Korban KM Hikmah terbalik di Perairan Maros ditemukan selamat
Merdeka.com - Kapal nelayan KM Hikmah yang berangkat dari dermaga kanal pelabuhan Paotere, Makassar tujuan Pulau Balang Lompo, Kabupaten Pangkep, Rabu (21/12) setelah dilaporkan terbalik di perairan Maros pukul 13.20 WITA, akhirnya ditemukan. Saat ini korban telah dievakuasi ke Pulang Balang Lompo, daerah yang merupakan tujuan awal kapal tersebut.
Korban-korban kapal terbalik ini ditemukan mengapung oleh nelayan yang melintas. Mereka dinaikkan ke kapal dan dilayarkan ke kampungnya di Pulau Balang Lompo, sekira 4 mil laut dari Pelabuhan Paotere, Makassar. Karena para korban semuanya telah ditemukan dan juga telah dievakuasi ke kampungnya di Pulau Balang Lompo itu, Kapal SAR Kapal Negara (KN) Antasena yang semula berlayar ke arah koordinat kapal yang terbalik itu untuk melakukan pencarian akhirnya balik haluan ke pelabuhan Paotere.
"Jadi di atas kapal itu ada enam orang bukan tujuh orang masing-masing tiga awak kapal dan tiga orang penumpang. Kejadiannya pada pukul 13.20 WITA, dan kami menerima laporan pukul 14.00 WITA. Kami kemudian meluncur ke arah koordinat lokasi kejadian dengan KN Antasena pukul 15.20 WITA. Namun di tengah pelayaran masuk informasi dari BPBD Pangkep jika korbannya dipastikan telah ditemukan selamat pukul 17.15 wita. KN Antasena kemudian putar haluan kembali ke pelabuhan Paotere,” kata Muslimin, Kepala Kantor SAR atau Basarnas Makassar.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Menurut Muslimin, cuaca saat ini sangat ektrem, kecepatan angin sangat tinggi begitu pula dengan ombak yang ketinggiannya mencapai 1 hingga 2 meter. Olehnya, masyarakat diharapkan untuk mengkondisikan jika berniat untuk melakukan pelayaran. Apakah kondisinya layak untuk berlayar atau tidak.
"Karena kini cuaca tergolong ekstrem, kami nyatakan siaga satu," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah kapal nelayan dilaporkan tenggelam di perairan Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (21/12) sekira pukul 16.00 WITA. Kapal yang memuat tujuh orang awak kapal dan penumpangnya itu berangkat dari dermaga kanal Pelabuhan Paotere, Makassar, tujuan Pulau Balang Lompo, Kabupaten Pangkep.
Basarnas Makassar langsung bergerak untuk melakukan upaya pencarian setelah menerima laporan dari BPBD Maros. Basarnas menurunkan dua tim masing-masing berangkat dari Pantai Kuri, Kabupaten Maros.
Tim itu diisi sebanyak tujuh orang dengan menggunakan perahu karet. Kemudian satu tim lagi berjumlah 20 orang berangkat dari Pelabuhan Paotere, Makassar dengan menggunakan kapal Basarnas Kapal Negara (KN) Antasena.
"Kita turunkan dua tim tapi masih disurvei dulu kondisi cuaca apakah bisa menggunakan perahu karet atau kapal resque boat karena terlihat cuaca kurang bersahabat. Ombak saat ini kurang lebih 1 hingga 2 meter dan kecepatan angin juga cukup tinggi," kata Muslimim, Kepala Basarnas Makassar yang ditemui sebelum memimpin pelayaran KN Antasena ke lokasi kapal tenggelam.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca Selengkapnya