Korban Keracunan Makanan di Jasinga Bogor Bertambah jadi 117 Orang
Merdeka.com - Korban keracunan makanan di Kampung Pangradin, Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, bertambah menjadi 117 orang pada Selasa (14/3) sore. Pagi tadi, 86 orang mengalami gejala keracunan makanan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina mengungkapkan, dari 117 orang mengalami gejala keracunan makanan dalam acara rajaban pada Senin (13/3) malam tersebut. 43 orang harus menjalani rawat inap di Puskesmas Jasinga.
"Jadi 43 orang itu dirawat karena mengalami gejala serius. Sementara yang lainnya menjalani rawat jalan dan sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Mike saat meninjau penanganan korban keracunan di Puskesmas Jasinga.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang rentan mengalami keracunan makanan? Sejumlah organisme ini rentan menyebabkan keracunan pada orang tua, bayi, anak-anak kecil, wanita hamil beserta bayi yang dikandungnya, dan mereka yang rentan.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Khawatir masih ada pasien susulan, Dinkes Kabupaten Bogor pun telah menyiapkan posko di Kantor Desa Pangradin, agar masyarakat dapat langsung datang dan mendapat penanganan dari tim medis.
Langkah selanjutnya, Dinkes Kabupaten Bogor telah mengirimkan sampel sisa makanan yang disajikan kepada hadirin malam rajaban untuk diuji laboratorium di Balai Besar Teknis Kesehatan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Kementerian Kesehatann Jakarta.
"Makanan kita kirim ke BBTKLPP. Kita juga cek ke lokasi rajabannya. Sambil memberi penyuluhan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam mengonsumsi makanan," kata Mike.
Kepala Puskesmas Jasinga, Noor Alya, mengungkapkan sebagian besar warga mengeluhkan gejala keracunan seperti mual, panas, diare dan pusing. Menurut dia, warga mulai banyak berdatangan ke puskesmas pada pukul 19.00 WIB dan mereka mengeluh usai mengikuti acara rajaban.
"Informasinya ada acara rajaban warga. Bukan acara Desa Pangradin. Dari lua juga banyak yang datang. Kami masih lakukan perawatan. Kami terus lakukan pendataan, karena banyak yang berobay ke bidan atau dokter lain," kata dia.
Petugas Puskesmas Jasinga juga terus melakukan pemantauan di lapangan, sekaligus mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut.
"Di lapangan juga ada yang mantau sampai pendataan dan sample makanan kami kumpulkan akan dibawa ke dinkes seperti sate, telor bumbu balado, pepes ikan, untuk sop sudah pada habis," jelasnya.
Alya menjelaskan semua warga yang datang ke puskesmas sudah makan dan rata-rata langsung bergejala.
"Yang jelas bukan desa menggelar tapi warga sekitar, dan warga masih berdatangan tapi gejala ringan kami minta pulang kerumahnya," kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca Selengkapnya