penyanderaan dan tetap dalam juga pengintaian intel-intel kita. Pokoknya kita selamatkanlah dulu," kata Mahfud.
Dia menerangkan, segala upaya akan dilakukan pihak Indonesia untuk melakukan penyelamatan. Namun, dirinya tak mau menggunakan batas waktu untuk melakukan penyelamatan tersebut.
"Nanti lah target itu. Kan sudah bagian dari rahasia kita-kita," ungkap Mahfud.
Menurut dia, sejauh ini, komunikasi secara diplomatis terus dilakukan. Terutama ke Filipina dan lainnya.
"Komunikasi jalan, diplomasi antara Kemenlu dengan Filipina jalan, presiden dengan presiden sudah juga pernah menyinggung itu.Kemudian masalah tata penataan laut ini nelayan-nelayan dan juga sudah dianalisis dan sebagainya," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI membocorkan dalam waktu dekat akan mengumumkan kabar baik terkait pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.
Baca SelengkapnyaPenculikan terhadap pria berusia 25 tahun itu terjadi pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaKoalisi menilai tindakan penculikan dan penyiksaan sampai hilangnya nyawa warga sipil ini telah mencoreng nama baik TNI.
Baca SelengkapnyaPomdam Jayakarta akan menerapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana kepada Paspampres dan 2 TNI pembunuh Imam Masykur
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaBerkas tiga TNI itu ditargetkan rampung akhir bulan September 2023.
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaPeringatan jenderal bintang tiga Kopassus untuk para anggota separatis bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaTNI akan menggunakan pendekatan soft power dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah.
Baca SelengkapnyaPomdam III/Siliwangi menetapkan 13 prajurit TNI dari Yonif Raider 300/Braja Wijaya sebagai tersangka penyiksaan terhadap Defianus Kogoya, anggota KKB Papua.
Baca Selengkapnya